Maradona hidup bergelimang harta karena diberi bakat istimewa dalam sepak bola. Ia dilahirkan pada tahun 1960 dari keluarga miskin yang tinggal di daerah kumuh Buenos Aires.
Bakat dari kemampuan Maradona di sepak bola sudah terlihat sejak ia masih anak-anak.
Saat menginjak usia 15 tahun, Maradona menandatangani kontrak dengan tim Argentina Juniors. Ia bertanggungjawab atas keuangan seluruh anggota keluarganya.
Prestasinya melesat, kemudian Maradona bergabung bersama Boca Juniors, pada tahun 1981. FC Barcelona kemudian memboyong dia setahun kemudian.
Pribadi yang penuh kontroversi
Ia menderita cedera dan menjalani gaya hidup mewah saat bermain di Eropa. Ia dikenal sebagai pemain sepak bola yang kontroversial dan memiliki temperamen tinggi.
Dalam pertandingan terakhirnya untuk Barcelona - dalam final Copa Del Rey tahun 1984 melawan Atletico Bilbao - Maradona terlibat dalam perkelahian sengit. Ia menyodok kemudian membanting pemain lawan.
Setelah peristiwa memalukan itu, Napoli lantas mengambil risiko dengan membeli Maradona.
Pindah ke Napoli - klub yang sedang berjuang dalam kompetisi Liga Italia saat itu - bukan hal yang membanggakan bagi peningkatan prestasi Maradona.
Baca Juga: Dapat Remisi Bebas, Maradona dan Napi Lain Sujud Syukur Depan Lapas
Hanya saja, Maradona melihat bahwa ada sekitar 80.000 penggemar fanatik Napoli yang menunggu dia dan siap membentangkan karpet merah bagi pemain berpaspor Argentina itu.
Maradona kemudian dielu-elukan oleh ribuan fans pada acara pembukaan stadiona baru Napoli pada Juli 1984, sebelum kompetisi Liga Italia bergulir.
"Napoli dikenal sebagai salah satu kota termiskin di Italia, selain dilabel sebagai kota yang sarat dengan kriminalitas di Eropa saat itu," kata Kapadia.
"Mereka memerlukan kehadiran seorang pahlawan," sambung Kapadia sebagaimana dikutip Antara dari fox sports.
Berpostur tubuh kecil untuk ukuran Eropa pada umumnya, kuat, dan piawai melakukan dribel, Maradona dikenal memiliki teknik sepak bola yang mumpuni.
Maradona mengukir segudang prestasi, kemudian ditunjuk sebagai kapten timnas Argentina di Piala Dunia 1986 di Meksiko.
Berita Terkait
-
Geger Fakta Baru Skandal Negreira: 100 Laga Rugikan Barcelona dan Untungkan Real Madrid?
-
Prediksi Cremonese vs Napoli: Misi Emil Audero Rusak Pesta Akhir Tahun Partenopei
-
Eks Real Madrid Serang Barcelona di Skandal Negreira, Kok Bisa Klub Sogok Wasit
-
Masa Depan Robert Lewandowski di Barcelona Masih Abu-abu, Masih Belum Tahu Main di Mana
-
Saat PSSI-nya Jerman Ngatur-ngatur Komposisi Pemain Barcelona Demi Piala Dunia 2026
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Ole Romeny Kaget Bisa Bela Timnas Indonesia, Baru Tahu Neneknya Lahir di Medan
-
Kalah 2-3 dari Malut United, Pelatih Borneo FC Soroti Kepemimpinan Wasit
-
Ole Romeny Beberkan Keajaiban yang Didapatnya Usai Pilih Bela Timnas Indonesia
-
Media Kanada Ungkap John Herdman Sudah Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Disebut Duet Bek Terbaik Serie A, Partner Jay Idzes Beri Respons Berkelas
-
Inter Milan Tutup 2025 dengan Memimpin Klasemen Liga Italia
-
Bocoran Media Belanda, Jordi Cruyff Sepakat Jadi Direktur Teknik Ajax Amsterdam
-
Napoli Bungkam Cremonese, Rasmus Hojlund Perdaya Emil Audero Dua Kali
-
Statistik Impresif Jay Idzes Saat Sassuolo Tahan Imbang Bologna
-
Jay Idzes Tampil Solid, Bantu Sassuolo Petik Satu Poin dari Markas Bologna