Suara.com - Kapten sekaligus penjaga gawang Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa, punya cara sendiri menyikapi tekanan akibat kritik. Menurut Andritany, kritik jangan dijadikan beban melainkan motivasi untuk mengembangkan performa.
Performa naik turun pasti dialami seorang pemain sepak bola. Ketika turun itulah sering pesepakbola mendapat tekanan dari suporter.
Terlebih, Andritany yang berposisi sebagai penjaga gawang. Tidak jarang kekalahan tim dibebankan kepadanya.
"Kalau menyikapi kritikan buat saya itu malah bukan sebuah tekanan. Itu adalah sebuah motivasi dari cara yang berbeda. Karena bagi saya dikritik itu harus," kata Andritany dalam rilis klub.
Dengan kritik tersebut, Andritany menilai dirinya bisa berkembang lebih baik lagi. Apalagi sebagai seorang pemain, kritik itu nilainya sangat diperlukan agar bisa membuang jauh sikap berpuas diri.
"Karena kritikan itu dapat membangun orang menjadi lebih baik dan lebih kuat. Jadi, itu bukan sebuah tekanan."
"Itu adalah sebuah semangat untuk membangun diri saya untuk jadi lebih baik lagi," pungkasnya.
Seperti klub Liga 1 lainnya, Persija saat ini masih menanti kepastian kompetisi. PSSI rencananya akan menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) untuk membahas nasib kompetisi 2020 pada 20 Januari 2021.
Sebelumnya, klub-klub Liga 1 juga telah menggelar pertemuan dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator untuk meminta masukan terkait kompetisi. Mayoritas klub Liga 1 ingin agar kompetisi 2020 dihentikan fokus pada musim 2021.
Baca Juga: Nadeo Argawinata Berharap Datang Kabar Baik dari PSSI
"intinya semua sepakat bahwa Liga 1 2020 ditiadakan dan dimulai musim baru," ujar Direktur Persija, Ferry Paulus.
"Untuk pelaksanaannya liga baru seperti apa, masih menunggu kebijakan PSSI karena hasil rapat kemarin akan dibawa ke rapat Exco PSSI."
Berita Terkait
-
FIFA Matchday, Timnas Indonesia dan Patrick Kluivert yang Urung Pasang Barisan Bek Mewah
-
Pelatih Persija Pede Anak Asuhannya Tetap Konsisten di Super League 2025/2026
-
Dirtek PSSI Mulai Meramu demi Hasilkan Pemain Timnas Indonesia
-
Laga Pamungkas vs Korea Selatan, Bagaimana Kans Lolos Timnas U-23 Melalui Jalur Runner-up?
-
Sukses Tundukkan Korsel, 3 Style Permainan STY Ini Mungkin Bisa Diduplikasi oleh Gerald Vanenburg
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Cristiano Ronaldo Berjarak Satu Gol untuk Pecahkan Rekor Gila Kualifikasi Piala Dunia
-
Rekap Menang, Kalah, Seri Timnas Indonesia Patrick Kluivert Jelang Lawan Arab Saudi
-
Persamaan Keburukan Timnas Indonesia U-23 dan Senior, Kesal Kalau Tahu Fakta Sebenarnya
-
Live Ekuador 1-0 Argentina: Drama Kartu Merah di Laga Terakhir, Lionel Messi Absen
-
Miris Kondisi Timnas Indonesia U-23 Usai Ditinggal STY, Terburuk Sepanjang Sejarah?
-
Kejutan Kualifikasi Piala Dunia: Bolivia Unggul Sementara 1-0 atas Brasil
-
Norwegia Obrak-abrik Moldova 11-1, Erling Haaland Borong 5 Gol
-
Statistik Ungkap Kelemahan Timnas U-23: Lini Tengah Bagus, Lini Depan Mandul
-
Jelang El Clasico Super League, Berguinho Yakin Persib Jungkalkan Persebaya
-
Kalah dari Korea Selatan, Timnas Indonesia U-23 Gagal Lolos ke Piala Asia U-23 2026