Suara.com - Kekalahan Juventus dari Benfica menjadi puncak kegagalan Bianconeri di ajang Champions League 2022-2023, dan sejumlah faktor menjadi penyebab kegagalan tim besutan Massimiliano Allegri di kompetisi kasta tertinggi Benua Biru.
Juventus menelan kekalahan tipis dari Benfica pada matchday kelima babak penyisihan grup Liga Champions, Rabu (26/10/2022).
Estadio da Luz menjadi kuburan bagi Juventus usai kalah dari Benfica 4-3 dan tersingkir dari Champions League.
Juventus bisa dikatakan babak belur di fase grup, dari lima pertandingan mereka hanya bisa meraih satu kemenangan dan menelan empat kekalahan.
Si Nyonya Tua berada di peringkat ketiga fase Grup H dengan raihan 3 poin, sama seperti Maccabi Haifa.
Wakil Italia hanya unggul selisih gol dari wakil Israel, hingga tak mendekam di dasar klasemen babak penyisihan grup.
Setidaknya ada 3 penyebab yang menjadikan performa raksasa Turin tersebut bobrok di Champions League, berikut ulasannya.
1. Taktik Melempem
Dalam dua pertandingan melawan Benfica, Juventus dua kali menelan kekalahan tipis dengan skor 1-2 dan 3-4, hal itu membuktikan taktik Si Nyonya Tua tidak efektif.
Juventus tentu lebih unggul dari komposisi pemain, namun Benfica lebih pandai dalam memanfaatkan kelemahan lawan.
2. Tak Ada Variasi
Membuka babak penyisihan grup Champions League musim ini, Juventus menelan kekalahan dari Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor 1-2.
Juventus menerapkan taktik menekan, namun orientasinya ke pemain bukan taktik permainan lawan dan hal itu tidak berjalan baik.
3. Salah Allegri
Masimilliano Allegri tetap menjadi pihak yang paling bertanggung jawab atas performa buruk Juventus di Champions League.
Sebagai juru taktik, Allegri terlalu kolot dan tetap meyakini racikan melempemnya di awal babak penyisihan grup tetap diandalkan hingga matchday kelima.
[Penulis: Eko Isdiyanto]
Berita Terkait
-
Sudah Ditunggu Klub Arhan, Persib Bandung Rotasi Pemain Lawan Persita
-
Daftar Lengkap Tim 16 Besar Coppa Italia: Ujian Berat Menanti Juventus, AC Milan, dan Napoli
-
Kondisi Erling Haaland Usai Cedera Jadi Perhatian Pep Guardiola Menjelang Laga Manchester City
-
Sebelum Jadi Pelatih Timnas, Patrick Kluivert Sempat Jadi Anak Ajaib: Hampir Menang Ballon d'Or Loh!
-
Satu Kata Sang Istri Usai Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Joehari Ayub Mundur, Satu Bulan Kemudian FAM Disanksi FIFA, Sudah Tahu Ada yang Tidak Beres?
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Bisa Tembus 110 Besar Jika Lakukan Ini pada Oktober
-
3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
-
Ucapan Blunder Facundo Garces Kembali Jadi Sorotan usai Malaysia Disanksi FIFA
-
Kontrak Segera Habis, Masa Depan Kim Sang-sik di Timnas Vietnam Jadi Sorotan
-
Timnas Indonesia Bisa Manfaatkan Satu Celah Fatal di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kisah Timor Leste saat Palsukan Dokumen seperti Malaysia, Sanksinya Sangat Berat
-
Timnas Indonesia di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Siapa Starter Lini Belakang Garuda?
-
Fleksibilitas Lini Tengah Timnas Indonesia Jelang Hadapi Arab Saudi dan Irak
-
Suporter Vietnam Tunggu Sanksi Timnas Malaysia, Berharap Menang WO 3-0