Suara.com - Steven Gerrard mengaku sulit untuk menolak tawaran sebagai manajer Aston Villa.
Sebagaimana diketahui, mantan kapten Liverpool itu baru saja ditunjuk Aston Villa sebagai manajer baru menggantikan Dean Smith yang dipecat menyusul lima kekalahan beruntun di Liga Premier Inggris.
Smith sendiri hanya menganggur selama delapan hari, karena hari ini, Senin (15/11/2021), ia resmi ditunjuk sebagai manajer anyar Norwich City.
Gerrard meninggalkan posisinya sebagai pelatih klub Skotlandia, Glasgow Rangers pada pekan lalu untuk menandatangani kontrak tiga setengah tahun dengan klub Liga Premier Inggris tersebut.
Aston Villa dinilai Gerrard sebagai klub ikonik di sepak bola Inggris dan dia sangat bersemangat dalam menerima tantangan ini.
"Aston Villa sangat... sebuah klub sepak bola ikonik," kata Gerrard kepada VillaTV, yang dikutip Sky Sports pada Senin (15/11/2021).
"Saya tahu (itu) cukup baik dari luar, dan saya sangat bersemangat untuk mulai membangun hubungan."
“Saya suka tantangan. Saya suka risiko. Ini adalah sesuatu yang sangat saya nantikan. Klub ini akan cocok untuk saya karena saya tahu para penggemar sangat bersemangat dan ada tuntutan dan tekanan untuk menang," ujar pelatih berusia 41 tahun tersebut.
Gerrard telah melatih Rangers sejak Juni 2018 dan memimpin klub tersebut meraih gelar Liga Utama Skotlandia musim lalu yang mengakhiri dominasi sembilan tahun Celtic sebagai juara.
Baca Juga: Soroti Elkan Baggott, Media Vietnam Sebut Timnas Indonesia Diperkuat Tentara Asing
Gerrard menambahkan jika proses transfer ke Villa berjalan sangat cepat.
"Saya pertama kali mengetahui minat Aston Villa pada Rabu (11/11/2021), saya mendapat telepon dari agen saya, dan ketika panggilan telepon masuk, saya ingin ini terjadi dengan sangat cepat, karena peluangnya terlalu besar untuk ditolak," tambah Gerrard.
Pertandingan pertama Gerrard sebagai pelatih Villa adalah menjamu Brighton pada Sabtu (20/11/2021), sementara pertandingan melawan mantan timnya Liverpool dijadwalkan berlangsung pada 11 Desember.
Berita Terkait
-
Kisah Tragis Jadon Sancho: Dari Bintang Rp1,4 Triliun Hingga Jadi 'Pemain Pinjaman'
-
Hasil Drawing Liga Europa: 8 Klub yang Jadi Lawan Dean James, Ada Aston Villa
-
Juventus Rugi Besar, Douglas Luiz Hanya Semusim Lalu Dilego ke Nottingham
-
Dibidik MU, Lionel Messi Turun Gunung 'Selamatkan' Karir Emiliano Martinez
-
Alasan Newcastle United Merekrut Jacob Ramsey dari Aston Villa dengan Harga Fantastis Rp 855 Miliar
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Ivar Jenner Menghilang dari Tim Utama FC Utrecht, Dicoret?
-
Mulai Terpinggirkan di Bangkok United, Pratama Arhan Pasrah Tak Lagi Dilirik Timnas Indonesia
-
Simeone Murka Usai Dihina Fans Liverpool, Minta Klub Segera Bertindak Tegas
-
Riccardo Calafiori Bersinar, Posisi Myles Lewis-Skelly di Arsenal Terancam Hilang
-
Lennart Thy Sebut Lion City Sailors Tampil Bagus saat Tahan Imbang Persib
-
Patrick Kluivert Blusukan ke UEFA Youth League, Apa Tujuannya?
-
Antonio Conte Merasa Bersalah Cuma Mainkan Kevin De Bruyne 26 Menit Lawan Manchester City
-
Manchester United Kantongi Rp13,5 Triliun, Siap Tawarkan Rp2 Triliun untuk Gelandang Muda
-
Eric Cantona Desak FIFA dan UEFA Hukum Israel Seperti Rusia Terkait Konflik Politik Global
-
Ranking FIFA September 2025, Indonesia Turun Peringkat, Thailand Kokoh Pimpin ASEAN dengan Stabil