McCreary mengatakan misi penyelamatan yang disebut Operasi Bola Sepak ini juga bekerja sama dengan negara lain, dengan harapan gadis-gadis itu akhirnya bisa menetap di AS. Dia mengatakan Australia, Prancis dan Qatar telah menyatakan siap untuk membantu. Dia juga mendesak Taliban untuk memudahkan jalan keluar bagi kelompok itu, dengan mengatakan hal itu akan memperbaiki citra mereka.
"Jika kita dapat menempatkan gelembung pelindung di sekitar para perempuan dan remaja putri ini ... Saya benar-benar percaya dunia ikut serta, memberi perhatian, menawarkan diri untuk menerima mereka dan menampung mereka,'' kata McCreary.
Hidupnya terancam karena senang bermain bola
Nic McKinley, mantan anggota CIA dan Angkatan Udara yang mendirikan organisasi nirlaba DeliverFund di Dallas mengatakan dia mengerti bahwa AS fokus pada relokasi warga Afghanistan yang membantu pasukan Amerika, tetapi yang lain juga butuh bantuan. DeliverFund adalah organisasi nirlaba yang sejauh ini telah menyediakan perumahan bagi 50 keluarga asal Afganistan.
"Bagaimana dengan gadis kecil yang hanya ingin menendang bola di sekitar dan ingin melakukannya dengan baik, dan telah bekerja keras untuk melakukannya di tingkat kelas dunia, yang tiba-tiba menemukan dirinya dalam bahaya hanya karena dia hanya ingin berolahraga?" ujarnya.
"Satu-satunya kesalahan yang mereka lakukan di mata Taliban ... adalah kenyataan bahwa mereka dilahirkan sebagai perempuan dan mereka memiliki keberanian untuk bermimpi melakukan sesuatu."
McCreary mengatakan tim penyelamat merasa secara pribadi ikut bertanggung jawab karena AS telah membantu remaja putri itu pergi ke sekolah dan bermain sepak bola.
"Kita perlu melindungi mereka sekarang," kata McCreary. "Mereka seharusnya tidak berada dalam bahaya untuk hal-hal yang kami bantu mereka lakukan." [ae/hp/AP]
Baca Juga: Ahmad Massoud, Penjaga Lembah Panjshir yang Menolak Tunduk Pada Taliban
Berita Terkait
-
Serangan Udara Picu Eskalasi Konflik Afghanistan-Pakistan: Puluhan Tewas, Rusia Merespon!
-
Afghanistan Pulihkan Akses Internet 48 Jam Setelah Penutupan Taliban
-
Momen Remaja Asyik Berjoget TikTok di Ruang Rawat Inap Tuai Kecaman
-
5 Fakta Gempa Afghanistan Magnitudo 6: Jalan Putus, Lebih 250 Orang Tewas!
-
Peluru Taliban yang Menyalakan Perjuangan Malala untuk Pendidikan
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Jejak Sukses Timur Kapadze di Asia, Piala Dunia dan Olimpiade Jadi Modal Latih Timnas Indonesia
-
Dulu Ditunggu Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Maluku Ini Kini Kena 'Red Flag' Dikit-dikit Cedera
-
Pascal Struijk: Van Gaal Menelpon Saya Langsung
-
Memaksimalkan Jeda FIFA Match Day, PSIM Yogyakarta Gelar Uji Coba Meratakan Menit Bermain Skuad
-
Alasan Carlos Perreira Jadi Nahkoda Baru Madura United Lanjutkan BRI Super League
-
Ole Gunnar Solskjaer Bongkar Awal Musabab Kehancuran Karier Jadon Sancho di MU
-
Duet Maut di Lini Belakang AC Milan Bikin Fabio Capello Terkesima
-
Kandas! Akui Tak Bisa Bahasa Inggris, Zinedine Zidane Tak Mungkin Latih Liverpool
-
Manchester United Kehilangan Sponsor Rp 400 Miliar per Tahun, Terancam Bangkrut?
-
Bukan Indonesia, Ternyata Inilah Wakil Asia Terburuk di Piala Dunia U-17 2025