Suara.com - Tidak ada gol yang tercipta dari pertandingan PSIS Semarang kontra Madura United pada pekan kelima Liga 1 2021/2022 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Rabu (29/9/2021).
Sulit bagi kedua tim menciptakan gol karena kokohnya lini pertahanan lawan masing-masing. Selain itu juga kegagalan pemain memanfaatkan peluang untuk dijadikan sebuah gol.
Jalannya pertandingan
Babak pertama jalannya pertandingan tidak terlalu ketat. Sebab, PSIS dan Madura United sama-sama sulit mendapatkan peluang untuk dijadikan sebuah gol.
Sedikit sekali peluang yang didapat kedua tim. Pemain-pemain belakang PSIS dan Madura United sangat rapih dalam menjaga lini pertahanan.
Hal hasil, tidak ada gol yang tercipta di babak pertama meski kedua tim sama-sama berusaha membongkar pertahanan lawan masing-masing.
Pada babak kedua tidak banyak perubahan yang dilakukan oleh kedua kesebelasan. Dari segi permainan pun PSIS dan Madura United masih sulit mencetak gol.
Berbagai upaya sudah dilakukan kedua tim, namun selalu gagal berbuah gol. Sampai dengan menit ke-75, kedua tim masih baik menjaga lini pertahanan masing-masing.
Akan tetapi, aliran bola lebih banyak ada di PSIS Semarang pada babak kedua ini. Madura United lebih memilih main menunggu untuk melakukan serangan.
Baca Juga: Jelang Seri 2 Liga 1 2021, PT LIB Gelar Managers Meeting
PSIS Semarang terus menekan pertahanan Madura United di menit akhir babak kedua. Akan tetapi, Pratama Arhan dan kawan-kawan tidak bisa memanfaatkan peluang menjadi sebuah gol.
Hingga peluit tanda berakhirnya pertandingan, skor 0-0 tidak berubah.
Susunan pemain
PSIS Semarang (4-3-3): Jandia Eka Putra; Frendi Saputra, Wallace Costa, Wahyu Prast, Fredyan Wahyu (Pratama Arhan 63'); Fingky Pasamba, Brian Ferreira (Fandi Eko Utomo 46'), Jonathan Cantillana; Septian David Maulana (Komarodin 79'), Bruno Silva, Hari Nur Yulianto.
Pelatih: Imran Nahumarury.
Madura United (4-3-3): Muhammad Ridho; Dodi Alekvan Djin, Fachruddin Aryanto, Kadek Raditya, Kim Jinsung; Novan Setya Sasongko, Slamet Nurcahyo (Silvio Escobar 77'), David Laly (Bayu Gatra 86'); Hugo Gomes Santos, Rafael Silva, Ronaldo Kwateh (Alfin Tuasalamony 64').
Berita Terkait
-
Mepet Zona Degradasi, Lulinha Ajak Madura United Segera Bangkit
-
Hasil Super League: PSBS Biak Bermain Imbang Tanpa Gol Kontra Madura United
-
Link Live Streaming PSBS Biak vs Madura United: Laga Panas di Maguwoharjo
-
MU Waspadai Permainan Cepat PSBS Biak: Harus Fokus di Belakang
-
Waspadai Kecepatan Lawan, Madura United Bidik 3 Poin saat Hadapi PSBS Biak
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Masa Depan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia Gelap
-
Dear Shin Tae-yong, Kami Merindukanmu
-
Patrick Kluivert Tak Sependapat Timnas Indonesia Dianggap Terlalu Dini Bersaing
-
Gagal Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia, Patrick Kluivert Ungkap Nasibnya
-
Jay Idzes Bicara Masa Depan Timnas Indonesia Usai Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Desakan #PatrickOut Kian Menguat, Komika Mamat Alkatiri Serukan Perubahan Total di Timnas Indonesia
-
Pupuskan Langkah Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026, Ini Kata Zidane Iqbal
-
Patrick Kluivert Pilih Merenung Pikirkan Masa Depan Timnas Indonesia Setelah Gagal ke Piala Dunia
-
Jay Idzes: Wasit Rugikan Kami
-
Gagal ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert: Kami Lebih Baik dari Irak