Pada tahun 1989 salah satu tersangka yang ditangkap – Antonio Carlos Aranha – ditemukan tewas setelah ditembak tujuh kali.
Hingga kini, trofi asli Jules Rimet setinggi 30 cm yang dibuat pematung Paris Abel Lafleur pada tahun 1929 dianggap lenyap untuk selama-lamanya kendati beberapa laporan menyebut masih ada orang yang coba menyelidiki misteri tersebut.
Uniknya, Piala Dunia 1970 adalah kali terakhir event tersebut menggunakan trofi Jules Rimet. Pada edisi 1974 alias sembilan tahun sebelum "cawan suci" itu hilang untuk selamanya, FIFA memperkenalkan trofi baru yang dipakai hingga sekarang dengan nama "FIFA World Cup Trophy".
Perjalanan Trofi Jules Rimet
Pada awalnya, trofi Piala Dunia belum bernama Jules Rimet saat pertama kali digelar pada 1930 di Uruguay. Trofi itu dinamai Victory.
Namun pada 1946, trofi Piala Dunia resmi diganti menjadi Jules Rimet, diambil dari nama Presiden FIFA ke-3 selaku inisiator digelarnya Piala Dunia.
Sebelum hilang di Brasil, trofi Jules Rimet lebih dulu jadi rebutan pada 1938. Menurut film dokumenter Italia The Rimet Trophy, oleh Lorenzo Garzella, Filippo Macelloni dan César Meneghetti, hadiah terbesar di sepak bola itu pertama kali mendapat ancaman dari Nazi.
Nazi sangat dekat untuk mencuri trofi itu dari Italia, yang selama perang dunia menyimpan Jules Rimet di bank Roma, lantaran berstatus sebagai peraih gelar juara edisi 1938.
Khawatir akan keamanannya, presiden Federasi Sepak Bola Italia saat itu, Ottorino Barassi, menyelundupkan piala itu keluar dari bank dan masuk ke apartemennya.
Namun, Nazi telah mengetahui rencana itu sehingga melakukan penggeledahan di rumah Barassi. Sayangnya, mereka tidak cukup teliti dan gagal menemukan Jules Rimet yang disembunyikan dalam kotak sepatu tua di bawah tempat tidur Barassi.
Menyusul kemenangan Jerman Barat pada putaran final 1954 di Swiss, trofi tersebut disimpan di Frankfurt. Isu trofi Jules Rimet telah diubah pun menyeruak pada masa itu.
Wartawan foto Joe Coyle mengklaim bahwa, setelah mempelajari foto-foto tertentu, trofi yang dibawa ke Swedia untuk final tahun 1958 lebih tinggi 5cm dan memiliki alas yang diubah dari versi 1954.
Namun, klaim Joe Coyle tidak pernah diverifikasi sehingga tidak ada yang dapat mengetahui apakah "cawan emas" itu telah diubah atau ditukar saat berada di bawah kontrol Jerman.
Setelah itu, trofi Jules Rimet juga mendapat ancaman tepatnya pada 1966. Tiga bulan sebelum turnamen itu bergulir di Inggris, trofi itu dipajang di depan umum di Westminster Central Hall.
Pemeriksaan rutin dilakukan oleh petugas keamanan terhadap trofi Jules Rimet. Pada pukul 11 pagi di Minggu siang yang tenang, tak ada tanda-tanda kejahatan di dalam gedung.
Berita Terkait
-
Siap Tampil di Piala Dunia Kelima, Duo Meksiko Ochoa dan Guardado Bakal Masuk Buku Sejarah
-
Hugo Lloris Mengeluh Banyak Tekanan ke Pemain untuk Tolak Piala Dunia 2022 karena Isu LGBT: Target Kami Juara
-
5 Wonderkid yang Diprediksi Bakal Gemparkan Piala Dunia 2022
-
Lionel Messi Prediksi Brasil dan Pracis Timnas Terkuat Piala Dunia 2022 Qatar, Ini Analisa Lengkapnya
-
Piala Dunia 2022: Protes HAM Lewat Kaus Latihan Ditolak Mentah-mentah FIFA, Ini Reaksi Timnas Denmark
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Ogah Balik Man United, Marcus Rashford Berambisi Dipermanenkan Barcelona
-
Fiorentina Nasibmu Kini: Dulu The Magnificent Seven Serie A Kini di Dasar Jurang
-
Alexander Isak Bertekad Pulih Lebih Cepat
-
Italia di Bawah Tekanan Jelang Lawan Irlandia Utara, Gattuso Bicara Soal Mental dan Harga Diri
-
Pelatih Crystal Palace Ledek Arsenal, Sebut Menang Beruntung
-
Rasmus Hojlund Sindir Telak Manchester United Usai Raih Trofi Perdana Bersama Napoli
-
Sempat Terseok di Bundesliga, Kevin Diks Ungkap Beratnya Awal Karier di Jerman
-
7 Pemain Liverpool Terancam Absen saat Menjamu Wolves
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Hasil SEA Games 2025 jadi Gambaran Menatap Asian Games 2026