Suara.com - Gelandang jangkar Manchester United (MU), Nemanja Matic menyatakan keberhasilan timnya lolos ke final Liga Europa musim ini tak berarti apa-apa. Pencapaian itu akan percuma jika Setan Merah tidak jadi kampiun.
Manchester United menyegel satu tempat di final Liga Europa 2020/2021 usai menyingkirkan wakil Italia, AS Roma di semifinal dengan agregat telak 8-5.
Meski tumbang 2-3 saat melawat ke Stadio Olimpico, Roma pada laga leg kedua semifinal dini hari tadi, Manchester United tetap berhak melaju ke partai puncak usai menang 6-2 di Old Trafford pada leg pertama pekan lalu.
Matic, yang turun sebagai pemain pengganti di babak kedua pada laga leg kedua dini hari tadi, pun berhasrat membawa Setan Merah jadi juara.
"Kami melangkah ke final, tapi pencapaian ini bukanlah apa-apa. Semua akan jadi percuma jika kami tak menjuarainya. Kami baru bisa tenang jika kami menjuarai Liga Europa musim ini," tutur Matic seperti dimuat Tribal Football.
"Kami memiliki hasrat besar untuk jadi juara, kami tidak ingin kalah," sambung pemain berusia 32 tahun berkebangsaan Serbia itu.
Di laga final yang akan dihelat 27 Mei nanti di Arena Gdansk, Polandia. Manchester United akan bentrok dengan wakil Spanyol, Villarreal yang menyingkirkan Arsenal di laga semifinal lainnya dengan agregat 2-1.
"Kami harus menghormati Villarreal. Dalam pertandingan final memang tak ada tim favorit, tak ada tim underdog. Ada tim yang lebih diunggulkan menang di atas kertas, tapi di final, saya yakin peluangnya 50:50 bagi kedua tim. Di final, apa pun bisa terjadi," celoteh Matic.
"Malam ini kami kecewa karena kalah (melawan Roma), namun kami sekarang punya kesempatan untuk memenangkan sebuah trofi," tukas eks pemain Benfica dan Chelsea itu.
Baca Juga: Villarreal vs Manchester United di Final Liga Europa, Emery: Ini Laga Berat
Matic sendiri berkesempatan meraih trofi perdananya dengan kostum Manchester United, semenjak gabung dari Chelsea pada 2017 silam.
Seperti diketahui, trofi mayor terakhir yang berhasil dimenangkan Manchester United adalah Liga Europa pada edisi 2016/2017, alias beberapa bulan sebelum Matic merapat ke Old Trafford pada bursa transfer di musim panas 2017.
Tag
Berita Terkait
-
Tegas! Ruben Amorim Tak Takut Dipecat Manchester United
-
Ruben Amorim Ngamuk Manchester United Dikalahkan Klub Sekelas Brentford
-
Media Prancis Puji Setinggi Langit Performa Calvin Verdonk di Liga Europa
-
Ragnar Oratmangoen Jadi Saksi Kemenangan Calvin Verdonk di Liga Europa
-
Dicaci Tidak Tumbang, Calvin Verdonk Berikan Pembuktian di Liga Europa
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Dear FAM, Begini Lho Cara PSSI Naturalisasi Pemain: Gak Instan, Bukan Asal Klaim
-
Sadar dan Akui Salah, FAM Keras Hati 7 Pemain Ilegal Sah sebagai Warga Malaysia
-
Akal Bulus FAM! 7 Pemain Ilegal Malaysia Hilang Bak Ditelan Bumi
-
Thom Haye Baru Gabung ke Persib Bandung, Sudah Kena Mental?
-
Eks Pelatih Persija Girang Usai Pecundangi Persib: Ini Untuk Suporter
-
Hasil Borneo FC vs Persija, Mauricio Souza Pede: Tak Mudah, Tapi Bisa
-
Rayhan Hannan Bersuara: Persija Tak Gentar Hadapi Borneo FC yang On Fire
-
FAM Kena Batunya Gegara 7 Pemain Ilegal, Pemain Jerman: Terbongkar!
-
Skandal Naturalisasi Malaysia, Orang Dekat Erick Thohir Kasih Sindiran Menohok
-
FIFA Jatukan Sanksi Berat kepada Malaysia, Menpora Geram: Saya Sedih dan Marah