Suara.com - Siapakah yang terbaik antara Lionel Messi dan Diego Maradona? Tidak ada jawaban yang seragam terkait pertanyaan ini. Setiap orang punya pandangan masing-masing.
Begitu pula dengan sudut pandang yang dimiliki legenda sepakbola Bayern Munich dan Jerman, Lothar Matthaus. Matthaus mengungkapkan sulit membandingkan keduanya secara detail.
Secara umum, lelaki yang pernah membawa Jerman juara Piala Dunia 1990 dan Piala Eropa 1980 ini menilai Messi merupakan 'replika' dari Maradona di zaman modern saat ini.
"Messi yang sekarang seperti Maradona 30 tahun yang lalu," kata lelaki berusia 55 tahun tersebut kepada Fox Sport.
Matthaus pernah beberapa kali merasakan betapa sulitnya menghadapi Maradona. Diantaranya saat Piala Dunia 1986 di Meksiko dan Piala Dunia 1990 di Italia.
Matthaus pun menyebut Piala Dunia di Meksiko jadi momentum terbesar dalam persepakbolaan Argentina yang patut berterima kasih kepada Maradona yang telah membantu mereka jadi juara dunia.
"Berbicara mengenai Piala Dunia 1986 di Meksiko, saya bisa menceritakannya dengan pendek dan ini hanya mengenai Maradona," ujar Matthaus.
"Saya tidak pernah melihat pemain yang bisa mendominasi di sebuah Piala Dunia seperti yang dia lakukan pada Piala Dunia 1986," pungkas Matthaus.
Pada final Piala Dunia 1986, Tim Tango keluar sebagai juara setelah menang atas Jerman yang saat itu masih memakai nama Jerman Barat, 3-2.
Empat tahun berikutnya di Italia, Jerman Barat menuntaskan dendam dengan menaklukkan Argentina lewat gol tunggal Andreas Brehme lewat titik penalti. (Soccerway)
Berita Terkait
-
Potensi Besar, Gerard Pique Optimis Timnas Indonesia Bisa Tampil di Piala Dunia
-
Mimpi Besar Atta Halilintar Usai Gaet Legenda Timnas, Kini Incar Kolaborasi dengan Messi dan Ronaldo
-
Lamine Yamal Desak Barcelona dan Spanyol Berdamai Demi Laga Melawan Lionel Messi
-
Robert Lewandowski Galau di Ujung Karier: Tinggalkan Barcelona atau Pensiun?
-
Lionel Messi 115 Gol! Angola Jadi Saksi Rekor Baru La Pulga
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Ngeri! Detik-detik Pemain Jepang Patahkan Kaki Bintang Ghana di Laga Uji Coba
-
Mengerucut! Ini Dia Calon Pelatih Timnas Indonesia yang Hampir 'Here We Go'
-
Karma? Paksa Tinggalkan Newcastle, Alexander Isak Curhat Masa Suram di Liverpool
-
Mauro Zijlstra Blak-blakan, Sebut Timnas U-22 Racikan Indra Sjafri Berantakan
-
Thom Haye Bongkar Sisi Lain Bojan Hodak di Balik Layar Persib Bandung
-
Persija Jakarta Mau Jual Rizky Ridho?
-
Pernah Dilirik Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Pensiun di Usia 19 Tahun
-
Timur Kapadze atau Heimir Hallgrimsson? PSSI: Kami Sudah Kantongi Nama
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Ikat Rizky Ridho Sampai 2028, Bos Persija: Kami Dukung ke Luar Negeri