Suara.com - Kabar mengenai akuisisi Manchester United oleh Taipan asal Qatar, Sheikh Jassim, dari Keluarga Glazer telah menghebohkan publik. Media-media ternama Inggris melaporkan bahwa Sheikh Jassim, yang berusia 44 tahun, berhasil mengalahkan Sir Jim Ratcliffe dalam proses akuisisi ini. Tawaran terakhir Sheikh Jassim, yang nilainya kurang dari 6 miliar poundsterling (sekitar Rp 111 triliun), telah diterima oleh Keluarga Glazer sebagai pemilik Manchester United.
Akuisisi ini menjadi yang termahal dalam sejarah sepak bola, melampaui akuisisi Chelsea yang dilakukan oleh Konsorsium Todd Boehly sebesar 4,25 miliar poundsterling pada tahun 2022.
Yang menarik, Sheikh Jassim melakukan akuisisi ini menggunakan dana pribadinya, berbeda dengan Chelsea yang melibatkan konsorsium.
Namun, terdapat sedikit informasi mengenai profil Sheikh Jassim meskipun ia berasal dari keluarga Kerajaan Qatar.
Kabarnya, Sheikh Jassim lahir pada tahun 1982 dan merupakan putra dari mantan Perdana Menteri Qatar pada periode 2007-2013, Hamad bin Jassim bin Jaber Al Thani atau dikenal sebagai HJB.
Sheikh Jassim dilaporkan menghabiskan masa mudanya di Inggris dan bersekolah di Dorset, serta belajar di Akademi Militer Kerajaan Inggris di Sandhurst.
Ia lulus dari akademi militer tersebut dengan pangkat kadet perwira.
Namun, Sheikh Jassim lebih memilih berkarir di dunia investasi dan menjadi anggota dewan di Credit Suisse, salah satu bank investasi terbesar di dunia.
Selain itu, Sheikh Jassim juga terlibat dalam dunia bisnis sebagai ketua Qatar Islamic Bank (QIB), bank Islam terbesar di Qatar.
Baca Juga: Alasan Jesse Lingard Tak Bisa Gabung Bali United Musim Ini
Di samping itu, ia mendirikan yayasan bernama Nine Two Foundation, yang mengambil nama dari Kelas 92 Manchester United yang terkenal, di mana pemain-pemain hebat seperti David Beckham, Ryan Giggs, dan Gary Neville berada di dalamnya.
Melalui yayasan ini, Sheikh Jassim memiliki niat untuk membeli Manchester United dari Keluarga Glazer.
Kabarnya, dana untuk akuisisi tersebut berasal dari kekayaan pribadinya sendiri.
Diperkirakan kekayaan Sheikh Jassim mencapai 275 miliar poundsterling (sekitar Rp 5 ribu triliun), menjadikannya sebagai pemilik klub Liga Inggris terkaya kedua setelah Public Investment Fund (PIF) yang merupakan pemilik Newcastle United.
Dengan akuisisi Manchester United oleh Sheikh Jassim, publik menantikan perkembangan lebih lanjut mengenai perubahan yang mungkin terjadi di klub dan dampaknya terhadap masa depan Manchester United di kompetisi sepak bola.
Kontributor: Aditia Rizki
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Dear FAM, Begini Lho Cara PSSI Naturalisasi Pemain: Gak Instan, Bukan Asal Klaim
-
Sadar dan Akui Salah, FAM Keras Hati 7 Pemain Ilegal Sah sebagai Warga Malaysia
-
Akal Bulus FAM! 7 Pemain Ilegal Malaysia Hilang Bak Ditelan Bumi
-
Thom Haye Baru Gabung ke Persib Bandung, Sudah Kena Mental?
-
Eks Pelatih Persija Girang Usai Pecundangi Persib: Ini Untuk Suporter
-
Hasil Borneo FC vs Persija, Mauricio Souza Pede: Tak Mudah, Tapi Bisa
-
Rayhan Hannan Bersuara: Persija Tak Gentar Hadapi Borneo FC yang On Fire
-
FAM Kena Batunya Gegara 7 Pemain Ilegal, Pemain Jerman: Terbongkar!
-
Skandal Naturalisasi Malaysia, Orang Dekat Erick Thohir Kasih Sindiran Menohok
-
FIFA Jatukan Sanksi Berat kepada Malaysia, Menpora Geram: Saya Sedih dan Marah