Bisnis / Keuangan
Selasa, 25 November 2025 | 14:45 WIB
Ilustrasi Kolase GoTo x Grab. [Ist]
Baca 10 detik
  • Patrick Sugito Walujo mengundurkan diri sebagai CEO GOTO pada 24 November 2025.
  • Pergantian manajemen ini diinterpretasikan pasar sebagai sinyal kuat melancarnya isu merger antara GOTO dengan Grab Holdings Inc.
  • GOTO mengusulkan Hans Patuwo sebagai CEO baru dan akan mengadakan RUPSLB pada 17 Desember 2025.

Suara.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi sorotan utama pasar modal menyusul gelombang pengunduran diri signifikan di jajaran Direksi dan Komisaris. 

Hal ini ini terjadi bersamaan dengan kembali mencuatnya isu merger antara GOTO dan raksasa teknologi Asia Tenggara, Grab Holdings Inc.

Pengumuman paling mengejutkan adalah mundurnya Patrick Sugito Walujo dari posisi Direktur Utama sekaligus Chief Executive Officer (CEO) GOTO pada Senin (24/11/2025).

Keputusan ini lantas dibaca oleh pelaku pasar sebagai sinyal kuat bahwa jalan menuju merger GOTO-Grab semakin mulus.

Patrick Walujo sebelumnya sempat dianggap oleh sebagian kelompok investor besar GOTO (termasuk SoftBank Group Corp., Provident Capital Partners, dan Peak XV) sebagai "batu sandungan" yang menghambat proses penggabungan usaha.

Bersamaan dengan mundurnya Patrick, GOTO juga menerima surat permohonan pengunduran diri dari anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya pada hari yang sama. Mereka yang mengajukan pengunduran diri adalah:

Ade Mulyana (Direktur)

Pablo Malay (Komisaris)

Winato Kartono (Komisaris)

Baca Juga: Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo

Sebagai pengganti dan upaya memperkuat pengawasan serta kesinambungan strategi, GOTO mengusulkan nama-nama baru yang akan diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 Desember 2025:

Hans Patuwo: Dinominasikan sebagai Direktur Utama sekaligus CEO baru, menggantikan Patrick Walujo.
Andre Soelistyo: Dinominasikan sebagai Komisaris.
Santoso Kartono: Dinominasikan sebagai Komisaris.

Sekretaris Perusahaan GOTO, R A Koesoemohadiani, menegaskan bahwa nominasi dan transisi ini merupakan bagian dari proses suksesi yang telah disiapkan secara ketat oleh Direksi.

Tujuannya adalah memastikan stabilitas, kesinambungan strategi, dan penguatan eksekusi operasional seiring GOTO memasuki fase pertumbuhan menuju profitabilitas berkelanjutan.

Perseroan juga memastikan bahwa pengunduran diri ini tidak berdampak pada kegiatan operasional sehari-hari.

Spekulasi Pasar: Sinyal Hijau Merger Grab-GOTO

Load More