Suara.com - Pesepakbola wanita asal Indonesia yang sedang berkarier di Jepang, Zahra Muzdalifah, curhat ke media soal tidak adanya liga sepak bola wanita di Indonesia.
Sebagai informasi, Zahra Muzdalifah menjadi pesepakbola wanita Indonesia pertama yang menjadi pemain profesional di Liga Wanita Jepang.
Hal ini terwujud setelah ia resmi bergabung dengan Cerezo Osaka pada Juli lalu. Sebelumnya, Zahra membela Persija Wanita, Asiana Soccer School, dan South Shield FC di Inggris.
Keputusan untuk berkarier di luar negeri ini diambil oleh wanita berusia 22 tahun tersebut karena Liga Sepak Bola Putri Indonesia vakum pasca pandemi.
Keputusan untuk berkarier di luar negeri pun menjadi pilihan realistis atau bahkan menjadi satu-satunya pilihan buat Zahra untuk berkembang.
"Tidak ada liga sepak bola wanita di negara saya (Indonesia). Bagaimana saya bisa meningkatkan keterampilan saya tanpa liga?" ungkap Zahra di kanal YouTube WE League.
"Tidak ada kompetisi, hanya berlatih dengan pemain pria. Itu sebabnya saya ingin pergi ke luar negeri," katanya.
Sebelum datang ke Jepang, ia pun mengaku sempat bermain sepak bola di bawah Inggris selama empat bulan. Dari sanalah, ia mulai mendapat banyak pengalaman hingga akhirnya dapat tawaran dari klub wanita Cerezo Osaka Ladies di ajang WE League 2023/2024.
Hadirnya Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI yang baru pun nyatanya belum membawa perubahan signifikan soal Liga Wanita di Indonesia.
Baca Juga: Profil Cerezo Osaka Yanmar Ladies, Klub Baru Striker Timnas Putri Indonesia Zahra Muzdalifah
Maka dari itu, Zahra Muzdalifah berharap bisa menjadi pembuka jalan bagi para pesepakbola putri Indonesia lainnya untuk bisa berkarier di luar negeri.
“Saya ingin mengubah sesuatu menjadi lebih baik. Alasan mengapa saya datang ke luar negeri seperti ini adalah untuk membuka pintu dan peluang bagi banyak masyarakat Indonesia untuk bermain di luar negeri," ujarnya.
[Aditia Rizki]
Berita Terkait
-
Deretan Bintang Timnas Putri Indonesia di Kompetisi Internasional, Terbaru Claudia Scheunemann
-
Selamat Tinggal Striker Timnas Indonesia dari Liga Jepang, Zahra Muzdalifah Selesai di Cerezo Osaka
-
Indonesia Kirim Tim Putri ke Gothia Cup 2025, Momentum Bangun Sepak Bola Wanita
-
El Clasico Barcelona Femeni vs Real Madrid: Dua Gol Caroline Wier Tumbangkan Blaugranes
-
Cerita Zahra Muzdalifah, Jagoan Timnas Indonesia Putri Pernah Digosipkan Pacaran dengan Anak Susi Pudjiastuti
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Cerita Patrick Kluivert Nyaris Raih Ballon dOr, Ungguli Maldini hingga Zola
-
Sang Ayah Siapkan Pesta! Isyarat Lamine Yamal Jadi Peraih Ballon dOr 2025?
-
Skandal! Pemenang Ballon dOr 2025 Bocor, Lamine Yamal Kalahkan Dembele?
-
Jelang Hadapi Timnas Indonesia, Legenda Arab Saudi Ragu dengan Pelatih Timnya
-
Bos Venezia Bongkar Fakta Lain di Balik Kepindahan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Kongkalikong Gelar Ballon dOr: Skandal 2013 Masih Jadi Misteri
-
Ballon dOr 2025: Dembele atau Vitinha? PSG Bisa Pecah Suara, Lamine Siap Curi Panggung
-
Kylian Mbappe Ungkap Jagoannya di Ballon dOr 2025: Saya Dukung Dia!
-
Badai Petir Bisa Bikin Ousmane Dembele Gagal Raih Ballon dOr 2025?
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun