Usai memutuskan pensiun pada 2004, Graham Potter kemudian terjun ke dunia kepelatihan. Dengan dukungan dari Professional Footballers Association (PFA), ia menempuh pendidikan dan lulus dari fakultas Ilmu Sosial pada 2005.
Setelahnya, Graham Potter bekerja di Universitas Hull sebagai manajer pengembangan sepak bola dan bekerja sebagai Direktur Teknik di tim wanita Ghana untuk Piala Dunia Wanita 2007.
Graham Potter pun sempat menjadi asisten pelatih di England Universities dan Leeds Metropolitan University, sebelum akhirnya ia ke Swedia dan menukangi tim kasta keempat bersama Ostersund pada Desember 2010.
Dari Ostersund lah nama Graham Potter mulai dikenal. Ia mampu membawa tim kasta keempat ini promosi sebanyak tiga kali, hingga akhirnya bermain di kasta teratas Swedia dalam waktu empat tahun.
Bahkan, ia membawa Ostersund meraih gelar juara Piala Swedia 2017 dan berhasil menembus Liga Europa pertama dalam sejarah klub, kendati harus gagal lolos dari fase grup.
Kiprah apiknya di Swedia membuat Graham Potter ditarik oleh Swansea City di Divisi Championship atau kasta kedua pada 2018.
Namun kiprahnya hanya bertahan setahun. Kiprah singkat ini bukan karena performanya yang buruk, melainkan hadirnya tawaran dari Brighton & Hove Albion.
Alhasil, Graham Potter bergabung Brighton di bulan Mei 2019, dan bertahan hingga saat ini bersama tim berjuluk The Seagulls tersebut.
Sebagai pelatih, Graham Potter tak punya CV meyakinkan, kecuali saat magisnya membawa Ostersund promosi tiga kali dan menjadi juara Piala Swedia 2017.
Baca Juga: Klub Liga Inggris Paling Boros di Bursa Transfer Musim Panas 2022: Tim Promosi Kalahkan Man City
Selama 4 musim bersama Brighton, Graham Potter hanya mampu finis di peringkat ke-15, peringkat ke-16, peringkat ke-9, dan saat ini duduk nyaman di peringkat ke-5 Liga Inggris 2022/2023.
Kontributor: Felix Indra Jaya.
Berita Terkait
-
Melihat Kembali Momen Kejayaan Thomas Tuchel saat Bersama Chelsea
-
Rekomendasi Pelatih Chelsea Setelah Thomas Tuchel Dipecat, Ada 3 Orang, Pilih Mana?
-
Terimakasih Coach Thomas Tuchel, Anda Pantas Masuk Sejarah Terbaik Chelsea
-
Thomas Tuchel Resmi Dipecat, Graham Potter Favorit Jadi Pelatih Baru Chelsea
-
LENGKAP Pernyataan Chelsea Pecat Thomas Tuchel, Ada Pengumuman Pelatih Pengganti?
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Utang Jatuh Tempo, AC Milan Cari Dana Segar Rp10 Triliun Sampai Rayu Investor AS
-
Wasit Jepang Soroti Panasnya Liga Indonesia: Banyak Kontak, Emosi Mudah Meledak
-
Winger Timnas Indonesia Miliano Jonathans Masuk Daftar Cuci Gudang FC Utrecht
-
Bintang Persita Tangerang Mentas di Piala Afrika 2025, Hadapi Eks Man City
-
Diisukan Gabung Klub Serie B Italia, Bek Persib Bandung Buka Suara
-
Harapan Bali United usai Rekrut Eks Gelandang Timnas Jepang U-23
-
Diumumkan sebagai Pelatih Anyar Persebaya, Bernardo Tavares: Terima kasih
-
Opsi Penyerang Arsenal Kian Ngeri, Striker Brasil Siap Comeback saat Hadapi Crystal Palace
-
Ujian Berat Menanti John Herdman Saat Menjabat Pelatih Timnas Indonesia
-
Asnawi Menangis usai Garuda Gagal ke Piala Dunia 2026: Hanya 57 Pemain yang Punya Kualitas