- IHSG melemah 48,37 poin atau 0,56 persen, berakhir di level 8.521 pada perdagangan Selasa, 25 November 2025.
- Pelemahan IHSG dipicu aksi ambil untung di pasar regional dan sentimen global, meskipun sektor industrials naik 3,10 persen.
- Bank Sentral China menyuntikkan likuiditas bersih CNY 100 miliar melalui MLF untuk menjaga sistem perbankan.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir meloyo pada perdagangan, Selasa, 25 November 2025. IHSG melemah 48,37 poin atau 0,56 persen ke level 8.521.
Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset hariannya mengungkapkan, pelemahan IHSG terseret aksi ambil untung di pasar regional dan sejumlah sentimen global yang bergerak campuran.
Meski IHSG terkoreksi, sektor industrials justru tampil paling kuat dengan kenaikan 3,10 persen. Sebaliknya, tekanan terbesar datang dari sektor property & real estate yang turun 0,94 persen.
Bursa Asia ditutup mixed seiring investor melakukan aksi ambil untung setelah reli pada sesi sebelumnya. Rasa hati-hati juga muncul jelang rilis data laba industri China untuk periode Januari–Oktober yang akan keluar akhir pekan ini.
Dari sisi kebijakan, pasar mencermati langkah Bank Sentral China (PBoC) yang kembali menyuntikkan CNY 1 triliun melalui fasilitas Medium-Term Lending Facility (MLF) tenor satu tahun. Dengan CNY 900 miliar MLF yang jatuh tempo bulan ini, PBoC melakukan injeksi likuiditas bersih sebesar CNY 100 miliar, yang menandai sembilan bulan berturut-turut operasi serupa. Jumlah ini lebih rendah dari injeksi bersih bulan Oktober yang mencapai CNY 200 miliar.
Langkah ini dipandang penting untuk menjaga likuiditas sistem perbankan di tengah perlambatan ekonomi.
Di dalam negeri, pasar masih dibayangi perlambatan pertumbuhan kredit pada Oktober, menandakan lemahnya permintaan meski pemerintah sebelumnya menyuntikkan likuiditas Rp 200 triliun pada awal September.
Pelaku pasar lebih berhati-hati sambil menunggu arah data ekonomi regional.
Adapun, berikut saham-saham yang masuk Top Gainers dan Losers dalam persagangan hari Ini
Baca Juga: Isu Merger GOTO-Grab Kian Panas Imbas Perombakan Besar-besaran Manajemen
Top Gainers
- SWID
- SEMA
- WEHA
- DNAR
- MEDS
Top losers
- SOTS
- PURI
- SOHO
- JSPT
- CSIS
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
BRI Peduli Beri Apresiasi & Salurkan Bantuan di SDN Sukamahi 02 Megamendung
-
Kenapa Kilang Minyak Sekarang di Jaga TNI? Ini Alasan ESDM
-
Tuding Ada Impor Beras Ilegal di Sabang, Mentan Dinilai Tak Hargai UU Pemerintahan Aceh
-
Rupiah Meroket Hari Ini, Ini 2 Faktor Rahasia yang Bikin Dolar AS Babak Belur
-
Tadinya Enggan, Kini Shell Beli Base Fuel dari Pertamina, Pasokan BBM Normal?
-
'Sosok' Pemilik Superbank, Ada Investor Kelas Kakap Singapura dan Korea Selatan
-
Jangan Sampai Tertipu! BI Tegaskan Desain Uang Rupiah Redenominasi di Medsos Itu Hoaks
-
Beli Base Fuel dari Pertamina, SPBU BP Mulai Normalisasi Pasokan BBM
-
Mulai Digitalisasi, Pengumpulan Bahan Baku EBT Biomassa dari Petani Gunakan Sistem Marketplace
-
Isu Merger GOTO-Grab Kian Panas Imbas Perombakan Besar-besaran Manajemen