Bola / Bola Dunia
Sabtu, 27 September 2025 | 17:05 WIB
Presiden FAM, Datuk Mohd Joehari Ayub. (Dok. FAM)
Baca 10 detik
  • Joehari Ayub mengundurkan diri dari kursi Presiden FAM hanya enam bulan setelah terpilih pada bulan lalu.

  • Satu bulan kemudian, FIFA menjatuhkan sanksi berat kepada FAM dan tujuh pemain naturalisasi.
  • Plt Presiden FAM, Yusoff Mahadi, menyebut pengunduran diri Joehari sebagai keputusan pribadi dan meminta publik untuk move on, meski banyak pihak masih meragukan alasannya.

Suara.com - Keputusan mundurnya Datuk Joehari Ayub dari kursi Presiden Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) secara  mendadak pada Agustus 2025 kembali mendapat sorotan usai FAM disanksi FIFA.

Keputusan mundurnya Joehari Ayub membuat banyak orang bingung karena dirinya baru enam bulan terpilih dan menjabat.

Plt Presiden FAM, Datuk Yusoff Mahadi, dalam konferensi pers sempat menjelaskan bahwa pengunduran diri Joehari murni keputusan pribadi.

“Ini adalah pilihannya sendiri. Saya tidak bisa menjawab mengapa atau bagaimana, karena itu keputusannya,” ujarnya, dilansir dari NST.

Namun, dengan adanya skandal yang menjerat FAM, keputusan Joehari Ayub kembali menjadi sorotan. Apalagi kejadian ini sabu bulan terjadi setelah dirinya mundur.

FIFA sebelumnya resmi menghukum Malaysia dengan larangan bermain 12 bulan bagi tujuh pemain naturalisasi, serta denda kepada FAM, akibat terbukti memalsukan dan memanipulasi dokumen kewarganegaraan.

Yusoff berulang kali menegaskan bahwa tidak ada hal ganjil di balik pengunduran diri ini dan meminta publik untuk segera 'move on'.

Namun, pernyataan itu belum mampu meredam spekulasi, terutama karena mundurnya Joehari terjadi sebulan setelah FIFA mengumumkan sanksi keras.

Joehari juga belum pernah buka suara sejak mundur dari kursi Presiden FAM. Apakah dirinya sudah menyadari ada yang tidak beres sebelumnya? Tampaknya waktu yang akan menjawab.

Baca Juga: AFC Pilih Diam Terkait Skandal Dokumen Palsu Pemain Malaysia, Tunggu Putusan FIFA

Load More