- PSSI melakukan perombakan pelatih Timnas Indonesia, dengan biaya pelatih yang signifikan.
- Pengelolaan dana PSSI untuk tim nasional yang berkualitas diperkirakan butuh Rp250 hingga Rp500 miliar per tahun.
- Sumber utama pendapatan PSSI meliputi hak siar kompetisi, sponsorship, penjualan tiket dan merchandise, serta dana dari FIFA.
Suara.com - Induk sepak bola Indonesia, PSSI, belakangan ini gencar melakukan perombakan besar, dimulai dari posisi pelatih Timnas Indonesia.
Usai memutus kontrak Shin Tae-yong, PSSI yang dipimpin Erick Thohir sempat memilih Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas, meskipun Kluivert kemudian diberhentikan dalam waktu singkat, yang kemungkinan menimbulkan biaya tambahan.
Biaya untuk menahkodai Timnas memang tidak main-main. Gaji Shin Tae-yong untuk kontrak 2024–2027 diperkirakan mencapai sekitar Rp1,9 miliar per bulan atau Rp23,6 miliar per tahun (naik dari kontrak pertama yang sekitar Rp1,1 miliar per bulan).
Sementara, Patrick Kluivert diperkirakan memiliki gaji sekitar Rp18 miliar per tahun.
Isu terkait pelatih baru Timnas Indonesia juga terus menarik minat level dunia. Beberapa nama dikaitkan sebagai calon pelatih Timnas Indonesia, seperti Timur Kapadze, Heimir Hallgrimsson, Bojan Hodak, Jesus Casas, dan Giovanni van Bronckhorst.
Pelatih-pelatih di atas diketahui memiliki gaji yang cukup tinggi.
Tingginya biaya operasional Timnas Indonesia bukan lagi rahasia. Ketua Umum PSSI Erick Thohir sendiri menyebut, untuk memiliki tim nasional yang berkualitas, PSSI membutuhkan dana antara Rp250 miliar hingga Rp500 miliar per tahunnya.
Biaya ini meliputi akomodasi mewah (seperti sewa pesawat pribadi pada Piala AFF 2022), hingga bayaran pemain dan staf kepelatihan untuk tujuh kategori tim nasional (U-16, U-18, U-20, U-23, Senior, Wanita, dan Beach Soccer).
Pertanyaan besar pun muncul: dari mana PSSI, yang hanya menerima suntikan dana rutin dari FIFA sebesar Rp3,5 miliar per tahun, mendapatkan dana masif tersebut?
Baca Juga: Alexander Zwiers Jadikan Nova Arianto Tolak Ukur Pelatih Lokal Timnas Indonesia Masa Kini
Sumber Pendapatan PSSI
Sumber dana PSSI tidak hanya bergantung pada kas negara. Eks anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan mantan pengurus PSSI, Achsanul Qosasi, melalui cuitannya mengungkapkan bahwa sumber utama dana PSSI berasal dari empat pilar, yang kini dikelola secara profesional di bawah leadership Erick Thohir.
1. Hak Siar dan Komersialisasi Kompetisi
Sumber utama PSSI adalah nilai jual kompetisi dan hak siar tim nasional, yang secara konservatif mencapai angka Rp500 miliar per tahunnya.
Pendapatan ini berbanding lurus dengan pengeluaran untuk memutar roda kompetisi domestik. PSSI, misalnya, telah menjalin kesepakatan hak siar dengan MNC Group senilai Rp56 miliar pada tahun 2023.
2. Sponsorship dan Kerjasama Swasta
Erick Thohir fokus pada2023 lalu menghidupkan PT Garuda Sepakbola Indonesia (perusahaan milik PSSI) untuk mengelola aset bisnis secara profesional dan menjaring kerja sama swasta (private sector).
Perusahaan ini ditargetkan meraup setidaknya Rp260 miliar per tahun.
Secara kolektif, dalam enam bulan masa kepemimpinannya, Erick Thohir mengklaim telah mengumpulkan Rp250 miliar dari berbagai pihak swasta.
3. Penjualan Merchandise dan Tiket Pertandingan
Penjualan merchandise dan tiket Timnas kini menjadi mesin uang baru bagi PSSI. Erick Thohir mengungkapkan bahwa PSSI memperoleh pendapatan dari:
Penjualan Jersey: Mencapai Rp150 miliar (berkat deal yang nilainya lebih besar dari apparel sebelumnya).
Penjualan Tiket: Mencapai Rp110 miliar, didorong oleh tingginya antusiasme penonton di mana tiket sering ludes dalam waktu singkat, mengubah nasionalisme menjadi komoditas bernilai tinggi (2023-2024).
4. Dana FIFA dan Bantuan Negara
Sebagai anggota aktif FIFA, PSSI mendapat dana dari induk sepak bola dunia. Salah satunya adalah FIFA Forward, sebuah kebijakan baru 2023–2026 yang menyalurkan dana untuk pengembangan sepak bola. Dana FIFA Forward mencakup:
Biaya operasional: US$5 juta (sekitar Rp81,1 miliar).
Proyek spesifik: US$3 juta (sekitar Rp48,7 miliar).
Tambahan akomodasi/perjalanan: US$1,2 juta (sekitar Rp19,4 miliar).
Selain dana rutin, FIFA juga menggelontorkan dana hibah senilai Rp85,6 miliar untuk pembangunan training center PSSI di tengah pembangunan IKN.
Sementara itu, dana dari negara (melalui Kemenpora) bukanlah mandatory (wajib dibiayai). PSSI harus mengajukan proposal jika membutuhkan bantuan negara.
Bantuan negara biasanya diberikan untuk momen-momen besar, seperti Piala Dunia U-20 2023 (sekitar Rp280 miliar) dan Pemusatan Latihan (TC) Timnas U-17 (hampir Rp400 miliar) di era Erick Thohir.
Dana yang diperoleh PSSI dialokasikan untuk pengembangan sepak bola, termasuk pembangunan pusat latihan, gaji staf dan pelatih, akomodasi Timnas, hingga biaya administrasi naturalisasi pemain. Penting dicatat, pengurus PSSI sendiri tidak menerima gaji.
Tag
Berita Terkait
-
Tak Sesuai Prosedur! Waketum PSSI Protes Nova Arianto Jadi Pelatih Timnas Indonesia U-20
-
Resmi! Ini Calon Lawan Timnas Indonesia di FIFA Series 2026, Tantangan dari 5 Benua
-
Timur Kapadze Akui Timnas Indonesia Berkembang Pesat: Saya Mempelajari Siapa Saja Pemainnya
-
Sumardji Dikirim PSSI ke Eropa Temui Kandidat Pelatih Timnas Indonesia
-
Alexander Zwiers Masih Kaji Sepak Bola Indonesia, Road Map Baru Rilis 2026?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terkini
-
Daftar Rincian Diskon Tarif Transportasi untuk Libur Akhir Tahun
-
Bukan Hanya Harga Tinggi, Ini Faktor Lain yang Bikin KPPU Curiga Ada Kartel
-
Permata Bank Klaim Telah Turunkan Bunga Kredit, Tapi Hanya Segmen Tertentu
-
Uang Beredar M2 RI Melambat di Oktober 2025: Likuiditas Makin Ketat?
-
Kemenkeu Ungkap Alasan Pemda Lambat Belanja, Dana Mengendap di Bank Tembus Rp 244 T
-
OJK Prediksi Kinerja Perbankan Solid Akhir Tahun 2025, Alasannya Mengejutkan
-
Rp1,45 Triliun Diborong! Ini Alasan BMRI Banyak Diborong Asing Pekan Ini
-
BLTS Cair Minggu Depan, Mensos Ungkap Pembagian Dua Kategori KPM
-
Maybank Indonesia Merasa Nggak Salah, OJK Tetap Minta Dana Nasabah Rp 30 Miliar Diganti
-
BTN Cari Inovasi Sediakan Hunian yang Sesuai Gaya Hidup Masa Kini