Suara.com - Taliban dilaporkan mendapatkan keuntungan dari protek Piala Dunia 2022 Qatar. Taliban ikut terlibat menyediakan jasa dan alat untuk pembangunan proyek Piala Dunia 2022.
Dilaporkan Telegraph, Taliban menghasilkan jutaan dolar dari Piala Dunia 2022 dengan menyediakan peralatan konstruksi untuk membangun stadion di Qatar.
Bahkan pejabat senior Taliban mengambil keuntungan itu terkait dengan pembicaraan damai.
Mereka ikut protek Piala Dunia 2022 dengan cara mensubkontrakkan alat berat untuk infrastruktur turnamen selama 10 terakhir.
Itu berdasarkan sumber dari pejabatan Taliban di Doha.
Sebagian anggota Taliban tinggal di Doha, Ibu Kota Qatar yang menjadi lokasi Piala Dunia 2022 kali ini. Di sana mereka terlibat dalam pembicaraan damai jangka panjang dengan AS dan PBB.
“Taliban banyak berinvestasi dalam pembangunan Piala Dunia dan turnamen itu adalah bebek emas. Mereka dibayar jutaan,” kata sumber itu.
“Beberapa anggota Taliban masing-masing memiliki antara enam dan sepuluh mesin berat di Doha dan akan menghasilkan hingga 10.000 poundsterling per mesin per bulan.”
Sementara itu dua sumber senior Taliban yang terpisah menggambarkan bagaimana para pejabat Taliban diberikan fasilitas tinggal di negara itu selama negosiasi damai.
Baca Juga: Spanyol Imbang Lawan Jerman, Alvaro Morata: Pertandingan yang Sulit
Telegraph telah diberi tahu bahwa uang pembayaran itu awalnya dibayarkan secara tunai.
Lalu kemudian ditransfer langsung ke rekening bank pejabat Taliban, sehingga menyulitkan otoritas AS dan Qatar untuk melacak pengeluaran.
Orang-orang Qatar mengklaim pembayaran bulanan “dipantau dalam koordinasi” dengan AS, “termasuk jumlah total dan bagaimana serta di mana dibelanjakan”.
Dalam hal ini otoritas Qatar diklaim tidak melakukan kesalahan dan tidak terlibat.
Seorang pejabat pemerintah Qatar mengatakan Kantor politik Taliban di Doha didirikan atas permintaan khusus pemerintah AS pada tahun 2013, dan berkoordinasi dengan bekas pemerintah Afghanistan, dengan tujuan mendorong dialog menuju perdamaian.
“Kantor politik dan aktivitasnya dipantau dan dilibatkan—dengan persyaratan yang disepakati dan dikoordinasikan dengan Amerika Serikat. Dengan demikian, Amerika Serikat memiliki visibilitas penuh pada semua pengaturan dan hal-hal yang berkaitan dengan menjadi tuan rumah kantor politik Taliban di Qatar. Setiap tindakan yang diambil atau pengaturan yang dibuat sesuai dengan kewajiban Qatar di bawah hukum internasional, dan di bawah hukum dan peraturan AS dan Qatar yang relevan.”
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Dikalahkan Persita, Bojan: Kembali, Kami Gagal Penalti
-
Kata-kata Eks Pelatih Timnas Indonesia usai Marselino Ferdiinan Dicoret Patrick Kluivert
-
Kata-kata Thom Haye Persib Bandung Kalah dari Persita Tangerang
-
Emil Audero Cedera Apa?
-
Terungkap 2 Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia yang Prosesnya Sempat Bermasalah
-
Gawat! 2 Kiper Timnas Indonesia Cedera Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Xabi Alonso Ungkap Alasan Kekalahan Berat Real Madrid di Liga Spanyol
-
Sosok Tunku Ismail: Dalang Naturalisasi Bermasalah Malaysia, Kini Salahkan Erick Thohir?
-
Kronologis Indonesia Dibawa Malaysia saat Kena Hukuman FIFA
-
Duet Maut Sandy Walsh dan Shayne Pattynama, Buriram United Jadi Mesin Pembantai di Liga Thailand