Tak salah jika Cambodia SEA Games Organizing Committee (CAMSOC) menggaungkan #beyondthegames terkait penyelenggaraan SEA Games ke-32, karena pesta olahraga multi cabang di kawasan Asia Tenggara ini kembali menegaskan bahwa olahraga memiliki spektrum yang luas yang melampaui kontes adu kuat, adu cepat, adu tepat dengan kepingan medali sebagai tujuan utama.
Tentu perburuan medali tetap menjadi menu utama setiap cerita tentang pesta olahraga multievent. Mulai dari obrolan masyarakat di warung kopi hingga para petinggi negara memberi perhatian pada perolehan medali negaranya masing-masing.
Presiden Joko Widodo pun merasa perlu untuk menyebut batas angka 69 sebagai jumlah medali emas yang harus diraih kontingen Indonesia.
Medali ini seharusnya yang paling bisa dipakai sebagai parameter untuk menilai sukses tidaknya seorang atlet, sebuah tim, dan keseluruhan kontingen. Paradoksnya, justru demi medali, yang menjadi penjelasan kuantitatif tentang prestasi ini, terkadang berbagai upaya dilakukan.
Pengadaan cabang olahraga “aneh” oleh setiap tuan rumah adalah manifestasi dari ambisi ingin mengeruk medali itu. Di atas tabel klasemen medali, ia bisa bertepuk dada sebagai juara, meskipun hakikatnya melanggar prinsip-prinsip sportivitas, jalan yang harus ditempuh oleh sang juara sejati.
Fenomena ini barangkali tak jauh beda dengan survey-survey politik yang berusaha memainkan statistik demi syahwat kekuasaan.
#Beyondthegames pun jadi pedang bermata dua persis seperti yang dikatakan Friedrich Nietzsche bahwa "apa pun yang dilakukan karena cinta selalu berlangsung melampaui baik dan jahat." Jika postulat ini dipakai dalam konteks bibir memar Pak Manajer, maka baik yang memukul maupun yang dipukul tidak bisa dilabeli sebagai "si baik" atau "si jahat" sejauh itu dilakukan karena cinta pada negara.
Tentu banyak yang tidak setuju bahkan anti pada Nietzsche, tetapi apa yang dilakukan Sumardji yang meniadakan batas siapa yang salah dan siapa yang benar dalam insiden bibir pecahnya adalah sebuah pengejawantahan dari #beyondthegames yang elok. Ia mengaku dirinyalah yang telah meminta maaf ke manajemen Timnas Thailand dan dia pun tak mempermasalahkan ada tidak adanya permintaan maaf dari ofisial tim sepak bola negeri Gajah Putih itu.
Meski mengalami luka di bibir, Sumardji bisa tersenyum dan mungkin itu salah satu senyum paling renyah sepanjang hidupnya, sama dengan jutaan senyum masyarakat Indonesia yang bahagia karena pahlawan mereka telah memberikan kebanggaan lagi setelah 32 tahun menunggu.
Baca Juga: Bukan Orang Sembarangan! Ini Sosok Sumardji, Manajer Timnas Indonesia Dikeroyok Ofisial Thailand
[Antara]
Tag
Berita Terkait
-
Radja Nainggolan Menyesal Tak Bisa Bela Timnas Indonesia
-
Jay Idzes Curhat Merasa Bertanggung Jawab Sebagai Kapten Timnas Indonesia, Kenapa?
-
Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
-
Meski Telah Pulih, Cedera Ole Romeny di Piala Presiden Masih Berimbas hingga Kini
-
Setali Tiga Uang, 4 Raksasa Sepak Bola ASEAN Dirundung Permasalahan dan Skandal!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
Radja Nainggolan Menyesal Tak Bisa Bela Timnas Indonesia
-
Persib Bandung Gendong Ranking Kompetisi Indonesia, Ini Kata-kata I.League
-
Laga Tarkam Berakhir Rusuh! Polisi Keluarkan Pistol di Tengah Lapangan
-
Ademola Lookman Lesu Usai Cetak Gol, Masih Sakit Hati ke Atalanta?
-
Jay Idzes Curhat Merasa Bertanggung Jawab Sebagai Kapten Timnas Indonesia, Kenapa?
-
Justin Hubner Cs Panik, Suporter Bikin Rusuh di Laga Fortuna Sittard
-
Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
-
Hampir Pasti Latih Juventus, Luciano Spalletti Dapat Gaji Berapa?
-
Arsenal Kandidat Kuat Juara Premier League, Siapa Rival Terberat?
-
Kiper Inter Milan yang Tewaskan Lansia 81 Tahun Terancam Hukuman7Tahun