Suara.com - Tim asal Italia, AS Roma, akhirnya memastikan lolos ke 16 Besar Liga Europa, Kamis (26/2/2015), usai memenangi laha di kandang Feyenoord, di Rotterdam. Dalam pertandingan leg kedua yang diwarnai kerusuhan ini, Roma menang dengan skor 2-1, yang membuat agregat pertemuan mereka menjadi 3-2 untuk Roma.
Tuan rumah Feyenoord berambisi besar untuk menang pada pertandingan ini, setelah sebelumnya mampu menahan Roma 1-1 saat bermain di Italia. Namun begitu, nyatanya tidak ada hasil yang bisa mereka raih di babak pertama.
Justru sebaliknya, Roma-lah yang membuka gol tepat pada pengujung babak pertama tersebut (menit ke-47), lewat Adem Ljajic. Situasi ini membuat suasana pertandingan dan atmosfer stadion pun kian memanas, terutama dari kubu tuan rumah.
Panasnya atmosfer pertandingan kian terasa di babak kedua, khususnya ketika memasuki menit ke-54, Mitchell Te Vrede harus diganjar kartu merah oleh wasit. Kontan, pendukung Feyenoord yang tidak terima menunjukkan reaksi mereka, antara lain dengan melemparkan berbagai benda ke lapangan, termasuk sebuah pisang plastik ukuran raksasa.
Ini membuat pertandingan kemudian harus ditunda, dengan wasit memimpin para pemain kedua kubu menyingkir ke luar lapangan. Sebagaimana antara lain diberitakan Reuters, penundaan itu terjadi selama sekitar 10 menit, sebelum laga lantas bisa kembali dilanjutkan.
Tak lama setelah pertandingan berjalan kembali, Elvis Manu memberi harapan pada tuan rumah di menit ke-57, ketika pemain pengganti itu mampu mencetak gol balasan. Gol ini pun segera disambut sorak-sorai penonton.
Hanya saja, kegembiraan itu tak berlangsung lama, lantaran dua menit kemudian Roma justru kembali mendapatkan gol, kali ini lewat Gervinho. Skor 2-1 itu pun akhirnya bertahan sampai pertandingan usai, yang memastikan Francesco Totti dan kawan-kawan lolos ke fase berikutnya.
Sementara di luar lapangan, panitia harus berurusan dengan catatan kerusuhan, di mana sejumlah fasilitas stadion sempat dirusak ratusan penonton. Aparat bahkan sempat harus menembakkan gas air mata demi mengatasi penonton yang mengamuk, termasuk menahan 23 orang, plus enam orang lainnya belakangan atas tuduhan melukai, melawan penangkapan dan menghina petugas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
Terkini
-
Kata-kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Ditahan Imbang Lebanon
-
Siapa Djalu Ariel Fristianto? Sosok yang Meninggal Dunia saat Laga Timnas Indonesia vs Lebanon
-
Timnas Indonesia Ditahan Lebanon, Media Prancis Puji Setinggi Langit Calvin Verdonk
-
Kemarahan Thom Haye Pecah karena Kelicikan Timnas Lebanon, Akhirnya Begini Jadinya
-
Belum Sedetik Debut, Calvin Verdonk Bikin Lille Untung Besar, Pundit Prancis: Rekrutan Cerdas
-
Kapten Timnas Lebanon: Maaf, Kami Tidak Mau Bikin Masalah dengan Orang Indonesia
-
Chelsea Siap Beli Klub Neymar? Santos Bakal Jadi Bagian The Blues
-
Thomas Tuchel Kritik Bintang Baru Arsenal, Mikel Arteta Bakal Jawab Apa?
-
Era Baru Trah Maldini di Gli Azzurri: Debut Dramatis Daniel Maldini
-
Lini Belakang Italia Gampang Ditembus, Gattuso: Rasanya Mau Mati