Suara.com - Tim Arema Cronus mengalahkan tim Surabaya United dengan skor 3-1 pada pertandingan babak delapan besar grup E Piala Jenderal Sudirman di Stadion Internasional Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (19/12/2015) malam.
Semua gol dari ke dua tim tercipta pada babak kedua, setelah pada babak pertama kedudukan sama kuat 0-0.
Gol pembuka kemenangan Arema Cronus tercipta pada menit 64 dari kaki Gonzales melalui tembakan mengarah ke tengah gawang Surabaya United.
Posisi penjaga gawang Surabaya United Thomas Ryan Bayu yang terlalu maju ke depan, gagal menjangkau bola yang dilesakkan Gonzales dan menembus jala gawangnya hingga mengubah skor menjadi 1-0 untuk Arema Cronus.
Dua menit setelah gol pertama, Arema Cronus kembali menambah koleksi gol melalui pemain belakang Kiko Insa yang turut maju membantu serangan.
Bola liar setelah terjadi kemelut di depan gawang Surabaya United langsung disambar Kiko Insan hingga menambah kemenangan Arema Cronus menjadi 2-0.
Arema Cronus semakin memperlebar jarak kemenangan menjadi 3-0, setelah pada menit 76 melalui titik penalti.
Wasit yang memimpin pertandingan Nusur Fadilah menunjuk titik putih setelah pemain Arema Cronus Esteban Viscara dijatuhkan pemain Surabaya di kotal penalti. Esteban yang dipercaya mengeksekusi penalti berhsil melesakkan bola ke gawang Thomas Ryan Bayu dan mengubah skor menjadi 3-0 untuk Arema Cronus.
Meski unggul 3-0 namun Arema Cronus tidak mengendurkan serangan ke gawang Surabaya United, tercatat sejumlah peluang gol melalui Gonzales maupun Esteban Viscara.
Begitu juga dengan Surabaya United, meski tertinggal 0-3, pemain-pemain muda Surabaya tidak begitu saja menyerah.
Melalui Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn, Surabaya United juga beberapa kali mengancam gawang Arema Cronus. Namun semua peluang emas tersebut dapat diantisipasi dengan baik oleh penjaga gawang Arema Cronus I Made Wardana.
Perjuangan Surabaya United akhirnya membuahkan hasil pada menit 88, saat pemain depan Wahyu Suboseto melakukan serangan di kotak penalti Arema, dijatuhkan pemain Arema Cronus Benny Wahyudi di dalam kotak penalti.
Wasit yang melihat pelanggaran berat tersebut langsung memberikan tendangan penalti bagi Surabaya United, sedangkan Benny Wahyudi yang sebelumnya sudah mendapat kartu kuning, kembali mendapat kartu kuning, sehingga wasit langsung memberikan kartu merah untuknya.
Kapten tim Surabaya United Firli Apriansyah yang dipercaya sebagai algojo sukses mengeksekusi penalti melalui tembakan keras yang gagal diantisipasi I Made Warda hingga mengubah skor menjadi 3-1 untuk Arema Cronus.
Hingga babak kedua berakhir kedudukan ini tidak berubah.
Pelatih Surabaya United Ibnu Graham mengatakan anak asuhnya bermain di bawah tekanan psikologis dari suporter.
"Surabaya United seperti bukan bermain di Yogyakarta, tetapi di Arema," katanya.
Menurut dia, para pemain Surabaya United yang mayoritas berusia muda kondisi psikologis sudah tertekan setelah bus yang mengangkut mereka ke Stadion Maguwoharjo diserang sekelompok orang hingga sejumlah kaca pecah.
"Namun kami salut dengan pemain kami, karena meski psikis tertekan namun masih mampu memberikan perlawanan yang gigih dan mengimbangi Arema Cronus," katanya.
Ia mengatakan, keluarnya pemain Hargianto juga mengakibatkan Surabaya United hanya bermain dengan 10 pemain.
"Ada 'mis' antara pelatih dan manajer, sehingga Hargianto keluar lapangan tanpa memasukkan pemain pengganti," katanya.
Sedangkan pelatih Arema Cronus Joko Susilo dengan kemenangan ini tetap berkabung atas meninggalnya suporter.
"Kami tidak akan melakukam selebrasi yang berlebihan meskipun lolos empat besar," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
5 Pemain yang Pernah Membela Juventus dan Inter: Dari Si Kuda Ilahi hingga Sang Singa
-
Sandy Walsh Ngaku Ingin Tinggal di Surabaya, Gabung Persebaya?
-
Siapa Wasit Manchester City vs Manchester United? Jejak Kontroversi Taylor dan Brooks
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Makedonia Utara
-
Siapa Wasit Juventus vs Inter Milan? Si Pembawa Hoki La Beneamata
-
Mengenal Makedonia Utara Calon Lawan Timnas Indonesia U-17: Rekam Jejak dan Gaya Main
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Prediksi Susunan Pemain Juventus vs Inter Milan: Striker Baru Siap Unjuk Gigi
-
Santer Jadi Incaran, 2 Pemain Keturunan Ini Batal Diproses Naturalisasi dalam Waktu Dekat
-
Prediksi Susunan Pemain Inter Milan vs Juventus: Nerazzurri Underdog di Turin?