Suara.com - Tim Transisi memastikan tidak akan memberikan rekomendasi pada pelaksanaan kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 karena konsep yang ditawarkan dianggap tidak sesuai dengan visi tata kelola persepakbolaan nasional.
Sikap tegas dari tim yang diketuai oleh Bibit Samad Rianto itu disampaikan setelah pertemuan dengan pihak promotor ISC yaitu PT Gelora Trisula Semesta, BOPI dan pihak Kemenpora di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (15/4/2016).
"Keputusan Tim Transisi sudah jelas. Jika konsep yang ditawarkan seperti tadi, jelas kami tidak akan memberikan rekomendasi," kata salah satu anggota Tim Transisi, Cheppy T Wartono usai pertemuan.
Sesuai dengan rencana, kompetisi yang akan diikuti 18 klub tersebut digulirkan 29 April. Sebagai partai pembuka kompetisi dengan hadiah utama Rp3 miliar ini antara tuan rumah Persipura Jayapura melawan Persija Jakarta. Pertemuan kedua tim ini dipastikan bakal ketat.
Pria yang juga seorang politisi itu mengatakan, jika dilihat dari konsep yang dipaparkan oleh PT GTS, pihaknya menilai sang promotor hanya mencari keuntungan saja atau fokus pada komersialisasi. Begitu juga dengan legal standing yang dinilai belum jelas.
Cheppy menambahkan, jika sebuah kompetisi digelar maka operatornya harus jelas. Bisa milik pemerintah atau federasi. Selain itu, jika kompetisi digulirkan maka semuanya harus sesuai dengan FIFA/AFC club lisencing regulation maupun aturan dari federasi sepak bola Indonesia.
"ISC tidak ada payungnya baik pemerintah maupun federasi. Ukuran verifikasi juga tidak jelas. Mereka menciptakan sendiri. Ada klub yang bukan anggota PSSI ternyata dimasukkan," kata Cheppy menegaskan.
Meski tidak akan memberikan rekomendasi, pihaknya mengaku tetap tidak bisa berbuat banyak karena keputusan berada di tangan Menpora. Bahkan, rencana bergulirnya ISC ini juga menjadi perhatian presiden yang dijadwalkan akan membukan kompetisi tersebut.
Tim Transisi sebenarnya juga berencana menggelar kompetisi. Hanya saja hingga saat ini belum ada dengungnya. Namun, demi hadirnya sebuah kompetisi, tim yang sebelumnya dibentuk untuk menggantikan posisi PSSI setelah dibekukan pemerintah ini tetap membuka peluang bagi promotor baru untuk menggelar kompetisi. (Antara)
Tag
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Luis de la Fuente Semringah dengan Kemenangan Telak Spanyol atas Turki
-
Pemain Keturunan Rp86,91 Miliar Bikin Persaingan Bek Tengah Timnas Indonesia Semakin Ketat
-
Gareth Bale 'Comeback', Siap Kembali Merumput di Korea Selatan
-
Market Value Timnas Indonesia Tembus Rp519 Miliar, Lewati Arab Saudi hingga Qatar Jelang Putaran 4
-
Timnas Indonesia Diuntungkan Imbas Qatar Diserang Israel?
-
Sebanyak 2.000 Personel akan Amankan Laga Persib Bandung vs Persebaya
-
Media Vietnam Sebut Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia Tergantung pada Ole Romeny
-
Profil Women Torres Calcio, Klub Baru Estella Loupatty di Italia
-
Persiapan Bagus, Julio Cesar Siap Hadapi Persebaya
-
PSSI Akan Gelar Piala Presiden Diikuti 64 Peserta Tahun Depan