- BPBD Aceh Timur mencatat kerugian sementara bencana hidrometeorologi mencapai Rp5,39 triliun meliputi infrastruktur dan rumah warga.
- Banjir akhir November 2025 berdampak pada 267.714 jiwa dan menyebabkan 52 orang meninggal dunia di Aceh Timur.
- Penanganan darurat menghadapi kendala seperti listrik padam, jaringan komunikasi terputus, dan akses transportasi terbatas.
Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur mencatat total kerugian sementara akibat bencana hidrometeorologi yang melanda kabupaten tersebut diperkirakan mencapai Rp5,39 triliun.
Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Timur Afifullah di Aceh Timur, Minggu, menyebutkan angka kerugian tersebut mencakup kerusakan rumah warga, fasilitas umum, infrastruktur, serta dampak ekonomi masyarakat yang terdampak banjir hampir di seluruh wilayah kabupaten tersebut.
"Kerugian ini cukup besar dan masih bersifat sementara. Pendataan terus dilakukan karena di lapangan masih banyak wilayah yang terisolir dan belum terjangkau sepenuhnya," kata dia.
Adapun kerusakan rumah warga terdiri atas 6.717 unit rusak berat, 4.671 unit rusak sedang, dan 7.040 unit rusak ringan.
Tidak hanya rumah warga, banjir juga merusak berbagai fasilitas lainnya, seperti jembatan, jalan, rumah ibadah, sekolah, meunasah, dermaga, serta fasilitas layanan publik lainnya.
Ia menyebutkan banjir dipicu oleh curah hujan tinggi dan meluapnya sejumlah sungai besar di Aceh Timur akhir November 2025 tersebut telah berdampak pada 267.714 jiwa dari 64.610 keluarga tersebar di 433 gampong dalam 24 kecamatan.
Dari jumlah warga terdampak, kata dia, sebanyak 44.941 jiwa dari 11.897 keluarga berada di pengungsian yang tersebar di 689 titik. Sementara itu, 3.434 jiwa dari 1.024 keluarga tidak mengungsi dan memilih bertahan di rumah dengan kondisi terbatas.
"Ketinggian air dilaporkan bervariasi, mulai dari 10 sentimeter hingga mencapai tiga meter di sejumlah wilayah terparah banjir juga menimbulkan korban jiwa sebanyak 52 orang meninggal dunia, sementara 894 orang mengalami luka ringan dan 306 orang luka berat," katanya, dikutip dari Antara.
Afifullah mengatakan penanganan banjir di lapangan masih menghadapi berbagai kendala, mulai dari listrik yang padam, terhambat operasional transportasi akibat keterbatasan pasokan bahan bakar minyak.
Baca Juga: PSI Tapsel Salurkan Bantuan ke Sangkunur, Sejumlah Desa Masih Terisolasi
Selain itu, terputus jaringan komunikasi, hingga kekurangan perahu karet untuk evakuasi dan distribusi logistik.
"Beberapa wilayah masih terisolir karena jembatan rusak, longsor, dan jalan putus. Ini menjadi tantangan besar dalam upaya penanganan darurat," katanya.
Pemerintah daerah bersama unsur terkait, kata dia, terus berkoordinasi untuk mempercepat penanganan darurat, pendistribusian bantuan, serta pendataan lanjutan terhadap dampak banjir.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengingat potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus hadir dan membantu warga yang terdampak," kata Afifullah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah