Suara.com - Timnas Kroasia akan menantang Timnas Kanada pada laga matchday 2 Grup F Piala Dunia 2022 di Stadion Internasional Khalifa, Qatar, Minggu (27/11/2022) malam ini pukul 23.00 WIB. Kedua tim sama-sama mengincar kemenangan perdananya di Piala Dunia 2022.
Kroasia sudah dua kali menapaki babak semifinal dalam lima partisipasi Piala Dunia sebelum ini termasuk mencapai final edisi 2018 di Rusia. Tiga kali mereka gagal melewati babak fase grup.
Tetapi kali ini mereka bisa menapaki jalan menuju fase knockout untuk ketiga kalinya ketika ditantang Kanada di Stadion Khalifa.
Banyak hal yang harus diperbaiki Kroasia khususnya ketajaman barisan serangnya yang hanya bisa membuat dua upaya tepat sasaran saat ditahan seri 0-0 oleh Maroko di partai pertama Grup F.
Hasil itu membuat mereka terpaut dua poin di bawah pemuncak klasemen Belgia yang menundukkan Kanada 1-0 pada hari Kroasia cuma bisa memetik satu poin dari laga melawan Maroko.
Jika kembali imbang, maka perjalanan Kroasia berikutnya akan semakin terjal, mengingat lawan terakhir yang dihadapinya adalah peringkat kedua dunia, Belgia.
Untuk itu, Kroasia mesti meningkatkan performa, apalagi Kanada yang peringkat pertama grup kualifikasi Concacaf, tampil bagus saat melawan Belgia dalam Piala Dunia keduanya ini.
Kenyataannya Kroasia memang harus siap mengerahkan segalanya karena Kanada juga ingin menghidupkan peluangnya bertahan dalam turnamen ini.
Statusnya sebagai juara kualifikasi zona Concacaf di atas Meksiko dan Amerika Serikat mendapatkan penegasan saat melawan Belgia dalam pertandingan pertamanya.
Baca Juga: Kosta Rika Menang Hoki Lawan Jepang, Ukir Sejarah Unik di Piala Dunia
Tim John Herdman membuat Belgia kerepotan yang bahkan nyaris menciptakan kejutan jika Alphonso Davies tidak gagal mengeksekusi penalti. Kanada terhenti hanya oleh sebuah gol Michy Batshuayi.
Kanada memang kalah, tapi penampilan melawan Belgia itu membuat Herdman yakin timnya tak memiliki rasa takut menghadapi tim-tim kuat, termasuk Kroasia.
Dalam zona Concacaf, mereka pernah mengalahkan tim-tim kuat seperti Meksiko dan Amerika Serikat. Jadi, tidak ada mereka tak bisa melakukannya lagi saat menghadapi Kroasia nanti.
Skenario Pertandingan
Sekalipun tidak kalah, Kroasia tampil sangat mengecewakan dalam pertandingan pertamanya melawan Maroko.
Ini karena mereka tak bisa menciptakan peluang gol yang berarti, seolah bertanding dalam kelas yang berbeda, seperti bukan Kroasia yang selama dikenal orang.
Lini pertahanan mereka memang tak begitu tersentuh oleh serangan Maroko, tetapi kekuatan mereka di sepertiga terakhir seolah lenyap tak berjejak.
Maroko justru lebih banyak menciptakan peluang padahal jauh lebih sedikit menguasai bola.
Pelatih Kroasia Zlatko Dalic tahu pasti soal ini. Dia tahu pasti keadaan itu tak boleh berlanjut saat melawan Kanada yang tampil menawan kala menghadapi Belgia yang difavoritkan menjuarai Grup F.
Untuk itu pekerjaan pertama Dalic adalah menajamkan kembali sistem serang mereka. Pemain-pemain depannya harus lebih klinis lagi.
Tetapi ini kemungkinan tidak membuat komposisi pemain Kroasia berubah besar. Lini pertahanan dan tengahnya kemungkinan akan sama seperti saat melawan Maroko.
Perubahan mungkin terjadi pada lini depannya, tetapi lebih karena striker Nikola Vlasic dikhawatirkan tidak terlalu bugar, bukan karena kinerjanya saat melawan Maroko.
Tetapi entah itu Vlasic atau bukan, Mario Pasalic dan Marko Livaja kini akan menemani Ivan Perisic di lini serang. Trio serang ini akan berusaha lebih klinis lagi, apalagi Kanada mungkin tak akan tampil sedefensif Maroko.
Trio lapangan tengah --Luka Modric, Marcelo Brozovic dan Mateo Kovacic-- juga sudah siap membantu mengasah kembali ketajaman timnya.
Demikian pula dengan duo bek tengah Josko Gvardiol dan Dejan Lovren tetap menjadi pelindung utama kiper Dominik Livakovic, dibantu Borna Sosa dan Josif Juranovic di kedua sayap pertahanan.
Kanada juga tidak akan merombak komposisi sebelas pemain pertamanya, karena mereka sudah tampil bagus saat menghadapi Belgia.
Secara mengejutkan mereka ternyata lebih mendikte Belgia dengan melepaskan 22 percobaan menembus gawang lawan yang tiga di antaranya tepat sasaran. Belgia hanya bisa membuat 9 upaya.
Rochie Laryea dan bintang Bayern Muencehen Alphonso Davies kembali menempati sayap pertahanan namun posisinya lebih maju sejajar dengan duo gelandang Atiba Hutchinson dan Stephen Eustaquio, yang memastikan Kanada berusaha kembali mengendalikan lalu lintas bola dan penciptaan peluang.
Mereka akan aktif membantu trio serang yang terdiri dari Junior Hoilett, Jonathan David, dan Tajon Buchanan menekan pertahanan Kroasia dalam formasi 3-4-3.
Sedangkan trio bek tengah Alistair Johnston, Steven Vitoria, dan Kamal Miller kembali menjadi pelindung utama kiper Milan Borjan.
5 Fakta Menarik Kroasia vs Kanada:
1. Ini pertemuan pertama Kanada dengan Kroasia.
2. Kroasia mencapai semifinal dalam debut putaran final Piala Dunia 1998. Dua puluh tahun kemudian mereka mencapai final Piala Dunia 2018 untuk menyerah 2-4 kepada Prancis yang akhirnya juara dunia.
3. Kanada tidak pernah mencetak gol dalam Piala Dunia. Pada penampilan pertamanya dalam putaran final Piala Dunia 1986, mereka tersingkir sejak babak penyisihan grup tanpa gol tanpa mencetak satu pun gol.
4. Sebelum mencapai final 2018, Kroasia menjadi tim pertama dalam Piala Dunia yang balik mengalahkan lawannya setelah kebobolan lebih dulu dalam tiga pertandingan fase knockout berturut-turut.
5. Kanada menduduki puncak klasemen kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Concacaf setelah mencetak gol lebih banyak dan kebobolan paling sedikit dibandingkan dengan tim-tim Concacaf lainnya.
Berita Terkait
-
Ada Klub yang Tak Senang Pemainnya Dipanggil Timnas, Wanti-wanti Cedera
-
Pemain Timnas Kroasia Sanjung Maarten Paes yang Gemilang di FC Dallas
-
Kroasia vs Italia di Euro 2024: Skenario Lolos 16 Besar dan 5 Fakta Menarik
-
Hasil Euro 2024: Sengit di Hamburg, Kroasia vs Albania Berakhir Imbang 2-2
-
Hasil Euro 2024: Spanyol Pesta Gol, Gasak Kroasia 3-0
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
Terkini
-
Head to Head Semen Padang vs PSBS Biak Lengkap dengan Statistik dan Performa Terkini
-
Hormat Kylian Mbappe untuk Zinedine Zidane: Dia Paling Pantas Jadi Pelatih Prancis
-
Man City Tanpa Omar Marmoush saat Jamu Manchester United di Etihad
-
Julio Cesar Sambut Positif Kehadiran Empat Pemain Baru Persib Bandung
-
Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra Bikin Joey Pelupessy Pede Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
-
Sudah Perpisahan, West Ham Resmi Boyong Kembali Lukasz Fabianski
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Jadwal BRI Super League 2025 Pekan Kelima, Persita Hadapi PSM dan Semen Padang Tantang PSBS Biak
-
Satu Tim dengan Emil Audero, Jamie Vardy Beberkan Alasan Pilih Gabung Cremonese
-
Kantongi Kelemahan Bali United, Persija Ingin Lanjutkan Tren Positif