Suara.com - Kota Limbe di Afrika menjadi salah satu lokasi tuan rumah Piala Afrika. Tapi tahukah Anda bahwa situasi di kota Limbe tidak kondusif. Pemicunya adalah perang sipil.
Sejarah Terjadinya Perang Sipil di Limbe
Setiap penyelenggaraan Piala Afrika, masalah keamanan kerap menjadi sorotan. Pasalnya, banyak gerakan perlawanan yang masih aktif di Afrika, termasuk di Kamerun, dan Limbe yang masuk di dalam kawasan tersebut.
Limbe, seperti narasi di atas, berada dalam situasi perang sipil. Kondisi ini sudah berlangsung selama 50 tahun lamanya.
Pemicunya cukup pelik. Limbe merupakan satu-satunya kawasan yang penduduknya menggunakan bahasa Inggris dalam komunikasi sehari-hari. Di satu sisi, kawasan lainnya, masyarakat Afrika menggunakan bahasa Perancis.
Merujuk sejarah, Kamerun adalah negara bekas jajahan Inggris dan Perancis. Warisan kolonial kelam itu ternyata masih meninggalkan perpecahan diantara suku-suku di Limbe.
Selama beberapa dekade setelah kemerdekaan Kamerun, Anglophones (penutur berbahasa Inggris) mengeluh karena merasa terpinggirkan.
Mereka bersikap demikian karena kekuatan politik dan ekonomi terkonsentrasi di tangan warga mayoritas berbahasa Prancis (Francophones).
Pada 2016 pengacara dan guru dari kelompok Anglophones memimpin gerakan demonstrasi. Banyak yang ditangkap dan dalam beberapa bulan setelah insiden tersebut, pecah perang di wilayah tersebut.
Baca Juga: Semifinal Piala Super Spanyol, Carlo Ancelotti Waspadai Pemain Muda Barcelona
Tidak ada yang tahu persis berapa banyak orang yang tewas, meski kelompok separatis dan tentara sama-sama dituduh melakukan kekejaman dan pelanggaran HAM. Dalam narasi dari kuping ke kuping, lebih dari satu juta orang dipaksa meninggalkan rumah mereka, mengungsi ke negara-negara tetangga.
Sejak kejadian itu, Limbe berubah menjadi apa yang dikenal sebagai kota hantu. Pasalnya, ancaman kelompok separatis untuk menyerang siapa saja yang pergi bekerja atau bersekolah, yang mereka anggap sebagai simbol pemerintah pusat.
Dalam suatu kesempatan, sebuah kelompok yang mengatasnamakan Ambazonia mengancam akan menyerang stadion di hari pertandingan. Dalam orasi yang disampaikan, mereka telah memasang sejumlah bahan peledak (IED) di Limbe Omnisport Stadium jika pertandingan Piala Afrika tetap digelar di daerah itu.
Guna mengantisipasinya gejolak, pemerintah pusat mengerahkan ribuan personel militer dan polisi untuk mengamankan Limbe dan stadion sepak bola berkapasitas 20.000 penonton yang dibangun pada 2012 dan diresmikan pada 26 Januari 2016.
Kejadian itu adalah salah satu dari sedikit stadion di dunia yang dibangun di atas bukit dan memiliki pemandangan laut yang menakjubkan.
Pada November 2016, stadion ini menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola wanita sebagai bagian dari turnamen internasional pertamanya.
Berita Terkait
-
Hasil Piala Afrika 2025: Maroko Ditahan Mali, Zambia vs Komoro Berakhir Imbang
-
Mohamed Salah Gendong 10 Pemain Mesir ke Babak Knockout Piala Afrika 2025
-
Luca Zidane Unjuk Gigi di Piala Afrika, Bayang-bayang Zinedine Zidane Mulai Pudar?
-
Hadir di Stadion, Zinedine Zidane Saksikan Anaknya Tampil di Piala Afrika 2025
-
Heboh Kontroversi di Piala Afrika 2025, Wasit Kebingungan Apalagi Pemain
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Tatapan Mematikan Pep Guardiola, Kameramen Auto Minder, Netizen: Wah Meme Baru Nih
-
Allegri Kembali Singgung Lini Belakang AC Milan Jelek, Kode Buat Jay Idzes?
-
Popularitas Ala Cristiano Ronaldo? Exposure Jay Idzes di Serie A Makin Meroket
-
Detik-Detik Mencekam Ian Rush Saat Melawan Maut Akibat Serangan Super Flu
-
John Herdman In, Jordi Cruyff Out dari Timnas Indonesia
-
Jangan Berhenti Mencari, Pesan Haru Keluarga Pelatih Valencia yang Hilang di Labuan Bajo
-
Profil Lengkap Fernando Martin, Pelatih Valencia yang Alami Kecelakaan Tragis di Labuan Bajo
-
Erling Haaland Ejek Donnarumma Usai Man City Menang Dramatis
-
Selisih 3 Poin dari Arsenal, Unai Emery Malah Bilang Aston Villa Bukan Penantang Gelar
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa