Suara.com - Tak ada "happy ending" pada penampilan terakhir Steven Gerrard di Stadion Anfield menyusul kekalahan 1-3 Liverpool dari Cryatal Palace, Minggu (17/5) WIB.
Diawali acara perpisahan Gerrard yang akan berpetualang di Amerika Serikat, laga berjalan dalam tempo sedang. Kedua kubu mencoba menekan pertahanan lawan sejak awal laga.
Lewat 15 menit berjalan, serangan mulai dilancarkan pasukan Brendan Rodgers. Namun, Liverpool baru mencetak gol pada menit ke-26 lewat Adam Lallana.
Lallana melakukan aksi solo run melewati beberapa pemain belakang Palace sebelum melepaskan tendangan menembus gawang lawan.
Namun, keinginan Liverpool menutup babak pertama dengan keuggulan sirna setelah Palace menyamakan skor menjadi 1-1 pada menit ke-43 lewat tendangan bebas Puncheon. Hingga turun minum, skor 1-1 tetap bertahan.
Di babak kedua, Liverpool membuat peluang lewat Jordon Ibe. Namun sepakannya hanya menerpa sisi luar jaring gawang. Mendapat tekanan, Palace mencoba memukul balik.
Pada menit ke-52, tekanan Palace membuat lini pertahanan Liverpool kelabakan dan membuat Martin Skrtel terlihat menjatuhkan Lee Chung-yong di dalam kotak penalti. Kubu Palace sontak protes setelah wasit tak menganggp itu sebagai pelanggaran.
Malapetakan bagi tuan rumah datang pada menit ke-59. Baru menginjakkan kaku sekitar 22 detik, Wilfried Zaha dengan mudah menyentuh bola kiriman umpan Yannick Bolasie ke dalam Liverpool.
Pada menit ke-67, gawang Liverpool nyaris kembali bobol. Bolasie yang sudah mengelabui dua hadangan pemain Liverpool melepaskan sepakan deras, sayang bola hanya menghantam keras mistar gawang.
Gawang kembali menjadi penyelamat Liverpool setelah bola sepakan jarak dekat pemain Palace Glenn Murray menerpa tiang pada menit ke-89.
Namun, saat waktu menunjuk tapat 90 menit, Palace mendapatkan penalti menyusul pelanggaran yang dilakukan Lucas terhadap Zaha. Sepakan penalti Murray mampu ditepis Simon Mignolet, tapi Murray tak mau mengulangi kegagalannya dan sukses mengirimkan bola muntah ke dalam gawang tuan rumah.
Liverpool akhirnya harus menerima dipermalukan Palace pada laga terakhir Kapten Gerrard di Anfield.
Berita Terkait
-
Fokus Kerja Keras, Alexander Isak Pasrahkan Menit Bermain ke Arne Slot
-
Alexander Isak Usai Cetak Gol Perdana di Liverpool: Rasanya Menyenangkan!
-
Statistik Lengkap Federico Chiesa Saat Liverpool Tumbangkan Southampton di Anfield
-
Arne Slot Sebut Hugo Ekitike Bodoh Usai Kartu Merah di Piala Liga Inggris
-
Kata-kata Alexander Isak Usai Cetak Gol Debut Indah untuk Liverpool Saat Taklukkan Southampton
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Persita Tangerang Kalahkan Persib Bandung dengan Skor 2-1
-
Bos JDT Curiga Ada Pihak Luar yang Buat Malaysia Dihukum FIFA
-
Pengamat Malaysia Anggap Hukuman FIFA Lebih Besar dari Skandal Suap 1994
-
Joehari Ayub Mundur, Satu Bulan Kemudian FAM Disanksi FIFA, Sudah Tahu Ada yang Tidak Beres?
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Bisa Tembus 110 Besar Jika Lakukan Ini pada Oktober
-
3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
-
Ucapan Blunder Facundo Garces Kembali Jadi Sorotan usai Malaysia Disanksi FIFA
-
Kontrak Segera Habis, Masa Depan Kim Sang-sik di Timnas Vietnam Jadi Sorotan
-
Timnas Indonesia Bisa Manfaatkan Satu Celah Fatal di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kisah Timor Leste saat Palsukan Dokumen seperti Malaysia, Sanksinya Sangat Berat