Suara.com - FIFA dan UEFA resmi blokir Liga Super Eropa atau ESL. Alasannya ESL tidak sejalan dengan undang-undang kompetisi Uni Eropa (UE).
ESL didirikan pada tahun 2021 oleh 12 klub Eropa dengan tujuan untuk melepaskan diri dari badan sepak bola Eropa UEFA untuk menciptakan kompetisi mereka sendiri.
Ke-12 klub itu di antaranya Real Madrid, AC Milan, Arsenal, Barcelona, Chelsea, Inter Milan, Juventus, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Atletico Madrid, dan Tottenham Hotspur.
Tapi itu batal dalam waktu 48 jam setelah diluncurkan karena UEFA berjanji untuk menghentikan.
Badan sepak bola dunia FIFA mengancam akan mengeluarkan klub dari kompetisi internasional dan kemarahan penggemar di seluruh Eropa.
“Aturan FIFA-UEFA di mana setiap kompetisi baru tunduk pada persetujuan sebelumnya sesuai dengan undang-undang persaingan UE,” kata Advokat Jenderal Athanasios Rantos di Pengadilan Keadilan UE (CJEU), dikutip dari CNN.
ESL menuduh FIFA dan UEFA melakukan perilaku anti-persaingan yang tidak sesuai dengan undang-undang persaingan UE dan mengajukan proses ke Pengadilan Niaga di mana ia meminta Pengadilan untuk memutuskan masalah tersebut.
“FIFA menyambut Opini yang dikeluarkan hari ini oleh Advokat Jenderal Rantos dari Pengadilan Eropa di mana dia menegaskan kedudukan dan legitimasi FIFA dan UEFA untuk menyetujui setiap kompetisi sepak bola baru,” kata FIFA dalam sebuah pernyataan.
“Dengan cara yang sama, Advokat Jenderal menganggap bahwa sanksi dapat dikenakan sehubungan dengan kompetisi yang tidak memenuhi kriteria otorisasi yang disetujui. FIFA juga menyambut baik pengakuan Advokat Jenderal atas hak eksklusif FIFA untuk memasarkan kompetisi internasional yang diselenggarakan oleh FIFA."
Baca Juga: Erick Thohir dan Menpora Bakal Rapat Bareng FIFA Bahas Piala Dunia U-20, PSSI Tak Dilibatkan?
“Akhirnya, FIFA menyambut baik pengakuan oleh Advokat Jenderal atas sifat khusus olahraga, termasuk struktur piramida, yang mempertahankan sifat prestasi olahraga dan kompetisi terbuka yang dapat diakses oleh semua, serta prinsip promosi dan degradasi, keseimbangan kompetitif, dan solidaritas keuangan.”
Pengadilan Kehakiman Uni Eropa akan membuat keputusan akhir pada tahun 2023.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bojan Hodak Nilai Dewa United Tim Kuat
-
Eks Bintang Liverpool Terancam Bangkrut Usai Diterpa Badai Masalah: Bisnis Gagal hingga Konflik
-
Sindiran atau Sadar Diri? Harry Kane Tak Yakin Bisa Raih Ballon d'Or Meski Cetak 100 Gol
-
Legenda Belanda Klaim Lamine Yamal Bisa Lampaui Lionel Messi
-
Air Mata Andy Robertson Kenang Diogo Jota Usai Antar Skotlandia Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Arsenal Terancam Kehilangan Gabriel Magalhaes Dalam Waktu Lama, Arteta Bakal Lakukan Apa?
-
Persib Tantang Dewa United, Thom Haye Tak Sabar Unjuk Kebolehan
-
Kata-kata Daffa Fasya Usai Mentereng di Bawah Mistar Gawang Timnas Indonesia U-22 Saat Lawan Mali
-
Ivar Jenner Pastikan Timnas Indonesia U-22 Naik Kelas
-
Ivar Jenner Pastikan Hengkang dari Jong Utrecht, Gabung Persib?