Rangnick menilai skuadnya memang tak kurang berkarakter dan kemampuan teknisnya. Tapi skuadnya kalah berani dari lawan ketika beradu fisik dan juga mengalami masalah intensitas. "Setiap kali ada kontak fisik, kami sering kalah. Ini yang harus kami perbaiki," kata Rangnick.
Pelatih asal Jerman itu bahkan menyebut semua yang dia sebut itu adalah bagian dari DNA pemain yang harus ada pada skuad United.
Uniknya, Rangnick bukan pelatih pertama yang menganalisis demikian. Jose Mourinho sewaktu masih melatih Setan Merah pun begitu, tepatnya saat pertandingan terakhirnya menjadi manajer MU ketika Liverpool mengalahkan MU 3-1 pada Desember 2018.
Menunjuk pemain-pemain The Reds yang tak ragu beradu fisik seperti Andrew Robertson, Sadio Mane, Mohamed Salah, dan Fabinho, pelatih asal Portugal itu sudah menyampaikan hal yang diutarakan Rangnick empat tahun kemudian.
"Mereka (pemain-pemain Liverpool) pemain yang berani beradu fisik dan, di atas itu, mereka juga pemain yang bagus secara teknis. Saya juga memiliki banyak pemain bagus secara teknis, tetapi kami tidak memiliki banyak pemain dengan kegigihan seperti mereka," kata Mourinho saat itu.
Identifikasi Rangnick ini tak saja membantu manajer United berikutnya, entah Erik ten Hag, Mauricio Pochettino, atau siapa saja, tetapi juga seharusnya membantu manajemen Setan Merah.
Fakta Rangnick mengumbar rekomendasinya kepada publik, menunjukkan Rangnick hendak mengusik hirarki klub yang sejak lama dituding sebagai biang keladi melempemnya Setan Merah sembilan tahun terakhir ini.
Hirarki MU sendiri hanya memberikan predikat pelatih sementara kepada Rangnick ketika MU masih memiliki peluang merebut gelar.
Fred adalah di antara pemain yang merasakan keanehan dari status pelatih sementara yang disandang Rangnick, justru ketika MU menghadapi saat-saat krusial.
Baca Juga: Rooney Sarankan Paul Pogba dan Cristiano Ronaldo Angkat Kaki dari Manchester United
Tapi yang paling keras mengkritik manajemen MU adalah para mantan pemain Setan Merah. Salah satunya Teddy Sheringham.
"Jika Anda punya pelatih yang tahu akan lama menjabat dan berkeinginan membuat pemain semakin baik, maka semua orang bakal mengikuti dia. Jika itu tak terjadi, maka semua orang akan sulit mengikutinya karena semuanya bakal berubah saat akhir musim dan mereka (pemain) harus mengawali lagi bersama manajer baru," kata Sheringham.
Harus Realistis
Manchester United sendiri, dan juga Liverpool serta Manchester City, meletakkan fondasi sukses di atas arsitek yang itu-itu saja tapi memiliki ide cemerlang dalam membangun tim yang kuat.
Ini terlihat ketika Sir Alex Ferguson selama 27 tahun menukangi Old Trafford di mana semua trofi pernah diraih Sir Alex termasuk 13 gelar juara liga dan 2 gelar Liga Champions.
Liverpool dan Man City juga begitu. Dalam sembilan tahun terakhir ketika MU tujuh kali mengganti pelatih termasuk dua pelatih caretaker dan 1 pelatih interim, The Reds dan The Citizens masing-masing hanya dilatih dua orang, termasuk Juergen Klopp di Liverpool dan Pep Guardiola bersama City. Kedua klub ini berubah menjadi dua penguasa utama Liga Premier.
Tag
Berita Terkait
-
Martin Odegaard Siap Comeback di Newcastle vs Arsenal
-
Cetak 100 Gol dalam 104 Laga, Harry Kane Lewati Rekor Cristiano Ronaldo dan Erling Haaland
-
Harry Kane Selangkah Lagi Pecahkan Rekor Gol Cristiano Ronaldo dan Erling Haaland
-
Kronologi Eks Arsenal Meninggal karena Cedera Otak saat Tanding
-
Statistik Lengkap Federico Chiesa Saat Liverpool Tumbangkan Southampton di Anfield
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Persita Tangerang Kalahkan Persib Bandung dengan Skor 2-1
-
Bos JDT Curiga Ada Pihak Luar yang Buat Malaysia Dihukum FIFA
-
Pengamat Malaysia Anggap Hukuman FIFA Lebih Besar dari Skandal Suap 1994
-
Joehari Ayub Mundur, Satu Bulan Kemudian FAM Disanksi FIFA, Sudah Tahu Ada yang Tidak Beres?
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Bisa Tembus 110 Besar Jika Lakukan Ini pada Oktober
-
3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
-
Ucapan Blunder Facundo Garces Kembali Jadi Sorotan usai Malaysia Disanksi FIFA
-
Kontrak Segera Habis, Masa Depan Kim Sang-sik di Timnas Vietnam Jadi Sorotan
-
Timnas Indonesia Bisa Manfaatkan Satu Celah Fatal di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kisah Timor Leste saat Palsukan Dokumen seperti Malaysia, Sanksinya Sangat Berat