Suara.com - Empat pemain PSS Sleman akhirnya mau membuka skenario drama di balik pertandingan antara PSS Sleman dengan PSIS Semarang yang dilakukan pada laga delapan besar divisi utama grup 1 tanggal 26 Oktober 2014 lalu di lapangan militer milik Akademi Angkatan Udara Adisutjipto Yogyakarta, Berbah, Sleman.
Pertandingan antara ke dua tim tersebut sempat menarik perhatian masyarakat Indonesia, bahkan FIFA lantaran dalam pertandingan saat itu, lima gol yang tercipta seluruhnya merupakan gol bunuh diri dan pertandingan tersebut dikenal dengan sepak bola gajah.
Keempat pemain PSS Sleman yang hadir dalam Kupas tuntas kasus sepak bola gajah PSIS Semarang vs PSS Sleman yang digelar oleh Forum Diskusi Suporter Indonesia di Hotel Merapi Merbabu Yogyakarta tersebut di antaranya Satrio (back kanan PSS Sleman) Ridwan (Gelandang PSS Sleman) Moniaga (Striker PSS Sleman) dan Ronald (bukan nama sebenarnya).
Satrio setelah delapan bulan akhirnya bersama tiga temannya mau mengungkapkan kejadian sebenarnya tentang sepakbola gajah lantaran selama ini dia sudah merasa sangat lelah dengan drama yang terus terjadi.
Satrio mengatakan pengakuannya merupakan panggilan hati nurani untuk mengungkapkan kebenaran, meskipun dia sadar tindakannya beserta teman - temannya bakal memiliki resiko, sebab bisa membongkar pihak - pihak yang terlibat dalam pertandingan tersebut.
Satrio mengungkapkan bahwa saat melakukan pertandingan sepak bola gajah, dia merasa tertekan dan sangat bertentangan dengan hati nurani.
"Selama ini kami dikondisikan ikut ini itu tapi tidak ada hasil, selama ini kami selalu disalahkan, padahal kami ini korban, pelatih juga korban, tapi initinya saat itu kami disuruh jangan sampai bertemu Borneo FC kalau ingin ke ISL. Pak Supardjiono (General Manager PSS pada saat itu) yang mengatakan itu setelah pemain briefing dengan pelatih," kata Satrio.
Menurut Satrio alasan agar tak bertemu Borneo FC lebih karena alasan non formal, bukan karena kualitas pemain PSS kalah dari Borneo FC, karena secara mental saat itu yang ada dibenak para pemain adalah berjuang semampu mereka.
Meskipun demikian saat ditanya lebih lanjut soal alasan non teknis tersebut, keempatnya tak memberikan penjelasan lebih jauh. Menurut mereka jika bertemu Borneo FC, kemungkinan besar PSS Sleman akan kalah.
Saat itu, Satrio, Ridwan, dan Moniaga memang tak membuat gol bunuh diri, namun mereka menjadi saksi bagaimana sepakbola gajah diatur sedemikian rupa.
Ronald juga mengungkapkan yang saat itu menjadi eksekutor tendangan bunuh diri mengakui tak bermaksud bunuh diri, namun kondisinya memang sangat tertekan lantaran diminta melakukan gol bunuh diri oleh Rumadi yang saat itu menjabat sebagai Manager Teknik PSS Sleman dan Supardjiono yang kala itu menjabat GM PSS Sleman.
"Waktu itu Pak Rumadi bilang ke saya di ruang ganti, katanya kalau saya lakukan gol bunuh diri, PSS akan terhindar dari Borneo, saat itu saya sendiri yang diminta itu, kalau yang lainnya saya nggak tahu," kata Ronald.
Ronald mengatakan selain Rumadi saat itu Supardjiono juga memintanya melakukan gol bunuh diri, namun di lokasi yang berbeda.
"Pas kira - kira menit ke 70 tau 80 saya dipanggil Pak Supatdjiono di pinggir lapangan, katanya wani ora, lek wes selak kedisikan Semarang, wes kono mundur (berani tidak, segera lakukan sebelum didahului Semarang, sudah sana mundur)," kata Ronald.
Mendengar kata - kata tersebut Ronald pun mengaku emosi dan sangat bingung, apalagi saat itu dia mendapat umpan bola sehingga tanpa sadar menendangnya ke arah gawang dan sayangnya tak ditangkap oleh kiper sehingga terjadi gol bunuh diri.
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
PSM Kalah dari Persib Bandung, Tomas Trucha Bangga dengan Penampilan Pemainnya
-
Hasil Liga Inggris: Tekuk Nottingham, Manchester City Geser Arsenal dari Puncak Klasemen
-
Dirumorkan Dibidik Persija Jakarta, Ezra Walian Menggila di Persik Kediri
-
Hasil dan Klasemen BRI Super League: Hajar PSM Makassar, Persib Bandung Kokoh di Puncak
-
Jadi Kandidat Kuat Latih Ole Romeny Cs, John Terry Kantongi Lisensi UEFA Pro
-
Sesaat Lagi Kick Off! Susunan Pemain Persib Bandung vs PSM Makassar: Siapa yang Absen?
-
Here We Go! John Terry Calon Kuat Pelatih Pilihan Erick Thohir Latih Ole Romeny Cs
-
Haaland Sindir Halus Pep Guardiola Lewat Postingan Natal, Bikin Donnarumma Tertawa Ngakak
-
Geger Fakta Baru Skandal Negreira: 100 Laga Rugikan Barcelona dan Untungkan Real Madrid?