4. Kedalaman Skuad
Maroko tidak pernah memiliki begitu banyak pemain yang berkari di Eropa sebelum generasi sat ini.
Dua bek sayap, Achraf Hakimi dan Noussair Mazraoui, masing-masing menjadi starter untuk Paris Saint-Germain dan Bayern Munich.
Winger Ziyech bermain untuk Chelsea, meski tidak secara reguler; kiper Bounou dan striker Youssef En-Nesyri berada di Sevilla di Spanyol; Sofyan Amrabat adalah gelandang bertahan di Fiorentina di Italia.
Lalu, bek tengah Nayef Aguerd berada di West Ham di Liga Inggris, di mana kapten Romain Saiss baru-baru ini bermain untuk Wolverhampton.
Tugas Reragui ada dua: membuat para pemainnya berfungsi dalam sistem yang bisa mendapatkan hasil di Piala Dunia dan membuat mereka percaya bahwa mereka bisa mengejutkan dunia.
“Saya memberi tahu mereka, 'Anda tidak datang ke Piala Dunia hanya untuk memainkan tiga pertandingan'," kata Reragui yang komentarnya terbukti kemudian.
3. Strategi
Reragui mengatur timnya dalam formasi 4-1-4-1, dengan garis pertahanan di blok yang dalam dan rendah di mana Amrabat menjadi layaknya seorang libero di lini tengah.
Baca Juga: Argentina vs Kroasia: Duel Dua Tim Jago Adu Penalti, Simak Statistiknya
Melawan tim-tim yang seharusnya lebih besar di Piala Dunia ini, Maroko terlihat bermain dengan garis pertahanan yang kian rendah. Para gelandangnya pun turun berdekata dengan bek sehingga tak menyisakan banyak ruang untuk pemain lain mengeksploitasi.
Saat lawan kehilangan penguasaan bola, Reragui melatih para pemainnya untuk maju melalui serangan balik dengan kecepatan tinggi, menggunakan energi full back Hakimi dan Mazraoui untuk melengkapi keterampilan lincah Ziyech dan sesama pemain sayap Sofiane Boufal.
Striker Youssef En-Nesyri pun mendapat begitu banyak dukungan dari rekan-rekannya lewat skema serangan balik di mana tugasnya adalah mengonversi umpan entah dari kiri atau kanan menjadi gol.
“Kami memiliki rencana permainan yang jelas – setiap orang harus bekerja,” Reragui.
“Kami menunjukkan kepada dunia bahwa Anda dapat berhasil bahkan jika Anda tidak memiliki banyak bakat dan uang.”
2. Semangat Juang
Tag
Berita Terkait
-
Jasad Wartawan Piala Dunia 2022 Grant Wahl Meninggal di Qatar Dipulangkan ke New York
-
Jelang Semifinal Hadapi Argentina, Luka Modric Justru Isyaratkan Pensiun
-
Sebelum Meninggal, Wartawan Piala Dunia 2022 Qatar Grant Wahl Diancam Dibunuh
-
Alasan Kiper Maroko Minta Dicubit Jelang Lawan Prancis di Semifinal Piala Dunia 2022, Jawabannya Inspiratif
-
Argentina vs Kroasia: Duel Dua Tim Jago Adu Penalti, Simak Statistiknya
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Media Belanda: Bukan Van Bronckhorst, John Herdman Calon Tunggal Pelatih Timnas Indonesia
-
Mikel Arteta Ajak Arsenal Nikmati Setiap Kemenangan usai Kembali ke Puncak Liga Inggris
-
AFC Nations League Resmi Diluncurkan, Timnas Indonesia Siap Hadapi Kompetisi Baru Asia
-
Drawing Piala AFF 2026 di Jakarta, Misi Timnas Indonesia Raih Juara
-
AFC Rancang Nations League, Jadwal Timnas Indonesia Bakal Super Padat
-
Gelandang Man City Keturunan Indonesia Semringah Bisa Cetak Gol di Kandang
-
Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
-
Kata-kata Emil Audero Usai Tampil Heroik di Laga Lazio vs Cremonese
-
Fabio Lefundes Sebut Laga Borneo FC vs Persebaya Berkualitas Tinggi Meski Tak Full Team
-
Media Belanda Sebut Penasihat Teknis PSSI Gabung Ajax Amsterdam Februari 2026