Suara.com - Ultras Inter Milan, Curva Nord membuka suara terkait rasisme yang dilayangkan fans Cagliari kepada striker Nerazzurri, Romelu Lukaku pada gelaran Liga Italia 2019/20 antara Cagliari vs Inter Milan, Senin (2/9/2019). Menurutnya, hal tersebut bukan ejekan melainkan salah satu bagian intimidasi tuan rumah kepada lawan.
Romelu Lukaku diduga menjadi korban rasisme fans Cagliari saat bertandang ke Sardegna Arena. Sindiran berupa suara monyet terdengar ketika sang penyerang melakukan tendangan penalti ke gawang lawan. Lukaku juga sudah menanggapi terkait serangan rasial yang menimpa dirinya.
Kendati demikian, tanggapan dari Ultras Inter Milan, Curva Nord berbeda. Mereka mengklaim jika yang dilakukan fans Cagliari semata-mata untuk mengintimidasi tim tamu agar tak fokus dan gagal melakukan tendangan.
"Kami bukan dari fans Cagliari dan kita bukan melakukan tindakan rasis itu," tulis surat pernyataan resmi organisasi suporter Inter Milan dikutip dari Mirror, Rabu (4/9/2019).
"Kami menulis untuk anda atas Nama Curva Nord. Ya, orang-orang yang menyambut Anda ketika Anda berada di Milan," sambung pernyataan tersebut.
"Kami sangat menyesal Anda menganggap tindakan yang terjadi di Cagliari adalah rasis. Anda harus memahami di Italia bukan seperti banyak negara Eropa utara lainnya dimana rasisme adalah permasalahan nyata."
"Kami paham bahwa hal tersebut terlihat rasis bagi Anda tapi tidak bagi kami. Di Italia kami menggunakan 'cara' untuk 'membantu tim kami' dengan mengacaukan konsentrasi lawan. Bukan untuk melayangkan ujaran rasis," klaim surat pernyataan itu.
Mereka menambahkan, jika organisasi penggemar di Italia multi-etnis, mereka tetap menghormati pemain yang berasal dari manapun.
Lebih lanjut, 'cara' itu sudah biasa dilakukan suporter di Italia sejak lama dan mungkin akan terjadi lagi di masa sekarang.
Baca Juga: Menangi Banyak Trofi Jadi Alasan Alexis Sanchez Gabung Inter Milan
"Anda harus memahami semua orang di stadion bersorak untuk kemenangan tim mereka. Namun pada saat yang sama mereka akan bersorak untuk mengacaukan pemain lawan, dan itu bukan rasisme, tapi untuk membantu tim mereka masing-masing," tambahnya.
Organisasi tersebut meminta agar persoalan rasis di Italia tak menjadi masalah baru. Mereka menilai, jika rasisme harus diperjuangkan di Italia hal tersebut akan berdampak pada suporter bola seakan-akan ditindas karena persoalan yang dulunya dianggap lumrah.
"Di dalam organisasi (suporter-suporter di Italia) kami, banyak terdapat penggemar dari latar belakang yang berbeda, dari dalam Italia hingga bagian lain dari Italia. Kami menggunakan cara tersebut untuk memancing lawan, bahkan saat mereka memiliki ras yang sama atau berasal dari daerah yang sama," jelasnya.
Kendati demikian, pernyataan tersebut mendapat kritikan pedas dari suporter lain di medis sosial. Seharusnya fans Inter Milan membantu pemain mereka terhindar dari serangan berbentuk rasial.
Di sisi lain, suporter menilai hal itu hanya sebagai tameng fans Cagliari yang terlanjur mendapat kritikan dari netizen dan seluruh suporter di dunia terhadap intimidasi yang dianggap berlebihan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Bukan Vietnam! Bos JDT Ungkap Pengadu Kasus Naturalisasi Malaysia ke FIFA
-
Bela Performa Lamine Yamal, Staf Pelatih Barcelona: Dia Masih 18 Tahun
-
El Clasico Nyaris Jadi Arena Baku Hantam, Ini Respon Santai Xabi Alonso
-
Tumbang di Markas Bhayangkara FC, Ini Dalih Pelatih Persijap Jepara
-
Hasil BRI Super League: Bermain 10 Orang, Persib Bandung Sukses Kalahkan Persis
-
BREAKING NEWS! Juventus Resmi Pecat Igor Tudor, Ini Pengganti Sementara
-
Liverpool Hancur Lebur, Eks MU Desak Arne Slot Usir Bek Rp887 M Ini
-
Bek Rp130 Miliar Bilang Timnas Indonesia Punya Kesamaan dengan Italia, Kok Bisa?
-
Publik Malaysia Heboh! Eks Arsenal yang Kini Nganggur Ngaku Punya Darah Melayu
-
Kakak Eliano Reijnders Alami Pekan Buruk, Terancam Kehilangan Tempat di Man City