Suara.com - Mengupas taktik yang digunakan Timnas Argentina sehingga berhasil keluar menjadi juara Piala Dunia 2022 beberapa waktu lalu.
Argentina belum lama ini berhasil menjadi juara Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar sejak 20 November hingga 18 Desember 2022 lalu.
Tim berjuluk La Albiceleste ini berhasil keluar sebagai juara usai mengandaskan perlawanan Prancis lewat drama adu penalti, Senin (19/12) dini hari WIB.
Drama adu penalti ini dilakukan setelah kedua tim bermain ketat dengan skor 3-3 di waktu normal dan juga babak tambahan waktu.
Di babak adu tos-tosan tersebut, Argentina keluar sebagai juara usai empat eksekutornya mampu menuntaskan tugasnya.
Di sisi lain, dua dari empat eksekutor Prancis, yakni Kingsley Coman dan Aurelien Tchouameni, gagal mengkonversi penalti menjadi gol.
Alhasil, Argentina keluar sebagai juara Piala Dunia 2022 sekaligus menjadi gelar ketiga sepanjang sejarah La Albiceleste.
Selain itu, gelar juara Piala Dunia 2022 ini menjadi gelar pertama bagi Argentina sejak terakhir kali memenanginya 36 tahun lalu atau pada edisi 1986.
Di balik keberhasilan menjuarai Piala Dunia 2022 ini, Argentina menerapkan taktik yang tepat sehingga mampu meraih gelar.
Apa saja taktik yang digunakan Argentina sehingga menjadi juara Piala Dunia 2022? Berikut ulasannya.
1. Adaptif
Pelatih Argentina, Lionel Scaloni, bisa dikatakan pelatih cerdas yang mampu membuat La Albiceleste bisa bermain dengan berbagai taktik ataupun formasi.
Hal ini ditunjukkannya pada Piala Dunia 2022. Sepanjang turnamen, Scaloni tak terpaku pada satu taktik dan mencoba meng-counter taktik lawan.
Sebagai contoh di babak perempat final kontra Belanda. Sadar lawannya menggunakan formasi tiga bek dan bermain melebar, Scaloni pun menerapkan pola yang sama untuk meredam permainan lawannya.
Bahkan tak jarang Scaloni mengubah formasi dan taktiknya di tengah-tengah laga, seperti di partai final kala dirinya menggunakan formasi 4-3-3 kemudian berubah menjadi formasi 3-5-2 saat melakukan pergantian pemain.
Berita Terkait
-
32 Negara Sudah Lolos! Peta Persaingan Tiket Piala Dunia 2026 Makin Panas
-
Erling Haaland Buka Suara Soal Duel Panas Lawan Mancini: Dia Bikin Kesal!
-
Jurgen Klopp Comeback: Punya Pekerjaan Baru di Piala Dunia 2026
-
Apa Rahasia Timnas Norwegia Bisa Lolos ke Piala Dunia Setelah Absen 27 Tahun?
-
Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026, Pelatih Timnas Nigeria Klaim Kongo Pakai Ilmu Santet
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
32 Negara Sudah Lolos! Peta Persaingan Tiket Piala Dunia 2026 Makin Panas
-
Rp288 Miliar! Harga yang Dibayar Neymar untuk Kuasai Nama Pele
-
Kadek Arel: Timnas Indonesia U-22 Penuh 'Lubang' Usai Dibantai Mali, Apa Perbaikannya?
-
Cara Ruben Amorim Bikin Harry Maguire Muak dan Ingin Cabut dari Old Trafford
-
Liverpool Resmi Ditinggal Mohamed Salah pada Desember 2025
-
Erling Haaland Buka Suara Soal Duel Panas Lawan Mancini: Dia Bikin Kesal!
-
Bakat Muda Jawa-Belanda, Pemain Keturunan Indonesia Ikai Muhamad Torehkan 12 Gol!
-
Jurgen Klopp Comeback: Punya Pekerjaan Baru di Piala Dunia 2026
-
Apa Rahasia Timnas Norwegia Bisa Lolos ke Piala Dunia Setelah Absen 27 Tahun?
-
Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026, Pelatih Timnas Nigeria Klaim Kongo Pakai Ilmu Santet