Bisnis / Keuangan
Kamis, 27 November 2025 | 09:23 WIB
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (9/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • IHSG dibuka menguat pada Kamis (27/11/2025) namun segera turun 0,16 persen menjadi 8.588 pada pukul 09.09 WIB.
  • Perdagangan sesi awal mencatat transaksi 5,05 miliar saham senilai Rp 2,73 triliun dengan saham mayoritas stagnan.
  • IHSG diprediksi melanjutkan reli penguatan karena ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed menjadi katalis positif.

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dua arah di perdagangan awal sesi, Kamis (27/11/2025). IHSG dibuka menguat ke level 8.611.

Namun penguatan itu hanya sebentar saja, Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.09 WIB, IHSG langsung anjlok 0,16 persen ke level 8.588.

Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 5,05 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 2,73 triliun, serta frekuensi sebanyak 300.500 kali.

Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 251 saham bergerak naik, sedangkan 269 saham mengalami penurunan, dan 436 saham tidak mengalami pergerakan.

Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (9/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, ADES, ARKO, BRPT, CTBN, CUAN, INKP, LIFE, MPRO, OGUN, PNBN, PNGO, PTRO.

Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, AADI, AMMN, BNLI, BREN, BUKK, CASA, CMRY, DSSA, FILM, INDF, INTP, MCOL.

Proyeksi IHSG

IHSG berpeluang melanjutkan reli penguatan pada perdagangan Kamis (27/11), setelah ditutup naik 0,94 persen ke level 8.602 pada sesi sebelumnya, Rabu (26/11).

Kenaikan ini terjadi meski IHSG sempat berada di zona negatif pada awal perdagangan.

Baca Juga: Superbank Akui Ada 'Risiko' Jelang IPO

Menurut riset Phintraco Sekuritas, meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve pada Desember menjadi katalis positif utama bagi pasar.

Sentimen ini mendorong sektor energi mencatat kenaikan terbesar, sementara sektor transportasi menjadi yang paling tertekan. Adapun nilai tukar rupiah ditutup pada level Rp16.655 per dolar AS.

Dari eksternal, mayoritas bursa Asia juga berakhir menghijau. Penguatan terjadi di tengah kabar Taiwan yang berencana mengumumkan anggaran pertahanan tambahan sebesar 1,25 triliun dolar Taiwan (setara USD 40 miliar).

Kebijakan tersebut muncul sebagai respons terhadap percepatan aktivitas militer China di sekitar wilayah Taiwan, yang dikhawatirkan dapat meningkatkan tensi geopolitik regional. Di sisi lain, pasar juga menantikan rilis data GfK Consumer Confidence Jerman untuk Desember, yang diproyeksikan membaik dari -24,1 menjadi -22.

Secara teknikal, IHSG masih bergerak solid setelah mampu bertahan di atas MA5 dan MA20, sekaligus mengukuhkan posisi di atas level psikologis 8.600. Indikator MACD yang terus membentuk positive slope turut mempertegas potensi penguatan lanjutan.

"IHSG masih berpotensi melanjutkan penguatan untuk menguji resistance 8.650 pada perdagangan Kamis (27/11)," tulis PHINTRACO Sekuritas dalam risetnya.

Load More