Justin Hubner Dirumorkan Minta Duit untuk Bela Timnas Indonesia, Begini Reaksi Erick Thohir

Suara.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan sama sekali tidak tahu soal rumor calon pemain naturalisasi Justin Hubner minta duit untuk bisa membela Timnas Indonesia. Erick Thohir mengaku baru mendengar kabar tersebut.

Seperti diketahui, Justin Hubner adalah salah satu calon pemain naturalisasi yang sedianya diproyeksikan tampil bersama Timnas Indonesia U-20 untuk Piala Dunia U-20 2023. Ada dua pemain lain bersamanya yaitu Rafael Struick dan Ivar Jenner.

Saat ini proses naturalisasi ketiganya masih menggantung meski sebentar lagi selesai. Hal ini terjadi menyusul dicabutnya status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, sehingga perlu dilakukan pembicaraan lagi.

PSSI sebelumnya dikabarkan akan bernegosiasi dengan ketiga pemain tersebut, dan salah satu pemain, yang diduga Justin Hubner, disebut-sebut keberatan hingga muncul isu meminta sejumlah uang.

"Saya belum dengar (Justin Hubner minta uang)," kata Erick Thohir saat ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (14/4/2023) malam.

"Yang pasti kita harus terbuka, ketika ada naturalisasi U-20 tapi kita tidak menjadi tuan rumah, bisa saja ada individu berubah pikiran, itu hak mereka," jelasnya.

Erick pun tak menampik ada kemungkinan salah satu pemain menarik diri menjadi WNI. Jika itu terjadi, eks presiden Inter Milan itu tidak mempermasalahkannya.

"Tetapi tentu saya belum mendengar detail itu, kita hanya menunggu saja prosesnya," sambung Erick.

Sebelum FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, proses naturalisasi Justin Hubner, Ivar Jenner, dan Rafael Struick hanya tinggal menunggu Surat Keputusan Presiden. Lalu, ketiganya akan menjalani sumpah sebagai WNI.

Baca Juga: Ada Tugas Negara, Erick Thohir Tak Hadiri Penyerahan Trofi Juara Liga 1 di Markas PSM Makassar

Ketiga pemain berdarah Belanda itu juga sudah melalui beberapa tahapan seperti rekomendasi dari Komisi III dan X hingga Sidang Paripurna DPR RI beberapa waktu lalu.