Suara.com - Tim nasional Brasil mengajak Kolombia memainkan pertandingan persahabatan bulan depan. Ajakan ini ditujukan guna menggalang dana bagi keluarga para pemain dan staf Chapecoense yang meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat di Medellin, Kolombia, 28 November lalu.
Bencana yang menewaskan 71 penumpang dan kru tersebut, mengejutkan para penggemar sepakbola di seluruh dunia dan membuat Brasil berduka.
Tim kecil dari selatan Brazil itu terbang ke Kolombia sedianya untuk menghadapi Atletico Nacional pada laga pertama final Copa Sudamericana. Hanya enam orang yang selamat dari kecelakaan itu.
"Idenya adalah pertandingan persahabatan melawan Kolombia, untuk semua yang mewakilinya," kata juru bicara Konfederasi Sepakbola Brasil (CBF).
"Namun kami tidak tahu apakah mereka bisa. Namun pertandingan persahabatan akan tetap diselenggarakan, melawan pihak lain jika bukan Kolombia, mungkin pada 22 atau 25 Januari."
"Hasil penggalangan dana dari pertandingan itu akan dikirimkan kepada keluarga para pemain, staf, dan semua yang terlibat dengan Chapecoense yang meninggal dunia karena kecelakaan," lanjut juru bicara CBF.
CBF juga mengatakan pihaknya akan menyumbang lima juta reais (1,46 juta dolar AS) kepada Chapecoense untuk membantu klub itu kembali berdiri. Tim tersebut kehilangan nyaris seluruh pemainnya dan perlu berinvestasi untuk membangun skuat untuk musim depan.
Selain itu, pihak Chapecoense juga mendapat insentif tambahan setelah Federasi Sepakbola Amerika Selatan (CONMEBOL) menganugerahi gelar juara Copa Sudamericana kepada mereka.
Keputusan itu membuat Chapecoense otomatis lolos ke ajang Copa Libertadores tahun depan, kejuaraan sepakbola Amerika Selatan yang setingkat dengan kompetisi Liga Champions Eropa.
Baca Juga: Mercedes Ingin 'Picu' Perang Alonso Vs Hamilton Jilid II?
Pihak Atletico Nacional sebelumnya juga telah meminta agar Chapecoense diberi gelar Copa Sudamericana.
Itu berarti kedua tim akan bertemu tahun depan di Recopa Sudamericana--setingkat Piala Super Eropa--lantaran Atletico Nacional memenangi Piala Libertadores 2016 pada Juli lalu. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Bos JDT Curiga Ada Pihak Luar yang Buat Malaysia Dihukum FIFA
-
Pengamat Malaysia Anggap Hukuman FIFA Lebih Besar dari Skandal Suap 1994
-
Joehari Ayub Mundur, Satu Bulan Kemudian FAM Disanksi FIFA, Sudah Tahu Ada yang Tidak Beres?
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Bisa Tembus 110 Besar Jika Lakukan Ini pada Oktober
-
3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
-
Ucapan Blunder Facundo Garces Kembali Jadi Sorotan usai Malaysia Disanksi FIFA
-
Kontrak Segera Habis, Masa Depan Kim Sang-sik di Timnas Vietnam Jadi Sorotan
-
Timnas Indonesia Bisa Manfaatkan Satu Celah Fatal di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kisah Timor Leste saat Palsukan Dokumen seperti Malaysia, Sanksinya Sangat Berat
-
Timnas Indonesia di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Siapa Starter Lini Belakang Garuda?