Suara.com - Nasib tragis dialami pemain Timnas Afghanistan, Zaki Anwari setelah nekat mencoba kabur dari Kabul menggunakan pesawat militer Amerika Serikat.
Zaki Anwari tewas setelah terjatuh dari pesawat militer Amerika Serikat yang meninggalkan ibu kota Afghanistan, Kabul pada Senin 916/8/2021).
Nahasnya lagi Zaki Anwari tewas setelah berpegang pada roda pesawat militer Amerika Serikat sebagai upaya pergi dari Afghanistan.
Kabar meninggalnya Zaki Anwari akibat terjatuh dari pesawat ini juga telah dikonfirmasi oleh Direktorat Jenderal Olahraga Afghanistan.
Seperti yang diketahui bersama jika ribuan masyarakat Afghanistan mencoba untuk keluar dari negaranya setelah istana negara tersebut berhasil dikuasai Taliban.
Negara tersebut mengalami krisis yang salah satunya berdampak pada kacaunya lalu lintas di Kabul, ibukota Afghanistan.
Hingga banyak orang berbondong-bondong menuju Bandara Hamid Karzai demi dapat keluar dari negara tersebut secepat mungkin sebelum ditangkap Taliban.
Akibatnya sejumlah orang dilaporkan tewas setelah terjatuh dari pesawat militer AS saat lepas landas dari bandara, salah satunya Zaki Anwari.
Menurut laporan Sky News, militer AS menemukan bagian tubuh manusia di pada salah satu bagian roda pendaratan.
Baca Juga: Perempuan Afganistan: Taliban Munafik dan Penipu Terutama soal Wanita
Sesaat setelah pesawat yang mengangkut pengungsi (masyarakat Afghanistan) dari Kabul di pangkalan udara setempat.
Nahasnya lagi, insiden tragis tersebut sempat terekam lewat video amatir yang beredar di media sosial pada 16 Agustus 2021.
Konfirmasi meninggalnya Zaki Anwari juga didapat setelah pihak berwajib, dalam hal ini militer AS melakukan investigasi terhadap sisa-sisa mayat.
Pada saat kejadian, Zaki diduga tengah berpegang pada salah satu roda dan nyawanya melayang saat pesawat mendarat di pangkalan militer.
Atas meninggalnya Zaki Anwari, banyak masyarakat Afghanistan yang masih tertahan di negaranya memberi penghormatan terakhir.
Kondisi Afghanistan saat ini mencekam setelah Taliban berhasil mengambil alih negara, meskipun banyak masyarakat yang diminta tetap melakukan pekerjaan sehari-hari.
Berita Terkait
-
Afghanistan Pulihkan Akses Internet 48 Jam Setelah Penutupan Taliban
-
Peluru Taliban yang Menyalakan Perjuangan Malala untuk Pendidikan
-
Taliban Promosikan Pariwisata Afghanistan dengan Parodi 'Nyentrik': Berani Coba?
-
Taliban Abaikan Separuh Populasi: UNICEF Desak Anak Perempuan Afghanistan Boleh Sekolah Lagi
-
Donald Trump Akan Larang Perjalanan dari Afghanistan dan Pakistan ke AS
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Punya Kans Juara Premier League, Arsenal Gak Bisa Cuma Andalkan Set Piece
-
Shin Tae-yong dan Louis van Gaal Dicoret, Sisa 3 Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Arsenal ke Perempat Final, Penampilan Bocah 15 Tahun Bikin Kagum Mikel Arteta
-
Profil Bojan Hodak, Calon Pelatih Timnas Indonesia Setelah Patrick Kluivert Gagal Lolos Piala Dunia
-
Bojan Hodak Tanggapi Komentar Jeje Soal Eliano Reijnders
-
Bojan Hodak Sebut Eks Penerjemah Shin Tae-yong Omong Kosong
-
Fenomena Popularitas Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Bikin Heran Rekan Kevin De Bruyne
-
Alasan Bojan Hodak Cocok Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Rekomendasi Legenda Persib Bandung
-
Bojan Hodak Kini Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
-
Penyesalan Bintang Belgia Tak Pilih Timnas Indonesia, Kini Pintu Sudah tertutup