Suara.com - Bukan hal mudah bagi Persija Jakarta untuk bisa menaklukkan Home United pada laga tandang kualifikasi Liga Champions Asia (LCA) 2019 yang berlangsung di Stadion Jalan Besar, Kallang, Singapura, Selasa (5/2), mulai pukul 18.30 WIB.
Untuk menang, setidak-tidaknya, klub berjuluk Macan Kemayoran itu harus memperhatikan secara saksama dua hal berikut. Pertama, tentu saja kondisi lapangan Jalan Besar yang terbuat dari rumput buatan atau artifisial. Kedua, soal taktik.
Terkait rumput Jalan Besar, Persija sudah merasakannya ketika mereka melawat ke Jalan besar di semifinal zona ASEAN Piala AFC 2018. Hasilnya, Persija kalah 2-3 dan akhirnya harus tersingkir setelah takluk 1-3 di leg kedua di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Lapangan dengan rumput artifisial atau sering pula disebut lapangan sintetis memiliki karakteristik berbeda dengan lapangan berumput alami yang lazim dipakai di Indonesia.
Rumput sintetis di lapangan sepak bola biasanya terbuat dari serat nilon. Ciri khas kasat mata, lapangan sintetis memiliki permukaan yang datar dan rata karena seluruh rumput memiliki ketinggian yang persis sama.
Ini yang membuat pemain sepak bola harus pandai-pandai memiliki sepatu yang bisa membuat kakinya mencengkram lapangan dengan baik supaya tidak terpeleset. Selain itu, mereka juga harus sedikit menyesuaikan teknik bermain karena permukaan yang nyaris tanpa ganjalan membuat bola mengalir lebih cepat.
Kondisi ini sering kali menyebalkan bagi para pesepak bola yang tidak terbiasa bermain di atas rumput artifisial.
Penelitian tiga ilmuwan yaitu Helena Andersson, Bjorn Ekblom (dari Swedia) dan Peter Krustrup (Denmark) terhadap 72 pesepak bola elit Swedia, yang dituangkan dalam laporan ilmiah "Elite football on artificial turf versus natural grass: Movement patterns, technical standards, and player impressions" yang dimuat dalam Journal of Sports Sciences (2008), mengungkapkan bahwa pesepak bola yang kerap bermain di lapangan konvensional merasa bahwa bermain di atas rumput sintetis lebih sulit secara fisik dan teknik.
Dari sisi teknik, para pemain mengakui lebih susah mengendalikan, berlari tanpa bola, mengirimkan umpan yang tepat dan menendang bola di lapangan sintetis.
Baca Juga: Satgas Antimafia Bola: Dokumen yang Dirusak Terkait Keuangan Persija
Lalu, bermain di rumput artifisial lebih berisiko menimbulkan cedera. Itu terlihat berdasarkan penelitian, para pesepak bola elit lebih sedikit melakukan "sliding tackle" karena khawatir cedera.
Pemain takut menderita luka yang perih (burns) di kakinya akibat bergesekan dengan "rumput" serat nilon. Laman Duke University, Amerika Serikat, juga menyebut bahwa kemungkinan terjadinya cedera lutut ACL, merujuk penelitian terkait "American football", lebih tinggi di lapangan buatan daripada rumput alami.
Kondisi-kondisi inilah yang mau tak mau harus dihadapi Persija ketika bertandang ke markas Home United. Jika sukses menangkal semuanya, Persija bisa saja menaklukkan tuan rumah. Apalagi ditambah dengan taktik yang jitu, probabilitas berjaya akan lebih besar.
Taktik Pelatih Persija Ivan Kolev merasa yakin timnya kini sudah berbeda dibandingkan ketika disingkirkan Home United di Piala AFC 2018. Salah satu bedanya adalah penunjukan dirinya sebagai pelatih anyar sejak tahun 2019, menggantikan Stefano "Teco" Cugurra.
Namun sejatinya, praktis hanya pergantian pelatih yang membuat Persija menjadi berbeda. Dari sisi pemain dan taktik, hampir tidak perubahan sejak Teco masih berkuasa.
Soal pemain, hampir semua pemain Persija merupakan pemain yang sama pada tahun 2018, terutama pemain andalan mereka seperti Marco Simic, Riko Simanjuntak, Ismed Sofyan dan Ramdani Lestaluhu.
Berita Terkait
-
Persib Tandang Lawan Selangor FC: Jadi Adu Gengsi Bojan Hodak vs Christophe Gamel
-
Piala Dunia U-17: Soroti Grup H, FIFA Rekomendasikan untuk Saksikan Pemain Persija Ini!
-
Mesin Gol Persija Jakarta Tegaskan Jaga Api Kemenangan Demi Kejar Borneo FC di Super League
-
Lagi Gacor-gacornya Bersama Persija, Emaxwell Souza: Tim Ini Punya Target Besar
-
Gustavo Almeida Pamit, Persija Jakarta Bakal Kehilangan Ketajaman?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Pelatih Jay Idzes Murka: Kalau Lu Nggak Tampil Maksimal Maka Akan...
-
Dirumorkan ke Timnas Indonesia, Roberto Donadoni Resmi Gabung Klub Italia
-
Timnas Indonesia Satu Grup dengan Irak dan Korea Selatan di Piala Asia Futsal 2026
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia dari 4 Negara, Mungkinkah Mereka?
-
Rating Liverpool Usai Bungkam Real Madrid di Anfield: 3 Pemain Dapat Nilai Tertinggi
-
Di Balik Kekecewaan Lawan Zambia, Mathew Baker Justru Terpukau Oleh Hal Ini
-
Kronologi Pelatih FK Radnicki, Mladen Zizovic Wafat di Tengah Pertandingan
-
Anak Ajaib Arsenal, Max Dowman Pecahkan Rekor Liga Champions
-
Takut Bukan Pilihan! Gelandang Timnas Indonesia U-17 Tak Gentar Hadapi Brasil
-
Bocoran Asal Negara Calon Pelatih Timnas Indonesia yang Baru