Jadi Bahasan, Pemain Timnas Korea Selatan Tolak Dilatih Shin Tae-yong?

Suara.com - Beberapa pemain Timnas Korea Selatan dikabarkan menolak jika tim nasional mereka dilatih pelatih-pelatih lokal seperti Shin Tae-yong.

Shin Tae-yong dikabarkan masuk ke dalam daftar opsi pelatih Timnas Korea Selatan setelah Jurgen Klinsmann dipecat.

Tersingkirnya Korea Selatan di babak semifinal Piala Asia 2023 menjadi sebab Federasi Sepak Bola Korea (KFA) memutuskan kerja sama mereka dengan Klinsmann.

Dikutip dari media Korea Chosun, KFA berpeluang merekrut pelatih lokal sebagai pengganti Klinsmann. Sejauh ini terdapat empat nama, salah satunya pelatih Indonesia Shin Tae-yong.

Selain Shin Tae-yong, media Korea Selatan News1, mengklaim ada empat pelatih lokal yang masuk kandidat pelatih Taeguk Warriors.

Mereka ialah Hong Myung-bo (Ulsan Hyundai), Hwan sung-hong-hong (Timnas Korea Selatan U-23), Choi Yong-soo (tanpa klub) dan Shin Tae-yong (Timnas Indonesia).

Menilik daftar kandidat tersebut, mereka sebetulnya punya kualitas dan prestasi yang cukup mentereng.

Hong Myung Bo merupakan senior Shin Tae-yong saat masih aktif bermain dulu dan rekan satu tim di Timnas Korea Selatan. Pelatih berusia 55 tahun itu saat ini menukangi klub K League 1, Ulsan Hyundai.

Di sana ia meraih sukses besar dengan mengantarkan Ulsan Hyundai menjuarai K League 1 dua musim beruntun (2022 & 2023).

Baca Juga: Gelar Seleksi Timnas U-16 Gelombang III, Nova Arianto Sampaikan Hal Ini

Peluang Myung Bo untuk menjadi pelatih Korea Selatan terbuka karena ia pernah menjabat sebagai pelatih Korea Selatan pada Juni 2013 hingga Juli 2014.

Kemudian Hwang Sun-hong, kini melatih Korea Selatan U-23. Ia dikontrak sejak September 2021 dan akan berakhir pada Agustus 2024. Hwang Sun-hong sukses membawa Korea U-23 meraih medali emas di Asian Games 2022.

Sedangkan Shin Tae-yong dikenal karena pernah membawa Korea Selatan mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018 silam.

Namun demikian, para pemain Timnas Korea Selatan disebut lebih memilih untuk dilatih pelatih asing karen dinilai lebih open minded dan punya lebih banyak variasi taktik.

Kontributor: Aditia Rizki