Suara.com - Menjelang Liga Indonesia berakhir, merebak isu pengaturan skor di sejumlah laga. Isu terbaru yang tengah ramai dan menjadi pembicaraan publik dugaan pengaturan skor laga Persib Bandung kontra PSMS Medan pekan lalu. Namun isu ini sudah dibantah pemain hingga manajemen.
Bila pengaturan skor benar adanya, ini menambah kelam persepakbolaan di Indonesia. Semua sepakat bahwa aksi pengaturan skor dalam dunia olahraga khususnya sepak bola merupakan praktek kotor yang jauh dan menghilangkan semangat sportivitas. Namun seperti halnya hantu, praktek-praktek tersebut nyata ada meski tak berwujud rupa dan bentuknya.
Bolatimes.com berkesempatan melakoni wawancara dengan salah seorang pelaku sepak bola tanah air yang sudah sarat pengalaman di kompetisi teratas liga Indonesia. Kepada awak Bolatimes, pria yang sebut saja bernama Ardi beberapa kali nyaris terlibat dengan praktek kotor tersebut.
Ia mengakui praktek sejenis pengaturan skor merupakan hal lumrah yang terjadi di pentas sepak bola tanah air. Secara garis besar ada sejumlah modus yang digunakan dalam melakukan praktek pengaturan skor.
Modus pertama pengaturan skor sudah dikondisikan sejak sebelum kompetisi berlangsung. Skemanya, akan ada tim-tim yang memang dipersiapkan kalah, bermain imbang, menang dan akan jadi jawara di akhir kompetisi.
''Praktek pengaturan skor itu bukan rahasia lagi. Seringkali sudah dikondisikan sebelum kompetisi ya semacam arisan. Musim ini siapa yang menang yang kalah begitu,'' bebernya, Senin (19/11/2018).
Praktek tersebut pun diakuinya tidak berdiri sendiri. Menurutnya hampir semua komponen yang ada dalam penyelenggaraan kompetisi terlibat. Celakanya, ia menyebut saat ini praktek tersebut bahkan sudah terjadi terang-terangan.
Berdasar pengalamannya, praktek pengaturan skor tak lepas dari manajemen, pemain dan perangkat di lapangan terutama wasit.
''Bisa dibilang itu benang kusut karena melibatkan hampir semua komponen di kompetisi. Ya ada manajemennya pemainnya lalu juga ada perangkat di lapangan. Sebab ngga bisa berdiri sendiri-sendiri, ngga mungkin hanya pemain saja, pasti ada yang lain,'' ungkapnya.
Modus kedua yakni lobi-lobi yang dilakukan jelang hari H pertandingan. Dalam beberapa kasus terdapat 'bandar' yang ikut terlibat soal kesepakatan dari kedua tim yang akan berlaga.
''Saya dulu pernah dalam satu laga itu ternyata dianggarkan sebesar Rp 1 miliar. Saya saat itu diberi jatah Rp 200 juta untuk kalah. Tapi saya ngga mau. Meskipun akhirnya tim kami tetap kalah, ternyata ada manajemen dan pemain yang terlibat juga waktu itu,'' terangnya.
Berita Terkait
-
Meski Pahit, Kita Harus Setuju Kritik Alex Pastoor Soal Kompetisi Lokal!
-
3 Era Emas Persija Jakarta: Dari Perserikatan hingga Lahirnya Young Tiger
-
On This Day: Saat Persija Pecundangi PSM dan Raih Gelar Juara Liga Indonesia
-
Skandal Pengaturan Skor Mencuat, Atlet Bulu Tangkis PB Djarum Terseret
-
KOI akan Sanksi Atlet Bulu Tangkis yang Terbukti Terlibat Pengaturan Skor
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Erick Thohir Menolak Mundur dari Ketum PSSI, Bawa-bawa FIFA
-
Serie A Liga Italia: Puncak Klasemen Memanas, 4 Tim Beda Satu Poin Saja
-
Kalah dari Liverpool, Real Madrid Main Terlalu Kaku, Vinicius Jr Kehilangan Naluri
-
Respons Prabowo Subianto usai Erick Thohir Minta Maaf Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Lupakan Euforia Usai Menang Telak, Brasil Tatap Serius Timnas Indonesia U-17
-
Evaluasi Tajam Nova Arianto, Timnas Indonesia U-17 Wajib Berani Hadapi Brasil Setelah Kalah Mengejut
-
Malaysia Jadi Rumah Kedua, Bojan Hodak: Saya Ingin Meraih Kemenangan di Selangor
-
Bek Zambia Akui Berjuang Keras untuk Bisa Kalahkan Timnas Indonesia U-17
-
Setelah Kalah dari Zambia, Indonesia Bakal Hadapi Brasil! Lawan Mengerikan
-
Sukses Kalahkan Timnas Indonesia U-17, Pelatih Zambia Sindir Suporter Garuda