Suara.com - Karantina wilayah alias lockdown yang diakibatkan pandemi global COVID-19 menjadi medan pertarungan mental bagi mereka yang berprofesi sebagai pesepakbola dan harus menjaga kebugaran tubuhnya.
Demikian opini dari bek sentral Liverpool, Dejan Lovren. Pemain asal Kroasia tersebut menjadi salah satu pesepakbola yang harus menghadapi lockdown di Inggris saat ini.
"Ini bukan hal yang mudah, sebab kami, para pesepakbola sudah terkurung di rumah sendiri untuk 46 hari sampai sekarang," kata Lovren kepada harian olahraga, Sportske Novisti.
"Aspek psikologis jadi tantangan tersulit. Saya berlatih sendirian sekeras mungkin, menendang bola ditemani putra saya di halaman rumah. Tapi, itu semua jauh berbeda manfaatnya dibandingkan berlatih dengan tim," papar pemain berusia 30 tahun itu.
Lovren mengakui kondisi saat ini membuatnya kesulitan untuk tetap bersemangat menjalani rutinitas sehari-hari.
"Saya berusaha memotivasi diri sebaik mungkin. Ketika bangun tidur, saya meyakinkan diri agar 'berlatih hingga bersimbah keringat' dan setidaknya saya bisa menjaga bobot badan," tutur Lovren.
"Tapi, saya juga kehilangan massa otot di kaki saya, sebab tidak ada yang bisa menggantikan sesi latihan tim 90 menit penuh. Anda tidak bisa melakukan latihan luar ruangan untuk kaki Anda selama 90 menit," celotehnya.
Eks bek Southampton itu juga mengungkapkan harapan agar musim 2019/2020 bisa dilanjutkan tanpa memperburuk dampak yang sudah ditimbulkan pandemi terhadap kalender kompetisi.
"Saya harap Presiden UEFA, Aleksander Ceferin beserta jajarannya dan FIFA bisa menemukan solusi agar musim 2019/2020 bisa dilanjut. Setelah itu, harapannya supaya kami tidak harus main 15 pertandingan dalam 30 hari," ujar Lovren.
Baca Juga: Diego Godin Tutup Peluang Balik ke Atletico Madrid, Buka Kans Jadi Pelatih
"Ketika musim dilanjutkan kami juga butuh istirahat. Yang sedang kami jalani sekarang bukanlah istirahat, sebab kami perlu memulihkan mental yang sudah dipengaruhi pandemi dan karantinanya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Martin Odegaard Siap Comeback di Newcastle vs Arsenal
-
Fokus Kerja Keras, Alexander Isak Pasrahkan Menit Bermain ke Arne Slot
-
Kronologi Eks Arsenal Meninggal karena Cedera Otak saat Tanding
-
Alexander Isak Usai Cetak Gol Perdana di Liverpool: Rasanya Menyenangkan!
-
Statistik Lengkap Federico Chiesa Saat Liverpool Tumbangkan Southampton di Anfield
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Persita Tangerang Kalahkan Persib Bandung dengan Skor 2-1
-
Bos JDT Curiga Ada Pihak Luar yang Buat Malaysia Dihukum FIFA
-
Pengamat Malaysia Anggap Hukuman FIFA Lebih Besar dari Skandal Suap 1994
-
Joehari Ayub Mundur, Satu Bulan Kemudian FAM Disanksi FIFA, Sudah Tahu Ada yang Tidak Beres?
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Bisa Tembus 110 Besar Jika Lakukan Ini pada Oktober
-
3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
-
Ucapan Blunder Facundo Garces Kembali Jadi Sorotan usai Malaysia Disanksi FIFA
-
Kontrak Segera Habis, Masa Depan Kim Sang-sik di Timnas Vietnam Jadi Sorotan
-
Timnas Indonesia Bisa Manfaatkan Satu Celah Fatal di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kisah Timor Leste saat Palsukan Dokumen seperti Malaysia, Sanksinya Sangat Berat