Suara.com - PSSI menulis sebuah surat sebagai bentuk keseriusan mendukung Arab Saudi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Surat itu ditanda tangani langsung oleh Ketua Umum Erick Thohir.
Surat itu ditulis PSSI di laman resmi miliknya, Jumat (20/10/2023). Ada beberapa hal yang ditekankan Erick Thohir mengapa pada akhirnya Indonesia lebih memilih mendukung Arab Saudi.
Padahal, sebelumnya ada rencana Indonesia ikut maju bidding sebagai calon tuan rumah bersama beberapa negara tetangga seperti Australia, Malaysia, dan Singapura. Namun, pada akhirnya batal dan mendukung Arab Saudi.
Sampai saat ini masih beluma ada keterangan resmi terkait alasan Indonesia batal mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. PSSI atau Erick Thohir cuma bilang mendukung Arab Saudi.
"Indonesia mendukung Arab Saudi sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. Di sisi lain Indonesia terus mempersiapkan diri untuk bidding World Cup berikutnya untuk zona Asia setelah 2034 dan kompetisi FIFA lainnya," ujar Erick lewat keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu.
Ini Isi Surat Resmi Dukungan PSSI untuk Arab Saudi sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2034
"Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mendukung cita-cita Arab Saudi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2034. Kami dengan antusias mendukung upaya Federasi Sepak Bola Arab Saudi ini. Membawa Piala Dunia FIFA kembali ke Asia."
"Arab Saudi telah menunjukkan dirinya sebagai salah satu kekuatan olahraga dunia, khususnya di bidang sepak bola, dengan investasi besar di bidang infrastruktur, perkembangan sepak bola nasionalnya, kemajuan teknis, serta interaksi fans. Kesuksesan mereka dalam menyelenggarakan acara olahraga besar sebelumnya, telah menunjukkan komitmen teguh mereka dalam menyelenggarakan acara-acara apa pun tanpa hambatan."
"Piala Dunia FIFA meninggalkan warisan abadi di negara tuan rumah, dan potensi Piala Dunia FIFA di Arab Saudi pada tahun 2034 menjanjikan fasilitasi pertukaran budaya, memperkuat persahabatan internal, dan menyatukan dunia atas nama perdamaian melalui permainan sepak bola yang indah."
"Federasi Sepak Bola Indonesia memberikan dukungan penuh terhadap upaya Federasi Sepak Bola Arab Saudi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA pada tahun 2034, dengan harapan dapat menciptakan warisan abadi tidak hanya dibagi pada kawasan Asia, tetapi juga untuk seluruh dunia. Kami sangat optimistis bahwa tawaran ini akan mendapatkan kepercayaan dan keyakinan dari komunitas sepak bola global dan pada akhirnya mencapai kesuksesan."
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Persita Tangerang Kalahkan Persib Bandung dengan Skor 2-1
-
Bos JDT Curiga Ada Pihak Luar yang Buat Malaysia Dihukum FIFA
-
Pengamat Malaysia Anggap Hukuman FIFA Lebih Besar dari Skandal Suap 1994
-
Joehari Ayub Mundur, Satu Bulan Kemudian FAM Disanksi FIFA, Sudah Tahu Ada yang Tidak Beres?
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Bisa Tembus 110 Besar Jika Lakukan Ini pada Oktober
-
3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
-
Ucapan Blunder Facundo Garces Kembali Jadi Sorotan usai Malaysia Disanksi FIFA
-
Kontrak Segera Habis, Masa Depan Kim Sang-sik di Timnas Vietnam Jadi Sorotan
-
Timnas Indonesia Bisa Manfaatkan Satu Celah Fatal di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Kisah Timor Leste saat Palsukan Dokumen seperti Malaysia, Sanksinya Sangat Berat