Suara.com - Arema FC kini di ujung tanduk usai manajemen klub mempertimbangkan untuk membubarkan skuad pasca terjadinya kericuhan saat aksi unjuk rasa dan perusakan kantor tim tersebut.
Disampaikan oleh Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia ( PT AABBI) Tatang Dwi Arfianto, keputusan membubarkan tim tersebut akan dilakukan jika situasi tidak kondusif.
"Manajemen Arema FC akan pertimbangkan menempuh keputusan bubar jika memang dianggap tidak kondusif," kata Tatang.
Berkenaan dengan Arema FC yang kini terancam bubar, berikut perjalanan Arema FC hingga kini.
Arema FC dulunya lahir dari dualisme kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan Liga Primer Indonesia (LPI). Dualisme tersebut terjadi pada 2011 saat Arifin Panigoro mendirikan LPI dan beberapa klub sepak bola pun memilik bergabung dengan LPI. Kemudian sebagian yang lain memilih tetap bermain di ISL.
Namun, ada pula klub yang mengalami dualisme. Contohnya yakni Arema FC dan Arema Indonesia yang dulu bernama Arema Malang. Arema Indonesia saat itu memutuskan turut bergabung dengan LPI sesuai keinginan petinggi Yayasan arema Indonesia saat itu yakni Lucky Ayub Zaenal.
Sayangnya, terdapat kubu Arema Indonesia tak setuju dengan keputusan Ketua Yayasan Arema yang memutuskan agar Arema Indonesia bergabung dengan LPI. Kemudian, mantan sekretaris Yayasan Arema yang bernama Rendra Kresna pun membentuk klub bernama Arema Cronus yang bermain di ISL.
Saat fenomena dualisme itu berakhir, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pun mengabulkan seluruh permohonan klub-klub yang terhukum. Klub-klub yang dimaksud adalah klub yang pernah membelot ke LPI.
Namun, ada syarat pengabulan itu yakni harus memulai kompetisi dari bawah yakni Liga Nusantara. Kini, Liga Nusantara menjadi Liga 3.
Baca Juga: 3 Pemain Arema FC yang Bakal Laris Manis Diburu Andai Klub Benar Bubar
Kondisi tersebut pun membuat munculnya dua Arema yang keduanya di bawah naungan PSSI. Arema Cronus berubah nama menjadi Arema FC dan eksis bermain di kompetisi pada level atas. Kompetisi tersebut seperti ISL, Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 dan hingga kini di era Liga 1.
Sementara itu, Arema Indonesia masih berkecimpung di kompetisi level bawah atau amatir. Adanya dua Arema ini pun membuat Aremania turut dilanda masalah dilematis terkait klub mana yang seharusnya mereka dukung.
Sebelumnya, para penggemar harus memilih Arema mana yang mereka dukung saat dualisme kompetisi LPI dan ISL. Awalnya para penggemar mendukung Arema Indonesia yang bermain di LPI.
Namun, kemudian Aremania berpaling dan mendukung Arema Cronus. Pasalnya, saat itu Arema Cronus menghadirkan pemain bintang dari Arema Indonesia yakni Ahmad Alfarizi, Kurnia Meiga, Dendi Santoso, dan M. Ridhuan.
Arema Cronus pun semakin didatangi banyak bintang setelah melebur dengan Pelita Jaya pada Oktober 2012. Saat itu, pemilik Pelita Jaya adalah Grup Bakrie yang membeli Arema FC sehingga kelimpahan pemain dari Pelita Jaya seperti Greg Nwokolo hingga Joko Sasongko.
Pelita Jaya kemudian menjadi Persipasi Bandung Raya dan dibeli lisensinya oleh Achsanul Qosasi. Selanjutnya menjadi Madura United pada 2016. Jadi, Pelita Jaya ini terbelah menjadi dua klub yakni Arema FC dan Madura United.
Berita Terkait
-
Regulasi BRI Liga 1: Arema FC Dihukum Berat Jika Mundur dari Kompetisi, PSIS dan Persib Kena Imbas
-
Menpora Angkat Bicara Kemungkinan Arema FC Bubar
-
3 Pemain Arema FC yang Bakal Laris Manis Diburu Andai Klub Benar Bubar
-
Sinyal Arema FC Bubar Menguat, Berapa Kerugian Tim Singo Edan? Berikut Rinciannya
-
Ricuh Arema FC, Media Malaysia Pertanyakan Kemungkinan BRI Liga 1 Bisa Dihentikan Lagi
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Barcelona Siap Main Sejauh 10.028 Km Asal Dibayar Rp130 Miliar
-
Andre Rosiade Sindir PSSI Era Erick Thohir: Timnas Indonesia Bukan Milik Pribadi
-
Anggota DPR: 10 Exco PSSI Setuju Shin Tae-yong Kembali Latih Timnas Indonesia
-
Ada Isu Internal PSSI Pecah Soal Pelatih Timnas Indonesia Baru, Ini Konfirmasi Orang Dalam
-
Pintu Masih Terbuka, Shin Tae-yong Bisa Balik ke Timnas Indonesia Asal...
-
Theo Walcott Sindir Arsenal: Nyeselkan Gak Beli Bryan Mbeumo
-
Resmi! PSSI Biarkan Timnas Indonesia Tanpa Pelatih Sampai Tahun Depan!
-
Status Piala ASEAN FIFA Masih Gelap, Timnas Indonesia Belum Pasti Panggil Pemain Keturunan Main
-
Penyebab Timnas Indonesia Minim Pemain Diaspora di Piala Dunia U-17 2025, PSSI Terhalang Aturan