Suara.com - Berbicara tentang kisah fenomenal dalam sejarah Piala Eropa atau Euro yang telah berusia 60 tahun, tidak akan lepas dari kejutan yang dibuat tim nasional Denmark pada tahun 1992.
Denmark tiba-tiba menjadi sorotan dunia ketika mereka berpartisipasi hanya sebagai tim pengganti yang sama sekali tidak diunggulkan namun mampu meraih trofi juara pada kejuaraan sepak bola antarbangsa Eropa yang ketika itu berlangsung di Swedia.
Denmark pada Piala Eropa 1992 sebenarnya tidak lolos putaran final, karena hanya menjadi runner up di bawah Yugoslavia dalam babak kualifikasi grup.
Namun sanksi PBB terkait perang Yugoslavia membuat tim dari negri Balkan itu dilarang berangkat ke Swedia untuk putaran final Piala Eropa. Badan sepak bola Eropa (UEFA) kemudian mengundang Denmark sebagai runner up kualifikasi grup untuk menggantikan posisi Yugoslavia.
Kepastian penggantian itu sendiri hanya sekitar 11 hari menjelang kick off Piala Eropa, sehingga kesiapan yang dilakukannya pun sangat minim.
Adalah Richard Moller Nielsen, pelatih yang mengemban tugas berat karena harus mempersiapkan sebuah tim yang sebenarnya sudah pesimis setelah gagal di babak kualifikasi.
Seperti dikutip independent.co.uk, untuk Piala Eropa 1992 Moller Nielsen sendiri sebenarnya bukan pilihan utama untuk tim Piala Eropa Denmark, menggantikan pelatih asal Jerman Sepp Piontek yang sempat mengantar tim dinamit itu ke putaran final Piala Dunia 1986.
Federasi sepak bola Denmark ketika itu cenderung untuk memakai jasa pelatih asal Jerman lainnya Horst Wohlers, ketimbang pelatih lokal Moller Nielsen yang sebelumnya hanya sebagai asisten pelatih bagi Piontek.
Namun akhirnya pilihan jatuh kepada Moller Nielsen setelah tidak tercapainya kesepakatan dengan beberapa pelatih lainnya yang semula lebih diandalkan.
Baca Juga: Aaron Ramsey Pastikan akan Kembali ke Juventus Usai Euro 2020
Bukan hanya minimnya persiapan untuk membentuk tim yang layak bersaing di putaran final Piala Eropa, pria kelahiran Odense, Denmark 19 Agustus 1937 itu juga harus mengalami masalah kurang harmonisnya hubungan dengan sejumlah pemain bintang, termasuk Jan Molby, Preben Elkjer, Jesper Olsen dan bintang Barcelona Michael Laudrup.
Walhasil sejumlah pemain top yang pernah berkiprah di putaran final Piala Dunia 1986 tidak masuk dalam skuad Moller Nielsen.
Namun Moller Nielsen yang juga pernah sebagai pemain serta pelatih timnas U-21 dan beberapa klub Denmark sebelum menjadi asisten bagi Sepp Piotek, sangat memahami karakter dan budaya sepak bola di negaranya.
Membangun optimisme
Ia mencoba membangun semangat para pemainnya dan juga memberi optimisme bagi masyarakat negaranya yang semula tidak banyak berharap pada timnas mereka yang mendapat "hadiah hiburan" lolos putaran final.
Tidak banyak ulasan soal keistimewaan strategi Moller Nielsen dalam menyiapkan tim, kecuali dengan menekankan semangat dan kedisiplinan pemain.
Berita Terkait
-
PSSI-nya Wales Raup Untung Rp648 Miliar Meski Prestasi Timnas Berantakan
-
Isuzu ELF NMR Hadir dengan LED Display di GIIAS 2025
-
Demam Pacu Jalur di Timnas Inggris, Muncul di Parade Juara Piala Eropa Wanita 2025
-
Timnas Inggris Back to Back, Ini Daftar Juara Piala Eropa Wanita
-
Balas Dendam! Inggris Juara Euro Wanita Usai Tumbangkan Spanyol Lewat Adu Penalti
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Jordi Amat: Timnas Indonesia Tinggal 2 Langkah Lagi ke Piala Dunia
-
Resmi! Lionel Messi Balik ke Negeri Vrindavan Setelah 14 Tahun
-
Martin Keown Wanti-wanti Duo Bek Arsenal Jelang Derby London
-
Target Gila Nathan Tjoe-A-On: Bawa Indonesia ke Piala Dunia, Willem II ke Eredivisie
-
Alejandro Garnacho Bongkar Cerita Sedih Saat Berada di Neraka Setan Merah
-
Timnas Indonesia vs Arab Saudi dan Irak: Duel Kapten Muda Jay Idzes Lawan Veteran
-
Graham Arnold Ikuti Cara Herve Renard, Siapkan Strategi Rahasia Lawan Indonesia
-
Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Persiapan, Regulasi, hingga Jadwal
-
Rombongan Pertama Tiba! 5 Bintang Timnas Indonesia Sudah Mendarat di Arab Saudi
-
Irak Panik Jelang Lawan Timnas Indonesia, Media Dibungkam Dilarang Kritik