Suara.com - Bintang Timnas Indonesia, Pratama Arhan menghadapi tantangan yang cukup berat usai resmi bergabung dengan klub divisi dua Liga Jepang, Tokyo Verdy.
Bersama Tokyo Verdy, Pratama Arhan bakal mengawali karier abroad pertama kalinya setelah sebelumnya bek kiri berusia 20 tahun itu memperkuat PSIS Semarang di kompetisi Liga 1.
Sama seperti pemain-pemain Indonesia lainnya yang berkarier di luar negeri, Pratama Arhan mendapat pujian dan apresiasi karena bersedia mengambil tantangan di Jepang.
Sebab, berkarier di luar negeri memiliki ujian yang jauh lebih berat ketimbang memilih bermain aman di zona nyaman.
Setidaknya, ada beberapa beban berat yang kini dihadapi oleh Pratama Arhan ketika memutuskan untuk melanjutkan kariernya di Liga Jepang.
Namun, tantangan ini bakal menjadi tempaan tersendiri yang membuat pemain asal Blora, Jawa Tengah, itu semakin berkembang dan melesat tinggi.
Berikut tiga beban berat yang kini dipikul Pratama Arhan seusai bergabung ke Tokyo Verdy:
1. Ekspektasi Publik Indonesia
Ekspektasi publik Indonesia terhadap Pratama Arhan tentu sangat besar ketika sang pemain memutuskan berkarier di luar negeri.
Baca Juga: PSIS Semarang Vs Bali United Bakal Jadi Laga Perpisahan Pratama Arhan Bersama Laskar Mahesa Jenar
Setiap waktu, Pratama Arhan bakal mendapat perhatian luar biasa, seperti pemain-pemain Indonesia lainnya yang berkarier di luar negeri.
Apabila berhasil bermain apik, tentu Pratama Arhan bakal mendapat apresiasi. Sebab, publik memiliki harapan besar untuk menyaksikan pemain berusia 20 tahun ini tampil cemerlang di luar negeri.
2. Ekspektasi Fans Tokyo Verdy
Selain ekspektasi dari dalam negeri, Pratama Arhan juga harus mampu menjawab harapan yang dimiliki oleh fans Tokyo Verdy.
Kedatangan Pratama Arhan yang diiringi dengan gegap gempita itu tentunya memunculkan ekspektasi besar dari fans Tokyo Verdy.
Apalagi, Arhan didatangkan sebagai pemain asing. Harapan lebih tinggi jelas diberikan kepada pemain asing ketimbang pemain lokal.
Berita Terkait
-
Allegri Kembali Singgung Lini Belakang AC Milan Jelek, Kode Buat Jay Idzes?
-
Popularitas Ala Cristiano Ronaldo? Exposure Jay Idzes di Serie A Makin Meroket
-
John Herdman In, Jordi Cruyff Out dari Timnas Indonesia
-
Miliki Aura Pemimpin, Jay Idzes Disebut Bakal Jadi Kapten Tim Sassuolo?
-
Gaji Rp670 Juta Per Bulan, John Herdman Langsung Bilang Yes Latih Timnas Indonesia
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Tatapan Mematikan Pep Guardiola, Kameramen Auto Minder, Netizen: Wah Meme Baru Nih
-
Allegri Kembali Singgung Lini Belakang AC Milan Jelek, Kode Buat Jay Idzes?
-
Popularitas Ala Cristiano Ronaldo? Exposure Jay Idzes di Serie A Makin Meroket
-
Detik-Detik Mencekam Ian Rush Saat Melawan Maut Akibat Serangan Super Flu
-
John Herdman In, Jordi Cruyff Out dari Timnas Indonesia
-
Jangan Berhenti Mencari, Pesan Haru Keluarga Pelatih Valencia yang Hilang di Labuan Bajo
-
Profil Lengkap Fernando Martin, Pelatih Valencia yang Alami Kecelakaan Tragis di Labuan Bajo
-
Erling Haaland Ejek Donnarumma Usai Man City Menang Dramatis
-
Selisih 3 Poin dari Arsenal, Unai Emery Malah Bilang Aston Villa Bukan Penantang Gelar
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa