Suara.com - Daftar pemain Indonesia yang berkarier di luar negeri kini bertambah setelah Pratama Arhan resmi diumumkan sebagai pemain baru klub J2 League, Tokyo Verdy.
Pemain berusia 20 tahun tersebut dilepas oleh PSIS Semarang dengan status bebas transfer. Ini disebut sebagai bukti komitmen PSIS mendukung pemain mudanya mengembangkan karier mereka.
Disebutkan bahwa Arhan bakal dikontrak selama 2 tahun oleh klub ibu kota Jepang itu. Arhan bakal segera bergabung karena kompetisi sepak bola di Jepang musim 2022 bakal segera dimulai.
Beberapa keuntungan yang bakal didapatkan oleh Arhan dengan berkarier di Liga Jepang tentu saja di antaranya bertambahnya pengalaman dan kualitas permainan.
Namun, langkah Pratama Arhan diprediksi bakal tidak mudah karena ini menjadi kali pertama buat pemuda kelahiran Blora, Jawa Tengah, tersebut berkarier di luar negeri.
Lantas, apa saja kendala-kendala yang mungkin bakal dihadapi oleh Pratama Arhan? Berikut ulasannya.
1. Bahasa
Hal mendasar yang umumnya dihadapi oleh pemain-pemain Indonesia yang berkarier di luar negeri adalah bahasa. Namun, kali ini tugas Arhan bakal lebih sulit karena harus beradaptasi dengan huruf Jepang.
Arhan sendiri disebut tidak akan langsung bergabung dengan Tokyo Verdy, dia masih harus merampungkan administrasi transfer pemain.
Baca Juga: PSIS Semarang Vs Bali United, Stefano Cugurra: Saya Hanya Fokus Pikirkan Satu Pertandingan
Di masa jeda tunggu tersebut, Arhan akan menjaga kondisi fisiknya bersama PSIS Semarang dan belajar bahasa Jepang. Ini akan menjadi hal mendasar yang harus dipahami Arhan segera mungkin.
2. Makanan
Beruntung bagi Arhan, kebiasaan makan orang Jepang tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Namun tetap, Arhan harus bisa beradaptasi dengan makanan yang berbeda di sana.
Hal ini juga harus segera bisa diatasi oleh Arhan karena kebutuhan asupan makanan akan sangat penting untuk menunjang kariernya di Tokyo Verdy.
3. Budaya
Perbedaan budaya antara Indonesia dan Jepang juga menjadi kendala yang mungkin akan dihadapi oleh Pratama Arhan.
Tag
Berita Terkait
-
Media Malaysia Sebut Shin Tae-yong Panik hingga Dorong Indonesia Naturalisasi Pemain Keturunan
-
5 Hits Bola: Berikut 10 Klub Tersukses di Liga Champions
-
Pratama Arhan Memutuskan Berkarier ke Jepang, Dragan: Pergi ke Liga yang Lebih Baik
-
Usai Kalahkan PSS, Pelatih Bali United Langsung Fokus Hadapi PSIS Semarang
-
Cetak 1 Gol karena Blunder Kiper PSS Sleman, Bali United Evaluasi Jelang Hadapi PSIS Semarang
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Ekspansi Berlanjut, Persib Store Kini Hadir di Garut
-
Prediksi Susunan Pemain Persija Jakarta vs Bhayangkara FC, Senin 29 Desember 2025
-
Piala Dunia Tak Lagi Sama di Mata Ole Romeny usai Timnas Indonesia Gagal Lolos
-
Rating Gila Bek Termahal Indonesia Sepanjang 2025: Bedah Rahasia Ketangguhan Jay Idzes
-
Ole Romeny Trauma dengar Kata Piala Dunia
-
Kembali ke GBK, Van Basty Souza Siap Jadi Motor Persija Hantam Bhayangkara FC
-
Saga Mees Hilgers Vs FC Twente Bisa Berakhir di Bursa Transfer Januari 2026
-
Prediksi Bali United vs Dewa United di BRI Super League, Senin 29 Desember 2025
-
PSSI Kehilangan Sosok Penting Jelang Pergantian Tahun? Ajax Sepakat Rekrut Jordi Cruyff
-
Strategi Khusus Ricky Nelson Bawa Persija Jakarta Raih Poin Penuh Kontra Bhayangkara FC