Suara.com - Tim paling kotor sepanjang Liga Inggris bisa jadi tersemat pada Leeds United yang terancam degradasi pada musim ini, dilihat dari seringnya pelanggaran dan jumlah kartu yang didapat.
Leeds United resmi menjadi tim paling kotor sepanjang sejarah gelaran Liga Inggris alias Premier League jelang akhir musim 2021/2022, hal ini cukup mengejutkan.
Tak hanya jurang degradasi yang menjadi momok menakutkan, Leeds United mengakhiri musim dengan lebih dari 100 kartu dalam satu musim.
Leeds United memang menjalani musim ini dengan penuh gejolak, hingga pada akhirnya sang manajer favorit para fan, Marcelo Bielsa dipecat pada Februari 2022.
Jesse March yang muncul sebagai pengganti sempat memberi angin segar dalam lima pertandingan tak terkalahkan, namun setelahnya justri sial.
Leeds menelan kekalahan telak dalam tiga laga terakhir dari Manchester City, Arsenal dan Chelsea dalam lanjutan Liga Inggris.
Hasil itu membawa Leeds terjun bebas hingga menempati urutan ke-17, meski begitu klub ini telah menorehkan sejarah tersendiri di Liga Inggris musim ini.
Namun sejarah buruk yang justru dicatatkan Leeds United, tim ini sukses mengoleksi total 103 kartu, dengan 97 di antaranya kartu kuning.
Leeds terpaut 21 kartu lebih banyak dari Newcastle United yang berada di posisi kedua di musim ini dan tiga kartu lebih banyak dari yang dicatatkan Sunderland pada musim 2014/2015.
Baca Juga: Jelang Newcastle vs Arsenal, Eddie Howe Puji Habis Kinerja Mikel Arteta
Sementara, tiga kartu merah didapat Leeds United saat melakoni dua pertandingan terakhir dan kalah jumlah dari Everton yang mengoleksi empat kartu merah.
Meski demikian, tiga kartu merah dan empat kartu merah ini jika digabungkan masih belum bisa melampaui rekor Blackburn Rovers pada musim 1998/1999.
Saat itu Blackburn Rovers sukses mengoleksi delapan kartu merah sepanjang musim tersebut, dan merupakan rekor terburuk di sejarah Premier League soal kartu merah.
Leeds United saat ini berada di posisi teratas pemilik kartu terbanyak sepanjang sejarah Premier League, di atas Derby County, Sunderland dan Everton.
[Eko Isdiyanto]
Berita Terkait
-
Syarat Berat Manchester United Jika Ingin Rekrut Bintang Muda Palace
-
Manchester United Adopsi Model Bisnis Ala Amerika Demi Raup Untung
-
3 Pemain Manchester United Siap Angkat Kaki! Kobbie Mainoo Jadi Korban Ketatnya Persaingan
-
Enzo Maresca Dirumorkan Bakal Dipecat, Legenda Chelsea Pasang Badan
-
Waktunya Pergi, Pep! Orang Terdekat Desak Guardiola Tinggalkan Manchester City
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
Terkini
-
Sumardji Bela Justin Hubner, Ruang Ganti Timnas Indonesia Dalam Situasi Sulit
-
Selamat Tinggal, Patrick Kluivert Cs Resmi Angkat Kaki dari Indonesia
-
3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
-
Mimpi Garuda ke Panggung Dunia Dua Kali Hancur oleh Irak
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
8 Bintang Timnas Indonesia Gagal Debut di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siapa Terbuang?
-
Gara-gara Ayahnya Gagal, Justin Kluivert Terpaksa Kunci Kolom Komentar Instagram
-
Beda Jauh dengan Kluivert! Dick Advocaat Bawa Semangat Ini ke Curacao
-
DPR Minta PSSI Benahi Liga Indonesia Hingga Pembinaan Atlet Sepak Bola Usia Dini
-
Sama-sama Pelatih Baru di 2025, Statistik Carlo Ancelotti dan Patrick Kluivert Bak Langit dan Bumi