News / Nasional
Kamis, 11 September 2025 | 09:04 WIB
Menko Polkam Budi Gunawan (kanan), Senin (25/11/2024). (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Suara.com - Analis Politik dan Militer Universitas Nasional, Selamat Ginting buka suara soal pencopotan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenko Polkam RI), Budi Gunawan.

Menurut Ginting hal ini buntut dari adanya kerusuhan atau demonstrasi besar – besaran di sejumlah kota.

“Ini menurut saya dari analasis politik merupakan respon dari kondisi saat ini. Kondisi saat ini apa? Baru saja terjadi Agustus kelabu, dan ini tentu dipantau juga oleh Presiden. Karena pencopotan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Agustus kelabu itu,” urai Ginting, dikutip dari youtube Forum Keadilan TV, Rabu (10/9/25).

“Namun istana mengatakan bahwa kerusuhan tersebut bukan alasan pergantian Menko Polkam, Budi Gunawan,” imbuhnya.

Ginting mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto tengah menunjukkan teka – teki akan ada penataan ulang (reshuffle) berkelanjutan.

“Kalau kita lihat langkah presiden ini, sesungguhnya dia sedang melakukan penataan ulang di kabinet. Ini adalah tombol bahwa presiden akan melakukan reshuffle kabinet bukan hanya jilid kedua saja, terutama nanti di Oktober akan ada reshuffle jilid ketiga,” terangnya.

Posisi Budi Gunawan sebagai Menko Polkam yang direshuffle ini menurut Ginting memberi tanda bahwa rentan untuk dicopot.

“Ini justru membuatnya posisi Budi Gunawan menjadi sangat rentan di pemerintahan Prabowo Subianto, sejak awal diumumkan. Bagi saya ini rentan sekali, rentan untuk dicopot.” ujarnya.

Figur Budi Gunawan menurut Ginting sudah lama diincar oleh Prabowo untuk diberhentikan sejak lama.

Baca Juga: Rekam Jejak Karier Rahayu Saraswati, Keponakan Presiden Prabowo Subianto yang Mundur dari DPR RI

Pasalnya, Ginting menyebut Prabowo akan secara perlahan menggeser orang – orang titipan Presiden ke 7, Joko Widodo (Jokowi).

“Ini memang manuver politik strategis yang dilakukan oleh Prabowo Subianto dalam mereshuffle Budi Gunawan. Kenapa? Karena memang ada kecenderungan sejak awal untuk mengganti figur ini,” terangnya.

“Jadi inikan politik akomodasi sejak awal pembentukan kabinet. Saya dari awal mencium gelagat, ini ada kecenderungan “orang – orang yang dianggap titipan” terutama titipan  mantan presiden Jokowi, ada kecenderungan untuk diganti,” tambahnya.

Sebelum menjadi Menko Polkam, Budi Gunawan menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara di era pemerintahan Jokowi.

Menurut Ginting jabatan sebagai Kepala BIN selama 8 tahun adalah mula dari adanya kerusuhan seperti saat ini.

“Budi Gunawan sebelum jadi Menko Polkam adalah Kepala Badan Intelijen Negara selama 8 tahun. Menurut saya, kritik terhadap BIN selama dipimpin Budi dampaknya adalah sekarang, seperti kerusuhan,” urainya.

Load More