Suara.com - Luis Milla muncul sebagai salah satu nama calon pengganti Robert Alberts di kursi kepelatihan Persib Bandung.
Persib baru saja berpisah dengan Alberts yang diumumkan resmi oleh pihak klub pada Rabu (10/8/2022). Kedua pihak sepakat berpisah setelah lebih dari empat tahun menjalin kerja sama.
"Setelah tiga musim menjalin kebersamaan, Persib dan Robert Alberts memutuskan untuk mengakhirinya pada Rabu 10 Agustus 2022. Pelatih asal Belanda tersebut memutuskan mundur dari jabatannya sebagai pelatih kepala Pangeran Biru," demikian pernyataan Persib.
Keputusan ini diambil tak lepas dari hasil buruk yang didapat Persib sejak mengarungi Liga 1 2022/2023 yang baru berjalan tiga pekan. Hingga kini, tim kesayangan Bobotoh hanya meraih satu poin dari tiga pertandingan.
Persib dan Robert memulai kerja sama pada awal Liga 1 2019. Bersama Persib, Robert berhasil mengantarkan prestasi terbaik bagi timnya pada musim 2020 dan musim terakhir 2021/2022 sebagai runner-up.
Persib pun kini mesti mencari pelatih baru untuk menggantikan juru taktik asal Belanda tersebut demi meraih hasil terbaik di Liga 1 musim ini.
Luis Milla adalah salah satu nama pelatih yang muncul ke permukaan. Lantas, apa saja alasan Persib harus merekrut pelatih asal Spanyol ini?
1. Berpengalaman
Sebagai pelatih, Luis Milla adalah salah satu sosok yang berpengalaman. Bahkan, pengalamannya banyak didapatkan di Eropa.
Baca Juga: Pengganti Robert Alberts, Benjamin Mora Jadi Pelatih Baru Persib?
Mantan pemain Barcelona dan Real Madrid ini terjun pertama kali ke dunia kepelatihan pada 2006. Tercatat dia pernah menangani Al Jazira, Lugo, hingga Real Zaragoza.
Pengalamannya juga terbukti mentereng karena pernah menangani Timnas Spanyol kelompok umur, mulai dari Spanyol U-19, U-20, U-21, hingga U-23.
2. Mengenal Sepak Bola Indonesia
Bukan cuma pengalaman menukangi tim-tim Eropa dan Timnas Spanyol, Luis Milla juga punya pengalaman dengan sepak bola Tanah Air.
Sosok berusia 56 tahun itu pernah menjadi pelatih Timnas Indonesia sekaligus Timnas Indonesia U-23 dari 2017 hingga 2018.
Pengalamannya menukangi Timnas Indonesia membuatnya sedikit banyak sudah mengenal atmosfer sepak bola Indonesia dan karakteristik para pemainnya.
Berita Terkait
-
Johnny Jansen: Kartu Merah Mirza Mustafic Penyebab Bali United Kalah
-
Julio Cesar Bongkar Kunci Kemenangan Persib Bandung atas Bali United
-
Persib Bandung Kalahkan Bali United, Bojan Hodak:KamiLayak Menang
-
Sosok Ini Jadi Pembisik Bojan Hodak, Taktik Johnny Jansen Bakal Berantakan?
-
Marc Klok Panaskan Duel Lawan Bali United: Persib Datang untuk 3 Poin
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
9 Wonderkid Asia yang Bakal Bersinar di Piala Dunia U-17 2025: Ada Pemain Indonesia
-
Anak Legenda Inter Milan Kirim Psy War buat Timnas Indonesia U-17
-
Vinicius Oh Vinicius: Berulah di El Clasico Kini Rebut Jatah Penalti Mbappe
-
9 Laga Tanpa Kalah, 5 Kemenangan Beruntun di Premier League, Apa Kelemahan Arsenal?
-
Liverpool Bangkit!5Fakta Kemenangan The Reds: Rekor Mohamed Salah
-
Ambil Jatah Penalti Mbappe tapi Gagal Cetak Gol, Xabi Alonso Sindir Vinicius Jr
-
Gary Neville Yakin Arsenal Juara Premier League, Hanya Tim ini yang Bisa Gagalkan
-
Piala Dunia U-17 2025: Ambisi Argentina Ulang Memori Indah Qatar 2022
-
Liverpool Akhiri Rekor Buruk, Arne Slot Malah Kena Sentil Steven Gerrard
-
Legenda Persija Jakarta dan Gubernur Sulut Bangkitkan Lagi Persma 1960