Suara.com - Bagi pemain sekualitas Marco Verratti, adalah luar biasa harus menunggu hingga usia 28 tahun untuk mengikuti fase gugur turnamen besar.
Gelandang Paris St Germain itu dicoret dari skuad terakhir Italia untuk Euro 2012. Azzurri, bersama dengan Inggris, tersingkir pada fase grup Piala Dunia 2014 sebelum Verratti melewatkan seluruh turnamen Euro 2016 karena cedera.
Segalanya berubah memburuk bagi Verratti di panggung internasional ketika Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2018 yang merupakan untuk pertama kalinya dalam 60 tahun, sebelum pandemi virus corona membuat Euro 2020 ditunda.
Cedera lagi membuat Verratti menghadapi kemungkinan absen tahun ini, tapi akhirnya setelah berjuang untuk kembali bugar, dia memainkan peran sangat penting pada fase gugur, dan menjadi ancaman unik bagi Inggris menjelang final Euro 2020 di Wembley, Senin dini hari esok.
"Tiga atau empat hari setelah cedera, saya sudah beranggapan saya tak akan bisa bugar untuk menghadapi turnamen ini," kata Verratti dalam konferensi pers pekan ini sebagaimana dilansir Antara dari Reuters.
"Mimpi buruk absen pada Euro 2016 datang kembali menghantui namun berkat staf medis tim nasional, saya kali ini bisa bermain, dan melakukannya dalam kondisi sangat baik."
Sejak memulihkan kebugarannya dan memenangkan tempatnya kembali dalam tim Italia, Verratti bermain seolah menebus waktu yang hilang.
Tak hanya karena dia memenangkan tekel yang lebih banyak ketimbang rekan-rekan setimnasnya, Verratti juga kreator paling produktif Azzurri, setelah memberikan peluang yang lebih banyak ketimbang pemain-pemain Italia lainnya. Hanya pemain Belgia Kevin De Bruyne yang menciptakan peluang yang lebih banyak selama Euro 2020.
Manakala Verratti sibuk berjuang memulihkan diri dari cedera, pria yang menggantikannya lebih dari sekadar memanfaatkan peluangnya.
Baca Juga: Jelang Final Euro 2020, UEFA Tolak Lagu 'Three Lions' Dinyanyikan di Laga Puncak
Manuel Locatelli berkinerja inspiratif dengan mencetak dua gol saat Italia mencatat dua kemenangan dari dua laga Grup A setelah menang 3-0 atas Swiss pada 16 Juni.
Verratti dipasang sebagai starter saat laga terakhir Grup A Italia melawan Wales, tetapi merupakan bagian dari pasukan Roberto Mancini. Pelatih Azzurri ini memberikan kesempatan tampil kepada para pemain mengingat mereka sudah mengamankan tempat 16 besar.
Panggilan mengejutkan datang ketika Mancini harus memilih antara Verratti dan Locatelli yang sedang dalam performa terbaik untuk pertandingan fase gugur melawan Austria.
“Apakah saya kini menjadi tak bisa tergantikan? Tidak, saya rasa tidak,” kata Locatelli kepada Rai Sport setelah kemenangan dari Swiss itu. "Saya berharap Marco Verratti bisa kembali, dia adalah juara yang bisa membuat perbedaan. "Pelatih harus memilih."
Surat kabar Italia Gazzetta dello Sport menyelenggarakan jajak pendapat yang meminta suporter memilih siapa yang mereka pilih, dengan Locatelli memuncaki jajak pendapat, sementara beberapa pengamat yang lain memperkirakan Mancini akan mengabaikan Verratti.
Mancini malah membuat pertaruhan dengan memasang Verratti saat pertandingan melawan Austria, mengingat pertandingan Wales adalah pertandingan pertama gelandang PSG itu sejak awal Mei. Verratti, dan manajernya, sejak itu enggan menoleh ke belakang.
Berita Terkait
-
Jelang Final Euro 2020, UEFA Tolak Lagu 'Three Lions' Dinyanyikan di Laga Puncak
-
Prediksi Inggris vs Italia di Final Euro, Marco Motta Yakin Gli Azzurri Juara
-
Prediksi Inggris vs Italia di Final Euro 2020, Sandi Sute Jagokan Tiga Singa
-
Pangeran William Diminta Ajak Pangeran George Nonton Final Euro 2020, Apa Alasannya?
-
Pemerintah Inggris Larang Suporter Italia Dukung Negaranya di Final EURO 2020
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
32 Negara Sudah Lolos! Peta Persaingan Tiket Piala Dunia 2026 Makin Panas
-
Rp288 Miliar! Harga yang Dibayar Neymar untuk Kuasai Nama Pele
-
Kadek Arel: Timnas Indonesia U-22 Penuh 'Lubang' Usai Dibantai Mali, Apa Perbaikannya?
-
Cara Ruben Amorim Bikin Harry Maguire Muak dan Ingin Cabut dari Old Trafford
-
Liverpool Resmi Ditinggal Mohamed Salah pada Desember 2025
-
Erling Haaland Buka Suara Soal Duel Panas Lawan Mancini: Dia Bikin Kesal!
-
Bakat Muda Jawa-Belanda, Pemain Keturunan Indonesia Ikai Muhamad Torehkan 12 Gol!
-
Jurgen Klopp Comeback: Punya Pekerjaan Baru di Piala Dunia 2026
-
Apa Rahasia Timnas Norwegia Bisa Lolos ke Piala Dunia Setelah Absen 27 Tahun?
-
Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026, Pelatih Timnas Nigeria Klaim Kongo Pakai Ilmu Santet