Suara.com - Perjalanan timnas Maroko di Piala Dunia 2022 seperti dongeng. Berstatus tim non unggulan, mereka kini menginjakkan kaki di babak semifinal. Apa kunci keberhasilan itu?
Sebelum tiba di Qatar, negara Afrika utara itu hanya memenangi dua ari 16 pertandingan sebelumnya di ajang Piala Dunia.
Selain tak punya rekor bagus di ajang empat tahunan itu, tim berjuluk The Atlas Lions juga datang ke Qatar dengan pelatih baru yakni Walid Regragui yang baru menduduki kursi panas itu selama empat bulan terakhir.
Meski memiliki beberapa talenta mumpuni dalam skuadnya seperti Hakim Ziyech yang bermain untuk Chelsea, Sofiane Boufal (Angers) hingga Yassine Bounou (Sevilla), Maroko tetap dianggap bukan tim yang mampu jadi penjeggal para favorit juara.
Namun, setelah 23 hari Piala Dunia 2022 Qatar bergulir sejak menggelar Opening Ceremony pada 20 November lalu, dunia dibuat terkesima oleh Maroko.
Mereka tidak hanya menjadi tim Afrika pertama yang mampu melaju ke semifinal Piala Dunia. Langkah mereka menorehkan pencapaian itu juga begitu ajaib.
Maroko secara mengejutkan mampu finis sebagai juara Grup F di atas Kroasia. Mereka bahkan mengalahkan Belgia 2-0 yang jadi salah satu penyebab tersingkirnya tim berjuluk Setan Merah tersebut.
Lawan-lawan yang dihadapi Maroko hingga sampai ke semifinal juga bukan tim sembarangan. Mereka mengalahkan Spanyol di 16 besar, sebelum memulangkan Portugal di perempat final.
Di semifinal, Maroko sudah ditunggu juara bertahan Prancis. Pertandingan ini akan berlangsung di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar pada Kamis (15/12/2022) pukul 02.00 WIB.
Baca Juga: Argentina vs Kroasia: Duel Dua Tim Jago Adu Penalti, Simak Statistiknya
Berkut rahasia timnas Maroko melaju hingga semifinal Piala Dunia 2022 Qatar dirangkum dari berbagai AP News:
5. Perubahan Kepelatihan
Timnas Maroko lolos ke Piala Dunia 2022 berkat tangan dingin pelatih Bosnia, Vahid Halilhodzic. Namun, dia dipecat karena konflik dengan federasi sepak bola negara tersebut.
Halilhodzic tidak mau membawa Hakim Ziyech ke Piala Dunia 2022 Qatar. Hal itu dianggap federasi sebagai visi yang berbeda dengan apa yang mereka inginkan.
Walid Regragui pun menggantikan posisi Halilhodzic. Dia adalah pelatih muda berbakat yang baru saja memimpin Wydad Casablanca meraih gelar Liga Champions Afrika.
Dengan pengalaman di level klub, Walid nyatanya berhasil meramu salah satu skuad Maroko paling berbakat dalam sejarah menjadi sebuah unit yang begitu sulit dikalahkan tim manapun.
4. Kedalaman Skuad
Maroko tidak pernah memiliki begitu banyak pemain yang berkari di Eropa sebelum generasi sat ini.
Dua bek sayap, Achraf Hakimi dan Noussair Mazraoui, masing-masing menjadi starter untuk Paris Saint-Germain dan Bayern Munich.
Winger Ziyech bermain untuk Chelsea, meski tidak secara reguler; kiper Bounou dan striker Youssef En-Nesyri berada di Sevilla di Spanyol; Sofyan Amrabat adalah gelandang bertahan di Fiorentina di Italia.
Lalu, bek tengah Nayef Aguerd berada di West Ham di Liga Inggris, di mana kapten Romain Saiss baru-baru ini bermain untuk Wolverhampton.
Tugas Reragui ada dua: membuat para pemainnya berfungsi dalam sistem yang bisa mendapatkan hasil di Piala Dunia dan membuat mereka percaya bahwa mereka bisa mengejutkan dunia.
“Saya memberi tahu mereka, 'Anda tidak datang ke Piala Dunia hanya untuk memainkan tiga pertandingan'," kata Reragui yang komentarnya terbukti kemudian.
3. Strategi
Reragui mengatur timnya dalam formasi 4-1-4-1, dengan garis pertahanan di blok yang dalam dan rendah di mana Amrabat menjadi layaknya seorang libero di lini tengah.
Melawan tim-tim yang seharusnya lebih besar di Piala Dunia ini, Maroko terlihat bermain dengan garis pertahanan yang kian rendah. Para gelandangnya pun turun berdekata dengan bek sehingga tak menyisakan banyak ruang untuk pemain lain mengeksploitasi.
Saat lawan kehilangan penguasaan bola, Reragui melatih para pemainnya untuk maju melalui serangan balik dengan kecepatan tinggi, menggunakan energi full back Hakimi dan Mazraoui untuk melengkapi keterampilan lincah Ziyech dan sesama pemain sayap Sofiane Boufal.
Striker Youssef En-Nesyri pun mendapat begitu banyak dukungan dari rekan-rekannya lewat skema serangan balik di mana tugasnya adalah mengonversi umpan entah dari kiri atau kanan menjadi gol.
“Kami memiliki rencana permainan yang jelas – setiap orang harus bekerja,” Reragui.
“Kami menunjukkan kepada dunia bahwa Anda dapat berhasil bahkan jika Anda tidak memiliki banyak bakat dan uang.”
2. Semangat Juang
Maroko hampir selalu kalah dalam hal penguasaan bola dan jumlah operan dari lawan-lawannya di Piala Dunia 2022 Qatar. Hal itu salah satunya karena strategi bertahan yang diterapkan pelatih.
Namun, skema itu diyakini tidak akan berjalan andai para pemain Maroko tidak tampil begitu solid terutama dalam situasi bertahan di mana mereka semua mampu dan mau untuk terus berlari dan menekan para pemain lawan khususnya ketika bola sudah berada di pertahanan sendiri.
Maroko bahkan cuma membiarkan lawan melepaskan 10 tembakkan ke gawang dalam lima pertandingan yang dijalani sepanjang Piala Dunia 2022 Qatar.
Sementara rataan penguasaan bola mereka cuma berada di angka 29,8 persen per laga.
Saat menghadapi Spanyol, Maroko tercatat cuma melepaskan 343 umpan berbanding 1.041 umpan yang diperagakan para pemain Spanyol.
“Saya kira mereka tidak pernah berlari sebanyak itu dalam hidup mereka,” kata Reragui.
"Ketika kamu menaruh begitu banyak hati, kamu memberi dirimu kesempatan [untuk menang]."
1. Fans dan Doa Ibu
Salah satu hal menarik dari kiprah Maroko di Piala Dunia 2022 Qatar adalah kehadiran para orang tua terutama ibu dari pemain dan bahkan pelatih Regragui.
Mereka dan fans yang hadir di stadion terbukti meningkatkan semangat juang skuad Singa Atlas.
Setiap kali meraih kemenangan, para pemain Maroko dan staf pelatih yang kompak bersujud juga selalu menghampiri orang tua, baik ibu dan ayahnya untuk sama-sama merayakan hasil positif yang diraih.
Kini, Maroko tinggal berjarak dua pertandingan untuk menciptakan sejarah sebagai jawara Piala Dunia perdana dari Afrika dan sekaligus mengakhiri dahaga juara turnamen mayor di mana terakhir kali mereka merengkuh trofi adalah padad Piala Afrika 1976.
Tag
Berita Terkait
-
Jasad Wartawan Piala Dunia 2022 Grant Wahl Meninggal di Qatar Dipulangkan ke New York
-
Jelang Semifinal Hadapi Argentina, Luka Modric Justru Isyaratkan Pensiun
-
Sebelum Meninggal, Wartawan Piala Dunia 2022 Qatar Grant Wahl Diancam Dibunuh
-
Alasan Kiper Maroko Minta Dicubit Jelang Lawan Prancis di Semifinal Piala Dunia 2022, Jawabannya Inspiratif
-
Argentina vs Kroasia: Duel Dua Tim Jago Adu Penalti, Simak Statistiknya
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
Terkini
-
Elkan Baggott Menghilang, Ipswich Town Ditimpa Kesialan
-
Kartu Kuning di Laga Debut, Calvin Verdonk: Ligue 1 Butuh Fisik Kuat
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Andre Onana Luar Biasa! Cetak Assist Bawa Trabzonspor Raih Poin
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
Rapor Calvin Verdonk Debut di Ligue 1: LOSC Lille Digilas RC Lens
-
Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
-
Rapor Pemain Real Madrid vs Espanyol: Eder Militao Man Of The Match, Mbappe Spektakuler
-
Igor Tudor Murka, Penalti Kontroversial Bikin Juventus Imbang di Verona
-
Rapor Pemain Verona vs Juventus: Conceicao Cemerlang, Vlahovic Lesu