Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar persiapan pelaksanaan turnamen sepak bola Piala Presiden 2016 dipersiapkan sejak awal sehingga dapat berjalan lebih baik dibanding sebelumnya.
"Kita diminta berkoordinasi dengan Pak Teten (Masduki,Kepala Kantor Staf Kepresidenan) untuk menyiapkan pelaksanaan Piala Presiden 2016," kata Ketua Panitia Pengarah Piala Presiden Maruarar Sirait di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/1/2016).
Maruarar Sirait bersama Ketua Organizing Committe Mahaka Sports Erick Thohir pada Selasa bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka.
Maruarar menyebutkan pada pelaksanaan Piala Presiden 2015 masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki pada penyelenggaraan berikutnya. "Nanti kita juga berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk itu," katanya.
Ketika ditanya kapan pelaksanaan Piala Presiden 2016, Ara (Maruarar) mengatakan akan dipersiapkan secara utuh dan akan segera dilaporkan kepada Presiden.
"Kita koordinasi juga dengan pihak Istana," katanya.
Ia menyebutkan ada beberapa hal yang perlu diperbaiki misalnya bagaimana agar peserta lebih banyak lagi dan luas.
"Saya pikir tahun lalu sudah berjalan baik, ini berkat dukungan semua pihak sehingga kami kerjanya enak," katanya.
Selain melaporkan persiapan Piala Presiden 2016, Maruarar juga melaporkan hal lain seperti transparansi keuangan, soal "fairplay", pencarian bibit unggul pesepak bola, menggerakkan ekonomi rakyat dan industri hiburan terkait sepak bola.
"Hasil auditnya wajar tanpa pengeculian, yang diaudit uang masuk, uang keluar dan kasnya. Jadi masih ada saldo," kata Ara.
Soal fairplay, ia menyebutkan Presiden minta agar dipertahankan dan ditingkatkan.
"Harus dipertahankan agar tidak ada pengaturan score, wasitnya tegas, tidak bisa dibeli dan ditekan. Itu harus dipertahankan ke depan," katanya.
Ia menyebutkan Piala Presiden juga bisa menjadi ajang prestasi untuk menemukan bibit unggul. Selain itu juga untuk menggerakkan ekonomi rakyat karena banyak pedagang kaki lima, asongan, hotel, restoran dan transportasi terutama di daerah tempat pelaksanaan pertandingan.
"Laporan dari stasiun televisi yang menyiarkan juga ada rating yang tinggi sekali sehingga bisa menjadi industri olahraga yang berkualitas dengan menjunjung sportivitas," katanya.
Ara menyebutkan dalam pertemuan itu tidak dibahas masalah pembekuan PSSI oleh FIFA. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Persib Kalahkan Almere City hingga NAC Breda Soal Satu Aspek Ini Menurut Thom Haye
-
Faisal Halim dan Istri Tampil Mesra, Isyaratkan Rumah Tangga Kembali Harmonis
-
LaLiga Youth Tournament Indonesia 2025 Sukses Digelar, PSSI Angkat Topi
-
Kocak Kondisi Andre Onana Pulang Kampung Naik Ojek Habis Dibuang Manchester United
-
Juventus Menangi Drama 7 Gol Lawan Inter, Simak Sejarah Derby dItalia
-
Bali United Punya Ambisi Rusak Rekor Persija di JIS
-
Rekor Tak Terkalahkan Peter Cklamovski Bersama Timnas Malaysia
-
Joey Pelupessy Emosional Usai Bikin Rekor Gila: Kemenangan Besar dan Pantas!
-
Eks Bintang Manchester United Terdampar di Meksiko usai Gagal Bersinar di Yunani
-
Wajah Mirip Banget, Sandy Walsh Sebut Jesper Nyholm sebagai Sepupu dari Filipina